Kerjaan Tarumanegara atau pula yg biasa disebut selaku Kerajaan Tarum ialah kerajaan Hindu tertua kedua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai.
Kerajaan Tarum inin berkuasa di tempat barat pulau Jawa di abad ke-4 hingga kurun ke-7 Masehi. Hal ini dibuktikan dgn adanya berbagai peninggalan sejarah yg masih ada hingga sekarag.
Peninggalan tersebut diataranya mirip: candi, prasati & lainnya.
Nama dr Tarumanegara berasal dr kata Tarum serta Nagara. Tarum memiliki arti sungai yg membelah Jawa Barat yakni sungai Citarum.
Tetapi ada pula yg berpendapat kalau ungkapan dr kata Tarum berasal dr nama tanaman warna yg terletak di sungai Citarum.
Serta kata Nagara yg artinya yakni negara atau kerajaan.
Kerajaan Tarumanegara yakni suatu kerajaan yg mempunyai aliran Wisnu. Kerajaan ini diresmikan oleh Raja Jayasingawarman di tahun 358 Masehi.
Bukti kongkrit atas kerjaan ini terletak di dlm isi naskah Wangsakerta. Pada waktu itu, Raja Jayasingawarman memperoleh gelar Rajadiraja. Selengkapnya mengenai Kerajaan Tarumanegara simak ulasannya di bawah ini..
Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarum
- Kerajaan Tarumanegara atau Taruma merupakan suatu kerajaan yg pernah berkuasa di daerah pulau Jawa khususnya di belahan barat di kurun ke-4 hingga kurun ke-7 m.
Di mana kerajaan ini ialah salah satu kerajaan Hindu tertua yg ada di nusantara. Di dlm catatan sejarah, kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan hindu yg mempunyai aliran wisnu.
Kerajaan Tarumanegara pada mulanya diresmikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman di tahun 358. Dan kemudian tahtanya digantikan oleh putranya yg berjulukan Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasinghawarman tersebut memerintah semenjak tahun 358 hingga 382 M.
- Selepas raja berada di usia lanjut, kemudian raja mengundurkan diri guna menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman mempunyai gelar Rajaresi. Nama serta gelar dr raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
Jayasingawarman dipusarakan di daerah tepi kali gomati, sementara untuk putranya berada di tepi kali Candrabaga.
Maharaja Purnawarman merupakan raja Kerajaan Tarumanegara ketiga yg memrintah di tahun 395 hingga 434 m.
Beliau membangun ibukota kerajaan baru di tahun 397 yg berada lebih akrab ke arah pantai.
- Kota tersebut kemudian diberi nama selaku Sundapura & untuk pertama kalinya nama Sunda digunakan. Di tahun 417, ia menyuruh penggalian Sungai Gomati serta Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).
Selesai melaksanakan penggalian, sang prabu kemudian menggelar selamatan dgn cara menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti yg mampu kita jumpai hingga kini, tetapi sayangnya tak ada satu pun prasasti tersebut yg menggunakan angka tahun.
- Untuk memastikan kapan Tarumanegara sudah berdiri, lantas para ahli terpaksa untuk berupaya mencari sumber lain.
Serta banyak sekali usaha yg dijalankan pun tak sia – sia. Setelahnya ke negara Cina untuk mempelajari kaitan antara cina dgn Indonesia di masa lalu mereka kemudian menemukan naskah – naskah yg berhubungan dgn kerajaan Indonesia dgn kerajaan Cina yg menyebutnya sebagai Tolomo.
Menurut di dlm catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke negara cina di tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M.
Sehingga, dgn temuan tersebut bisa disimpulkan bahwa Tarumanegara sudah berdiri sejak sekitar kala ke V & ke VI.
- Prasasti Pasir Muara yg menyatakan suatu kejadian pengembalian pemerintahan terhadap raja Sunda tersebut dibentuk tahun 536 M.
Pada tahun tersebut yg sedang memerintah di Kerajaan Tarumanegara merupakan Suryawarman (535 – 561 M) raja Kerajaan Tarumanegara ke-7.
Di masa pemerintahan Candrawarman pada tahun 515-535 M, ayah dr Suryawarman, banyak penguasa tempat yg menerima kembali kekuasaan pemerintahan atas wilayahnya sebagai kado atas kesetiaannya pada Kerajaan Tarumanegara.
Berdasarkan hal tersebut, maka Suryawarman kemudian melakukan hal yg sama sebagai lanjutan politik ayahnya.
- Kehadiran dr prasasti Purnawarman yg ada di pasir muara menyiarkan mengenai raja Sunda dlm tahun 536 M.
Di mana adalah salah satu yg membuktikan jikalau ibukota sundapura sudah berubah status menjadi suatu kerajaan daerah.
Hal ini artinya sentra dr pemerintahan Kerajaan Tarumanegara sudah bergeser ke tempat lain.
Contoh serupa pula dapat kita jumpa dr kedudukaan rajatapura atau salakanagara (kota perak), yg disebut sebagai argyre oleh ptolemeus di tahun 150 M.
- Kota ini hingga pada tahun 362 telah menjadi sentra pemerintahan raja-raja Dewawarman (dari Dewawarman I – VIII).
Pada saat sentra pemerintahan bergeser dr rajatapura ke Tarumanegara, maka Salakanagara kemudian berubah status menjadi kerajaan daerah.
Jayasingawarman sebagai pendiri Kerajaan Tarumanegara merupakan menantu dr raja Dewawarman VIII. Ia sendiri merupakan seorang maharesi dr isalankayana di India yg mengungsi ke nusantara sebab daerah kekuasannya sudah diserang serta ditaklukkan oleh maharaja samudra yg berjulukan Gupta dr Kerajaan Magada.
- Suryawarman pula tak cuma melanjutkan kebijakan politik ayahnya yg telah memperlihatkan doktrin lebih banyak terhaap raja daerah untuk mengorganisir pemerintahan sendiri.
Tetapi ia pula mengalihkan perhatiannya ke eliayah serpihan timur.
Kemudian di tahun 526 M Manikmaya yg merupakan seorang menantu dr Suryawarman, mendirikan kerajaan gres di kawasan Kendan, kawasan Nagreg antara Bandung & pula Limbangan, Garut.
Putera dr tokoh manikmaya ini kemudian tinggal bareng kakeknya di ibukota tarumangara serta kemudian menjadi panglima angkatan perang dr Kerajaan Tarumanegara.
Perkembangan kawasan timur kemudian menjadi lebih Berkembang pada ketika Cicit Manikmaya mendirikan Kerajaan Galuh di tahun 612 M.
Letak Kerajaan Tarumanegara
Letak atau posisi dr kekuasaan kerajaan Tarumanegara berada di wilayah sekitar Jawa Barat.
Daerah tersebut kian meluas seiring dgn perkembangan kerajaan ini selepas dipimpin oleh seorang raja yg berjulukan Raja Purnawarman.
Raja Purnawarman, seperti yg disebutkan di dlm Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, serta berbagai prasasti yang lain yaitu sosok dr seorang raja yg sangat akil dlm hal berperang.
Raja Purnawarman pula berhasil dlm melaksanakan perluasan atau perluasan dr aneka macam kawasan.
Kemudian berperang serta menaklukan pada Kerajaan Salakanagara yg sebelumnya pula ikut berkuasa di tanah Sunda.
Lewat perluasan tersebut, wilayah serta letak Kerajaan Tarumanegara pun kian meluas hingga tempat Jakarta (Tanjung Priok) & pula Banten.
Dilihat dr beberap bukti sejarah yg sudah didapatkan, para andal setuju apabila Kerajaan Tarumanegara yg di mana adlaah kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini berada di wilayah sekitar Jawa Barat (kini).
Tarumanegara memiliki sentra pemerintahan di tempat Sundapura atau yg pada sekarang ini kita kenal selaku koa Bekasi.
Sehingga mampu kita simpulkan, jikalau dilihat berdasarkan isi prasasti Muara Cianteun maka sentra dr kerajaan sudah berpindah pada masa kekuasaan Raja Suryawarman & merupakan Raja ke 7 dr kerajaan Tarumanegara.
Wilayah kekuasan dr Kerajaan Tarumanegara hampir mencangkup semua wilayah Jawa Barat & pula Banten.
Bahkan, Kerajaan Tarumanegara pula mempunyai efek yg besar di kerajaan yg ada di wilayah Jawa Tengah serta Jawa Timur.
Kehidupan Kerajaan Tarumanegara
Berikut yaitu kehidupan yg ada di dlm Kerajaan Tarum, diantaranya yakni:
1. Kehidupan Politik
Raja Purnawarman merupakan seorang raja besar yg sudah berhasil mengembangkan kehidupan dr rakyatnya.
Hal tersebut terbukti dgn inovasi prasasti Tugu yg menyebutkan kalau raja Purnawarman sudah memerintah untuk menggali suatu kali.
Penggalian dr sebuah kali ini bermakna sungguh besar, alasannya adalah dr pembuatan kali inilah di mana pengerjaan jalan masuk irigasi yg berfungsi untuk memperlancar pengairan dr sawah-sawah pertanian rakyat.
2. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial di dlm Kerajaan Tarumanegara telahh tertata rapi, hal ini tampakdr sudah raja Purnawarman yg terus berupaya dlm memajukan kesejahteraan dr kehidupan rakyatnya.
Raja Purnawarman ini pula sangat meperhatikan posisi atau kedudukan dr kaum brahmana yg dianggap penting dlm melakukan tugas dlm setiap upacara korban yg dikerjakan di wilayah kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para ilahi.
3. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu pula menyebutkan bahwa raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat suatu terusan dgn panjang 6122 tombak.
Pembangunan terusan ini memiliki arti yg ekonomis serta besar untuk masyarakat kerajaan.
Hal itu disebabkan bisa digunakan sebagai media atau sarana untuk menghalangi banjir & pula selaku sarana lalu lintas pelayaran jual beli antar kawasan di Kerajaan Tarumanegara dgn koneksi dunia luar.
Serta untuk jembatan perdagangan dgn daerah-kawasan di sekitarnya. Hal tersebut tentunya mensugesti kehidupan perekonomian penduduk Kerajaan Tarumanegara menjadi berlangsung dgn teratur.
4. Kehidupan Budaya
Berdasarkan dr teknik serta cara penulisan huruf-huruf yg ada di prasasti-prasasti yg didapatkan selaku bukti kebesaran dr Kerajaan Tarumanegara.
Maka mampu kita pahami kalau tingkat kebudayaan dr masyarakat pada masa itu sudah tinggi. Selain selaku peninggalan budaya, adanya berabgai prasasti tersebut pula memperlihatkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di wilayah kerajaan Tarumanegara.
Raja Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarum sendiri hanya mengalami masa pemerintahan sejumlah 12 orang raja. Kemudian di tahun 669 M, Linggawarman yg merupakan raja Tarumanagara terakhir, digantikan oleh menantunya yg berjulukan Tarusbawa.
Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri. Yang sulung memiliki nama Manasih & menjadi istri Tarusbawa dr Sunda serta yg kedua berjulukan Sobakancana & menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri dr Kerajaan Sriwijaya.
Sehingga otomatis, tahta dr kekuasaan Tarumanagara jatuh pada menantu dr putri sulungnya, yakni Tarusbawa.
Kemudian, kekuasaan dr Tarumanagara berakhir dgn beralihnya tahta terhadap Tarusbawa, karena Tarusbawa eksklusif lebih menghendaki untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yakni di kerjaan Sunda yg sebelumnya terletak di dlm kekuasaan Tarumanagara.
Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda inilah, hanya Galuh yg tak sepakat serta kemudian memutuskan untuk berpisah dr Sunda & mewarisi wilayah Tarumanagara.
Raja-raja yg pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara:
- Jayasingawarman 358-382 M
- Dharmayawarman 382-395 M
- Purnawarman 395-434 M
- Wisnuwarman 434-455 M
- Indrawarman 455-515 M
- Candrawarman 515-535 M
- Suryawarman 535-561 M
- Kertawarman 561-628 M
- Sudhawarman 628-639 M
- Hariwangsawarman 639-640 M
- Nagajayawarman 640-666 M
- Linggawarman 666-669 M
1. Silsilah Kerajaan Tarumanegara
Berikut yakni beberapa daftar dr raja Kerajaan Tarumanegara yg populer, antara lain merupakan sebagai berikut:
1. Jayasinghawarman
Raja pertama Kerajaan Tarumanegara yakni raja Jayasinghawarman yg memerintah kerajaan sejak tahun 358 hingga 382 M.
Beliau pula sekaligus selaku pendiri dr Kerajaan Tarumanegara. Jayasinghawarman adalah seorang maha resi yg berasal dr negara India, tepatnya berasal dr tempat Salankayana.
Salakayana mengungsi ke Nusantara alasannya kerajaannya sudah diserang oleh Kerajaan Magada yg dipimpin oleh Raja Samudragupta.
Pada waktu ia wafat, kemudian dimakamkan di tepi sungai Gomati yg terletak di Bekasi.
Pada waktu kekuasaan Jayasinghawarma, sentra Kerajaan Tarumanegara kemudian dipindahkan dr Rajapura ke Tarumanegera. Rajapura mempunyai arti selaku Salankayana atau Kota Perak.
2. Dharmayawarma
Raja berikutnya yakni Dharmayawarma yg merupakan anak dr Jayasinghawarman. Beliau naik tahta menggantikan ayahnya pada tahun 382 M – 395 M. Tidak banyak sejarah yg mencatatkan dr raja kedua Kerajaan Tarumanegara ini. Hanya saja, namanya masuk dlm Naskah Wangsakerta, yakni naskah yg menampung para raja – raja Kerajaan Tarumanegara.
3. Purnawarman
Purnawarma menjadi salah satu raja populer yg berkuasa di Kerajaan Tarumanegara.
Namanya tercantum di dlm Prasasti pada abad ke lima. Tak hanya itu, namanya pula tampakdi dlm Naskah Wangsakerta.
Beliau memerintah kerajaan dr tahun 395 M sampai 434 M. Di masa pemerintahannya, ibukota Kerajaan Tarumanegara pindah menuju Sundapura. Hal inilah yg kemudian menjadi asal muasal nama Sunda.
Pada waktu kekuasaan Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara pula mengalami perkembangan yg pesat. Bahkan, Kerajaan Tarumanegara pula berhasil dlm menguasai setidaknya 48 kerajaan kecil yg berada di bawahnya.
Kekuasaaan Kerajaan Tarumanegara kemudian membentang dr Salakanegara atau Rajapura, yg pada waktu ini diperkirakan merupakan daerah Telu Lada, Pandeglang hingga Purbalingga, Jawa Tengah.
Pada jaman dulu, batas negara dr Kerajaan Tarumanegara merupakan Kali Brebes.
Selepasa masa pemerintahan dr Raja Purnawarna, Kerajaan Tarumanegara kemudian diteruskan oleh anaknya yg bernama Wisnuwarma.
Lalu tahta tersebut kemudian digantikan oleh Indrawarman. Dan kemudian digantikan oleh Maharaja Candrawarman.
4. Suryawarman
Raja Suryawarman ialah raja ke tujuh dr Kerajaan Tarumanegara. Suryawarman memerintah kerajaan selama kurun waktu 26 tahun.
Dibandingkan dgn ayahnya sang Maharaja Candrawarman, kebijakan dr Suryawarman memanglah berbeda.
Jika Maharaja Candrawarman mempunyai kekuasaan penuh yg terletak di raja. Tetapi sebaliknya, Suryawarman lebih memfokuskan pemerintahan di belahan timur kerajaan.
Hal inilah membuat asal muasal dr didirikannya kerajaan di Kendan, tempat sekitar Bandung serta Limbangan Garut oleh menantunya yg bernama Manikmaya.
Bahkan, kawasan tersebut pula sama-sama mengalami perkembangan yg pesat sebab adanya Kerajaan Galuh yg diresmikan oleh cicit Manikmaya di tahun 612 M.
5. Linggawarman
Linggawarman ialah seorang raja terakhir yg memerintah Kerajaan Tarumanegara. Linggawarman memerintah dr tahun 666 M sampai 669 M.
Pada waktu itu, Raja Linggawarman tak mempunyai putra sebagai penerus tahta Kerajaan Tarumanegara. Dan ia hanya mempunyai dua orang puteri, yg berjulukan Minarsih selaku putri sulungnya serta Sobakancana.
Putri Minarsih kemudian menikah dgn Tarusbawa yg menjadi raja pengganti dr Linggawarman. Sementara, Socakancana kemudian menikah dgn Daputa Hyang Sri yg menjadi pendiri dr kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Berikut yaitu beberapa prasasti atau peninggalan dr Kerajaan Tarumangera, diantaranya ialah selaku berikut:
1. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun atau pula disebut sebagai prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciarunteun, tepatnya doi dekat muara sungai Cisadane Bogor.
Prasasti tersebut memakai huruf Pallawa serta mempunyai bahasa Sansekerta yg terdiri atas 4 baris yg disusun ke dlm bentuk Sloka dgn metrum Anustubh.
Di samping itu, ada pula lukisan semacam keuntungan-keuntungan & pula sepasang telapak kaki dr Raja Purnawarman. Gambar dr telapak kaki yg ada di prasasti Ciarunteun memiliki 2 arti, yakni:
- Cap telapak kaki yg melambangkan kekuasaan raja atas daerah itu (tempat ditemukannya prasasti ini).
- Cap telapak kaki yg melambangkan kekuasaan & pula eksistensi dr seseorang (yang biasanya adalah sang penguasa) sekaligus selaku penghormatan selaku tuhan.
Hal ini pula mempunyai arti untuk menegaskan kedudukan dr Purnawarman yg diibaratkan selaku dewa Wisnu, sehingga dianggap selaku penguasa sekaligus sebagai pelindung rakyat.
2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau yg pula disebut sebagai prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak, tepatnya di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat kota Bogor.
Prasasti ini pula memakai bahasa Sansekerta serta huruf Pallawa & di dalamnya pula terdapat gambar telapak kaki yg isinya memuji metode pemerintahan dr raja Mulawarman.
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ini didapatkan di tempat kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor.
Yang unik dr prasasti ini ialah terdapat lukisan dr tapak kaki gajah, yg disamakan dgn tapak kaki gajah Airawata, yakni gajah yg merupakan tunggangan dr ilahi Wisnu.
4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten didapatkan di kota Bogor. Dalam prasasti ini tertulis dlm karakter ikal yg belum bisa dibaca.
Di samping goresan pena, pada prasasti ini pula ditemukan adanya lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi didapatkan di daerah Leuwiliang yg pula tertulis di dlm abjad ikal yg belum bisa dibaca.
6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau pula disebut sebagai prasasti Lebak telah didapatkan di kampung lebak, tepatnya di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten.
Prasasti ini gres didapatkan pada tahun 1947 serta di dalamnya berisi 2 baris kalimat yg berupa puisi dgn huruf Pallawa serta bahasa Sansekerta.
Isi dr prasasti tersebut yakni mengagungkan keberanian dr raja Purnawarman.
7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu didapatkan di wilayah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan dlm suatu watu bulat panjang melingkar serta isinya paling panjang dibandingkan dengan prasasti Tarumanegara yg yang lain.
Sehingga, terdapat beberapa hal yg bisa kita ketahui dr prasasti tersebut yg tak kita dapatkan pada prasasti yg lain.
Hal-hal yg bisa kita ketahui dr prasasti Tugu antara lain:
- Prasasti Tugu menyebutkan nama dr dua buah sungai yg terkenal yg berada di Punjab. Yakni sungai Chandrabaga serta Gomati.
Dengan adanya keterangan dr dua buah sungai tersebut maka akan menyebabkan tafsiran dr para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka.
Sehingga dengan-cara Etimologi (ilmu yg mempelajari mengenai ungkapan) sungai Chandrabaga didefinisikan selaku kali Bekasi.
- Prasasti Tugu pula menerangkan anasir penanggalan meski tak lengkap dgn angka tahunnya.
Yang disebutkan di dalamnya yaitu bulan phalguna serta caitra yg diduga sama dgn bulan Februari & pula April.
- Prasasti Tugu yg menyebutkan dilakukannya upacara syukuran oleh Brahmana pula disertai dgn seribu ekor sapi yg dihadiahkan oleh sang raja.
Sumber Sejarah Kerajaan Tarum
Bukti dr keberadaan Kerajaan Tarum dimengerti lewat banyak sekali sumber yg tiba dr dlm ataupun mancanegara.
Sumber yg berasa dr dlm negeri yakni tujuh buah prasasti batu yg ditemukan di Bogor sebanyak empat buah prasasti, satu di Jakarta serta sisanya didapatkan di Lebak Banten.
Dari beberapa prasasti ini dimengerti bila kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman di tahun 358 M serta beliau memerintah hingga pada tahun 382 M.
Makam dr Rajadirajaguru Jayasingawarman terletak di sekeliling sungai Gomati (di kawasan Bekasi).
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan kelanjutan dr Kerajaan Salakanagara. Sementara untuk sumber-sumber yg berasal dr luar negeri terdapat di dlm gosip Tiongkok, diantaranya yaitu:
- Berita Fa-Hsien, pada tahun 414 M di dlm bukunya yg berjudul Fa-Kao-Chi yg mengisahkan bila di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai oleh orang-orang yg beragama Buddha.
Di mana pada umumnya merupakan orang-orang yg beragama Hindu serta sebagian merupakan masih animisme.
- Berita Dinasti Sui, mengisahkan kalau pada tahun 528 & 535 sudah tiba delegasi dr To- lo-mo yg berada di sebelah selatan.
- Berita Dinasti Tang, pula mengisahkan jikalau pada tahun 666 serta 669 sudah datang utusaan dr To-lo-mo.
Berdasarkan dr ketiga isu di atas, maka para jago menyimpulkan kalau istilah dr kata To-lo-mo dengan-cara fonetis pembiasaan kata-katanya sama dgn kata Tarumanegara.
Sehingga, dilandasi dedngan banyak sekali sumber yg sudah dijelaskan sebelumnya maka bisa kita pahami beberapa aspek kehidupan mengenai kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan sudah berkembang di antara tahun 400 sampai 600 M.
Dilihat dr berbagai prasasti tersebut pula kita ketahui bahwa raja yg memerintah pada masa itu ialah Purnawarman.
Wilayah kekuasaan Purnawarman berdasarkan yg tercantum di dlm prasasti Tugu, mencangkup nyaris seluruh Jawa Barat yg membentang dr Banten, Jakarta, Bogor & pula Cirebon.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara yakni pada saat kerajaan dipimpin oleh raja ke-13 yaknin Raja Tarusbawa.
Penyebab dr keruntuhan kerajaan yakni lantaran tak adanya kepemimpinan yg diteruskan di dlm kerajaan tersebut.
Sebab, Raja Tarusbawa lebih mengharapkan untuk memimpin kerajaan kecilnya yg terletak di hilir sungai Gomati.
Tak hanya itu saha, argumentasi lain dr runtuhnya kerajaan tarumanegara yakni karena adanya gempuran dr beberapa kerajaan yg terdapat di kala itu.
Terlebih lagi, kerajaan Majapahit yakni kerajaan yg mempunyai peranan penting dlm keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.
Dan kemudian kepemimpinan dilanjutkan oleh Sudawarman. Pada waktu dipimpin oleh Sudawarman, Kerajaan Tarum telah mengalami kemunduran yg drastis.
Kemunduran itu dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain ialah sebagai berikut:
- Sudawarman tak peduli pada dilema atau masalah yg terjadi di kerajaan, sebab dr kecil ia tinggal di kanci.
- Sudawarman tak menguasai duduk perkara ihwal Tarumanegara.
- Memberikan ekomoni pada raja-raja yg berada di bawahnya.
1. Kesimpulan
Dari apa yg sudah kami sampaikan di atas, maka bisa kita simpulkan jika imbas kebudayaan India di Indonesia tak cuma menunjuk pada perkembangan fatwa Hindu – Budha.
Namun melainkan pula terhadap aspek lain. Seperti: aspek politik, ekonomi, sosial budaya & yg lain sebaginya
Di dlm proses akulturasi, Indonesia pula sungguh berperan aktif. Hal ini tampakdr aneka macam peninggalan yg tak sepenuhnya adalah hasil jiplakan dr kebudayaan India.
Walaupun corak & pula sifat kebudayaan di pengaruhi India. Tetapi, dlm perkembangannya, negara Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri.
2. Saran
Dari adanya kerajaan Tarumanegara yg terletak di wilayah kita pada masa lampau. Maka dr itu kita wajib untuk mensyukurinya.
Kenapa demikian?
Sebab, rasa syukur itu bisa kita wujudkan dlm sikap & pula perilaku dgn hati yg nrimo & dgn di dorong rasa tanggung jawab yg tinggi dlm melestarikan serta memelihara budaya nenek moyang kita.
Apabila kita sudah ikut ikut serta di dlm menjamin kelestariannya, hal itu artinya kita sudah mempunyai arti kita ikut mengangkat derajat serta jati diri bangsa.
Oleh karena itu marilah kita bersama – sama memelihara sekaligus menjaga peninggalan budaya bangsa yg menjadi kebanggaan kita semua.
Demikianlah ulasan singkat kali ini yg dapat kami sampaikan. Semoga ulasan di atas dapat kalian jadikan sebagai materi berguru kalian.