Kerajaan Melayu – Sumatera merupakan salah satu wilayah yg strategis & menjadi incaran banyak sekali pihak, baik dr dlm maupun luar negeri. Salah satu kerajaan yg berada di kepulauan Sumatera yakni kerajaan Melayu.
Meskipun, kerajaan yg tak sepopuler kerajaan Sriwijaya, tetapi kerajaan ini sudah memberikan sejarah perjalanan kehidupan bangsa kita di Sumatera. Selengkapnya tentang Kerajaan Melayu dapat disimak pada penjelasan berikut ini:
Daftar Isi
Letak Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu atau pula diketahui dgn Malayu merupakan salah satu kerajaan yg berdiri di Pantai Sumatera Timur. Nama Malayu berasal dr bahasa Sanskerta, yakni kata Malaya yg mempunyai arti bukit.
Di mana letak Kerajaan Sunda? Kerajaan ini diberitakan Tiongkok bahwa berdiri pada periode ke-7 dgn pusat pemerintahan di Minanga. Para jago menyatakan bahwa pusat kerajaan Melayu berada di hulu Sungan Batang Hari, Jambi.
Sejarah Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu merupakan penggalan dr perjalanan sejarah kerajaan-kerajaan yg ada di nusantara. Kerajaan Melayu pernah berdiri & mengukir sejarah pada zamannya. Uraian di bawah ini yakni bagaimana sejarah Melayu semenjak berdiri hingga mengalami kemunduran. Berikut yaitu penjelasan lengkapnya:
Berdirinya Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu diresmikan pada kurun ke-7, namun tak dimengerti siapa pendiri & bercorak agama apa kerajaan ini.
Pusat pemerintahan Melayu pada awal berdirinya di Minanga. Akan tetapi pada era ke-13, pusat pemerintahan dipindahkan ke Dharmasraya. Kemudian pada era ke-15 dipindahkan lagi ke Pagaruyung.
Perkembangan Melayu
Pada 645 M, Kerajaan Melayu pertama kali mengirim utusannya ke Tiongkok. Hal ini diberitakan T’ang-Hui-Yao yg disusun oleh Wang p’u.
Pada awal pemerintahannya, Melayu mempunyai kontrol atas jual beli di Selat Malaka.
Kemudian hadirnya Kerajaan Sriwijaya pada 670 M, menyebabkan Melayu tak lagi mengirimkan utusannya ke Tiongkok.
Diperkirakan bahwa Melayu telah menjadi di bawah pemerintahan Sriwijaya pada 685 M.
Dharmasraya
Pusat pemerintahan Melayu berada di Minanga pada permulaan kekuasaan (kurun ke-7). Kemudian berpindah ke Dharmasraya pada kurun ke-13. Hal ini disokong dgn pengiriman Arca Amoghapasa dr Kerajaan Kediri.
Pada saat itu daerah Melayu bahkan membentang dr Kamboja, Semenanjung Malaya, Sumatra hingga Sunda.
Pagaruyung
Pada tahun 1347, Adityaawarman memproklamirkan dirinya sebagai pelanjut Dinasti Mauli penguasa Kerajaan Melayu di Dharmasraya. Kemudian ia memindahkan pusat pemerintahannya ke Suruaso atau Pagruyung, ketika ini Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Raja Adityawarman menerima gelar Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. Pada masa pemerintahannya, ia menaungi Dharmasraya & Palembang.
Ekspedisi Pamalayu
Ekspedisi melayu merupakan pengantaran delegasi Singasari dr Jawa ke Sumatera. Hal ini dijelaskan di dlm naskah Pararaton & Kidung Panji Wijayakrama. Dan salah satu nama kerajaan maksudnya adalah Kerajaan Melayu pada 1275 M.
Ekspedisi Pamalayu ini dikerjakan dgn tujuan untuk menaklukkan Kerajaan Melayu. Tujuan ini dikerjakan selaku langkah memperluas wilayah Kerajaan Singasari.
Ada pendapat lain yg menyatakan bahwa tujuan ekspedisi ini yaitu untuk menjalin kekerabatan persahabatan dgn Melayu & membebaskannya dr Sriwijaya.
Raja-raja Kerajaan Melayu
Siapa raja Kerajaan Melayu? Tidak banyak dimengerti wacana Kerajaan Melayu, tergolong siapa raja pertama & pendirinya.
Hal ini disebabkan tak ada bukti sejarah yg merujuk eksistensi Kerajaan Melayu ketika itu. Sehingga hanya beberapa raja yg dapat disebutkan pernah memimpin Kerajaan Melayu, yakni:
- Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183 M)
- Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286 M)
- Akarendrawarman (1316 M)
- Adityawarman (1347 M)
- Ananggawarman (1375 M)
Peninggalan Kerajaan Melayu
Prasasti Grahi
Prasasti Grahi
@id.wikipedia.org
Prasasti Grahi merupakan prasasti yg berisi perintah Raja Dharmasraya pertama pada Bupati Grahi, Mahesanapati Galanai, untuk menciptakan arca Buddha. Kemudian sang bupati mengutus Mraten Sri Nano untuk membuatnya.
Prasasti Padang Roco (Arca Amoghapasa)
Prasasti ini diberikan oleh Raja Kertanegara dr Kerajaan Singasari pada Dharmasraya pada masa Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa.
Prasasti ini tertulis dlm Arca Amoghapasa & membicarakan tentang keinginan Singasari semoga Dharmasraya selalu bahagia.
Prasasti ini menceritakan bahwa pada tahun 1208 Saka, atas perintah raja Kertanegara dari Singhasari, sebuah arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dr Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di Dharmasraya.
Prasasti Suruaso
Prasasti ini pula disebut dgn Prasasti Batu Bapahek, yg berangka tahun 1297 Saka atau 1375 M.
Dijelaskan bahwa prasasti Suruaso berisi keberhasilan Adityawarman sudah menuntaskan pembangunan akses air yg proyeknya sudah dimulai sejak era raja sebelumnya, Srimat Sri Akarendrawan. Hal ini diterangkan oleh J.G. de Casparis dlm Kerajaan Melayu & Adityawarman (235-256)
Saat ini, prasasti masih berada di lokasi penemuannya (in situ) & telah diberi atap tradisional Minangkabau untuk melindungi, serta berada di bawah pengawasan BPCB Batusangkar.
Prasasti Kuburajo
Prasasti ini didapatkan pada 1877 di Kuburajo, Tanah Datar, Sumatera Barat. Situs sejarah ini mengandung kebanggaan-pujian terhadap raja Adityawarman yg dituliskan dlm bahasa Sanskerta.
Prasasti Tanjore
Prasasti Tanjore merupakan situs yg dikeluarkan oleh Rajendra Chola I bertarikh 1030.
Situs bersejarah ini menyebutkan bahwa ibu kota kerajaan Malayu dilindungi oleh benteng-benteng, & terletak di atas bukit. Lokasi pastinya adalah Muara Tebo.
Penutup
Tidak banyak yg dimengerti dr Kerajaan Melayu ini, barangkali minimnya bukti sejarah yg menguatkan keberadaannya. Hal ini pula dimungkinkan karena perilaku kita yg kurang antuas dlm melestarikan budaya & nilai dr leluhur kita.
Oleh karena itu, selayaknya kita berguru kembali betapa pentingnya menjaga budaya & nilai-nilai sejarah yg terkandung di dlmnya. Untuk itu mari kunjungi laman wargamasyarakat, ada banyak kisah sejarah inspiratif & menarik di sana.
Yuk segera klik & share ke sahabat-teman lainnya.
Kerajaan Melayu
Sumber Refrensi:
@https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu
@https://tirto.id/sejarah-kerajaan-dharmasraya-letak-peninggalan-silsilah-raja-gbeG