Kerajaan Melayu : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Kerajaan Melayu – Sumatera merupakan salah satu wilayah yg strategis & menjadi incaran berbagai pihak, baik dr dlm maupun luar negeri. Salah satu kerajaan yg berada di kepulauan Sumatera adalah kerajaan Melayu.

Meskipun, kerajaan yg tak sepopuler kerajaan Sriwijaya, namun kerajaan ini sudah memperlihatkan sejarah perjalanan kehidupan bangsa kita di Sumatera. Selengkapnya perihal Kerajaan Melayu dapat disimak pada penjelasan berikut ini:


Letak Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu
Peta Wilayah Kerajaan Melayu
@Id.wikipedia.org

Kerajaan Melayu atau pula dikenal dgn Malayu merupakan salah satu kerajaan yg berdiri di Pantai Sumatera Timur. Nama Malayu berasal dr bahasa Sanskerta, yakni kata Malaya yg memiliki arti bukit.

Di mana letak Kerajaan Sunda? Kerajaan ini diberitakan Tiongkok bahwa berdiri pada era ke-7 dgn pusat pemerintahan di Minanga. Para ahli menyatakan bahwa pusat kerajaan Melayu berada di hulu Sungan Batang Hari, Jambi.


Sejarah Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu (671 1375 M)
Sejarah Kerajaan Melayu
@historyofcirebon.id

Kerajaan Melayu merupakan belahan dr perjalanan sejarah kerajaan-kerajaan yg ada di nusantara. Kerajaan Melayu pernah berdiri & mengukir sejarah pada zamannya. Uraian di bawah ini yakni bagaimana sejarah Melayu semenjak berdiri hingga mengalami kemunduran. Berikut yakni klarifikasi lengkapnya:

Berdirinya Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu diresmikan pada kurun ke-7, tetapi tak diketahui siapa pendiri & bercorak agama apa kerajaan ini.

Pusat pemerintahan Melayu pada permulaan berdirinya di Minanga. Akan tetapi pada abad ke-13, sentra pemerintahan dipindahkan ke Dharmasraya. Kemudian pada era ke-15 dipindahkan lagi ke Pagaruyung.

Baca Juga: Kerajaan Tidore

Perkembangan Melayu

Pada 645 M, Kerajaan Melayu pertama kali mengantarutusannya ke Tiongkok. Hal ini diberitakan T’ang-Hui-Yao yg disusun oleh Wang p’u.

Pada permulaan pemerintahannya, Melayu memiliki kendali atas jual beli di Selat Malaka.

Kemudian munculnya Kerajaan Sriwijaya pada 670 M, menyebabkan Melayu tak lagi mengirimkan utusannya ke Tiongkok.

Diperkirakan bahwa Melayu sudah menjadi di bawah pemerintahan Sriwijaya pada 685 M.

Dharmasraya

Pusat pemerintahan Melayu berada di Minanga pada permulaan kekuasaan (periode ke-7). Kemudian berpindah ke Dharmasraya pada era ke-13. Hal ini didukung dgn pengantaran Arca Amoghapasa dr Kerajaan Kediri.

Pada ketika itu daerah Melayu bahkan membentang dr Kamboja, Semenanjung Malaya, Sumatra hingga Sunda.

Pagaruyung

Pada tahun 1347, Adityaawarman memproklamirkan dirinya sebagai pelanjut Dinasti Mauli penguasa Kerajaan Melayu di Dharmasraya. Kemudian ia memindahkan pusat pemerintahannya ke Suruaso atau Pagruyung, saat ini Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Raja Adityawarman mendapat gelar Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. Pada masa pemerintahannya, ia menaungi Dharmasraya & Palembang.

Ekspedisi Pamalayu

Ekspedisi melayu merupakan pengiriman utusan Singasari dr Jawa ke Sumatera. Hal ini diterangkan di dlm naskah Pararaton & Kidung Panji Wijayakrama. Dan salah satu nama kerajaan tujuannya yakni Kerajaan Melayu pada 1275 M.

Ekspedisi Pamalayu ini dikerjakan dgn tujuan untuk menaklukkan Kerajaan Melayu. Tujuan ini dijalankan sebagai langkah memperluas wilayah Kerajaan Singasari.

Ada pendapat lain yg menyatakan bahwa tujuan ekspedisi ini yaitu untuk menjalin kekerabatan persahabatan dgn Melayu & membebaskannya dr Sriwijaya.


Raja-raja Kerajaan Melayu

Siapa raja Kerajaan Melayu? Tidak banyak dikenali tentang Kerajaan Melayu, termasuk siapa raja pertama & pendirinya.

Hal ini disebabkan tak ada bukti sejarah yg merujuk keberadaan Kerajaan Melayu dikala itu. Sehingga hanya beberapa raja yg mampu disebutkan pernah memimpin Kerajaan Melayu, yaitu:

  1. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183 M)
  2. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286 M)
  3. Akarendrawarman (1316 M)
  4. Adityawarman (1347 M)
  5. Ananggawarman (1375 M)


Peninggalan Kerajaan Melayu

Prasasti Grahi

Prasasti Grahi 1

Prasasti Grahi
@id.wikipedia.org

Prasasti Grahi merupakan prasasti yg berisi perintah Raja Dharmasraya pertama pada Bupati Grahi, Mahesanapati Galanai, untuk menciptakan arca Buddha. Kemudian sang bupati mendelegasikan Mraten Sri Nano untuk membuatnya.

Prasasti Padang Roco (Arca Amoghapasa)

Prasasti Padang Roco (Arca Amoghapasa)
Prasasti Padang Roco (Arca Amoghapasa)
@id.wikipedia.org

Prasasti ini diberikan oleh Raja Kertanegara dr Kerajaan Singasari pada Dharmasraya pada masa Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa.

Prasasti ini tertulis dlm Arca Amoghapasa & membahas wacana keinginan Singasari supaya Dharmasraya selalu senang.

Prasasti ini menceritakan bahwa pada tahun 1208 Saka, atas perintah raja Kertanegara dari Singhasari, suatu arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dr Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di Dharmasraya.

Prasasti Suruaso

Prasasti Suruaso
Prasasti Suruaso
@id.wikipedia.org

Prasasti ini pula disebut dgn Prasasti Batu Bapahek, yg berangka tahun 1297 Saka atau 1375 M.

Dijelaskan bahwa prasasti Suruaso berisi kesuksesan Adityawarman telah menuntaskan pembangunan saluran air yg proyeknya sudah dimulai semenjak era raja sebelumnya, Srimat Sri Akarendrawan. Hal ini diterangkan oleh J.G. de Casparis dlm Kerajaan Melayu & Adityawarman (235-256)

Saat ini, prasasti masih berada di lokasi penemuannya (in situ) & sudah diberi atap tradisional Minangkabau untuk melindungi, serta berada di bawah pengawasan BPCB Batusangkar.

Prasasti Kuburajo

Prasasti Kuburajo
Prasasti Kuburajo
@id.wikipedia.org

Prasasti ini ditemukan pada 1877 di Kuburajo, Tanah Datar, Sumatera Barat. Situs sejarah ini mengandung pujian-pujian kepada raja Adityawarman yg dituliskan dlm bahasa Sanskerta.

Prasasti Tanjore

Prasasti Tanjore
Prasasti Tanjore
@kebudayaan.kemdikbud.go.id

Prasasti Tanjore merupakan situs yg dikeluarkan oleh Rajendra Chola I bertarikh 1030.

Situs bersejarah ini menyebutkan bahwa ibu kota kerajaan Malayu dilindungi oleh benteng-benteng, & terletak di atas bukit. Lokasi tentu saja ialah Muara Tebo.


Penutup

Tidak banyak yg diketahui dr Kerajaan Melayu ini, barangkali minimnya bukti sejarah yg menguatkan keberadaannya. Hal ini pula dimungkinkan lantaran sikap kita yg kurang antuas dlm melestarikan budaya & nilai dr leluhur kita.

Oleh lantaran itu, selayaknya kita belajar kembali betapa pentingnya menjaga budaya & nilai-nilai sejarah yg terkandung di dalamnya. Untuk itu mari kunjungi laman wargamasyarakat, ada banyak kisah sejarah inspiratif & mempesona di sana.

Yuk segera klik & share ke sobat-teman lainnya.


Kerajaan Melayu
Sumber Refrensi:

@https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu
@https://tirto.id/sejarah-kerajaan-dharmasraya-letak-peninggalan-silsilah-raja-gbeG

 

  Kerajaan Banten : Sejarah, Raja, Peninggalan dan Masa Kejayaan