Memahami suatu kota, pastinya akan dikenali dimana letak suatu gedung pemerintahan kota yang berada pada ruang di tengah kota, atau diketahui dengan keberadaan suatu kawasan yang berasal dari metode pemerintahan kota, yang mengakibatkan daerah birokrasi berada.
Jika dimengerti bahwa banyak sekali hal terkait dengan aspek kehidupan sosial budaya akan lekat dengan budaya dalam sebuah pemerintahan yang meletakkan aneka macam faktor kebutuhan masyarakat, tergolong kemakmuran sosial.
Berbagai hal terkait itu juga akan dengan peran sebuah lembaga Negara untuk mengamati masyarakatnya, baik itu warga negera ajaib, dan WNI dengan pantas. Hal ini tentunya berperan dalam kehidupan sosial budaya dan agama yang lekat dengan faktor kebutuhan dasar suatu Negara.
Untuk mengetahui bagaimana metode birokrasi bekerja, yang begitu lama misalnya, dengan berita dan metode yang mempunyai sifat yang intimidasi, serta pelayanan yang berlawanan pastinya akan sering dijumpai pada orang-orangnya.
Hal ini tidak lekat dengan faktor kehidupan sosial budaya yang ada di penduduk ketika ini, aneka macam hal terletak pada suatu era dalam metode pemahaman pastinya budaya sosial yang berada pada dinamika penduduk dikala ini.
Ketika aneka macam problem yang melekat pada aspek kehidupan budaya, maka akan berada pada posisi kekerabatan budaya yang mempunyai karakteristik dalam suatu masalah yang berlawanan peranannya terhadap lingkungan.
Memahami posisi suatu wilayah, akan terlihat pada sebuah gedung yang memiliki tugas serta yang ada di penduduk secara aktual, contohnya forum Negara yang berada pada posisi kawasan adanya kemakmuran sosial, dengan melekat pada suatu ajaran agama, FIKSI menurut kitabsuci (Kristen – Protestan – Islam).
Pada suatu tatanan Negara, maka para intelektual mengetahui bahwa banyak sekali pemikiran agama itu adalah fiksi, berbeda dengan pada suatu hal yang konkret dalam kehidupan bermasyarakat.
Tergantung pada sebuah pertemuan dan sistem pertemanan yang mau mereka terapkan kembali, baik dan tidaknya sebuah manusia menurut nurani yang berada pada sebuah kondisi dilema di penduduk . Baik mereka yang menguasai metode ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Suatu Negara, yang begitu tenteram untuk ditinggal akan diketahui betul bagaimana mereka hidup dengan kualitas sumber daya insan mereka saat ini. Maka, tidak aneh jika duduk perkara manusia, berada pada setiap manusia yang hidup dengan adanya politik seksualitas yang berada pada kondisi keperluan, dan budaya mereka menurut sejarah hidup sebuah suku atau etniks.
Ketidaksenangan orang-orang dalam menyaksikan banyak sekali hal, pastinya terlihat pada tugas serta mereka dalam merencanakan kejahatan, dan yang dimulai dari sistem pendidikan, dan kesehatan yang pernah terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Hal ini pastinya adanya politik, atau ada yang menunggangi khusus secara lokal dan Nasional.
Orang Lokal Indonesia, khususnya orang Batak dan Dayak serta Dayak mampu di pelajari dengan budaya dan agama yang melekatkan mereka pada sebuah problem yang ada di penduduk , maka dari itu
Berbagai hal terkait dengan ketidakjujuran dalam melakukan pekerjaan , dan posisi mereka berada sampai ketika ini, dengan kepentingan seksualitas contohnya akan ada berada pada penduduk yang bermacam-macam karena kepentingan ekonomi, dan kelas sosial, konflik sosial yang mempunyai dampak pada kemakmuran sosial (lembaga Negara, Map google, Pontianak).