PENGERTIAN
Malthis dan Jackson (2002) menandakan bahwa masalah kesehatan kerja pada karyawan yang beraneka jenis sangatlah sukar untuk disingkirkan. Masalah-persoalan tersebut dapat berupa masalah kesehatan yang kecil sampai pada kondisi sakit yang parah / serius yang berhubungan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan. Beberapa diantara duduk perkara tersebut mirip problem pada kesehatan emosional hingga dengan karyawan yang mempunyai kecenderungan memakan obat-obatan terlarang atau alkohol. Kesehatan kerja itu sendiri berafiliasi pada keadaan fisik, mental dan stabilitas emosi secara lazim dengan tujuan memelihara kemakmuran individu secara menyeluruh. Mangkunegara (2002), kesehatan kerja membuktikan pada keadaan yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Sedangkan Sedarmayanti (2010), menyebutkan bahwa kesehatan merupakan sebuah pemeliharaan dimana suatu kondisi untuk mempertahankan kemakmuran fisik dengan mengembangkan keadaan mental, loyalitas dan kondisi fisik para pegawai supaya mereka tetap ingin melakukan pekerjaan hingga mereka pensiun.
- Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.
- Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara periodik.
- Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik
- Tersedianya perlengkapan dan staff media yang cukup.
- Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif duduk perkara ketegangan.
- Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-patokan sanitasi yang baik.
- Yang bersifat kimia
- Yang bersifat fisik
- Yang bersifat biologis
- Yang bersifat sosial
- Mencari sumber dari tekanan
- Mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan tersebut.
- Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita tekanan tersebut.
- Tersedianya psyichiatrist untuk konsultasi.
- Kerjasama dengan psyichiatrist diluar perusahaan atau yang ada di forum-lembaga konsultan.
- Mendidik para karyawan perusahaan perihal arti pentingnya kesehatan mental.
- Mengembangkan dan memelihara acara-program human relation yang bagus
- Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup jelas dan menyejukkan, dan menghalangi kebisingan.
- Mencegah dan memperlihatkan perawatan kepada timbulnya penyakit.
- Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keharmonisan lingkungan kerja
- Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang diperhi- tungkan keamanannya.
- Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
- Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
- Pengaturan Udara
- Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak yummy).
- Suhu udara yang tidak dikondisikan penga- turannya
- Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
- Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
- Pengaman perlengkapan kerja yang sudah usang atau rusak.
- Penggunaan mesin, alat elektro tanpa pengaman yang baik
- Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang lama atau rusak.
- Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berfikir dan kesanggupan pandangan yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang wawasan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama akomodasi kerja yang menenteng resiko
Faktor- aspek yang mensugesti kesehatan kerja karyawan antara lain dalam Mangkunegara (2002) :
Pengaturan udara
- Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik
- Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
Kondisi fisik pegawai
- Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang tidak sehat.
- Emosi pegawai yang tidak stabil.
- Program jaminan kesehatan.
Pengaturan pencahayaan dan penerangan
- Pencahayaan dan penerangan yang cukup dalam ruang yang dipakai untuk melakukan pekerjaan .