Seorang mantan Yahudi yg menjadi rahib Katolik Nestorian, namanya Buhaira. Ia tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Suriah).
Ia menyaksikan dgn telanjang tanda-tanda kenabian Muhammad SAW, saat menunjukkan jamuan kafilah jualan pimpinan Abu Thalib yg melewati wilayah sakannya. Awan yg kerap bergerak mengikuti kafilah bergerak telah memancing rasa penasaran Buhaira, alasannya itu merupakan salah satu ciri seorang nabi.
Diundanglah Abu Thalib ke rumah Buhaira untuk diberi jamuan, anggota-anggota rombongan diminta masuk ke rumahnya. Akan namun awan yg bergelayut di unta-unta yg sedang rehat tak ikut masuk. Setelah Muhammad SAW kecil dibawa masuk, awannya ikut bergerak ke atas rumah Buhaira.
Yakinlah Buhaira atas kenabian Muhammad kelak. Lebih lagi sehabis ditemukannya tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad SAW yg masil kecil dikala itu.
Kepada Abu Thalib, Buhaira berpesan, agar dia waspada kepada upaya jahat orang Yahudi. Allah SWT telah menakdirkan nabi terakhir berasal dr bangsa Arab, nabi itu merupakan Muhammad SAW.
Sementara itu, orang-orang Yahudi masih berambisi agar status kenabian itu selamanya milik bani Israel. Itulah sebabnya mereka akan selalu berupaya untuk menghabisi Muhammad SAW jikalau mereka menerima peluang. Wallahua’lam. [Paramuda/ Wargamasyarakat]