Kerajaan Mataram – Tanah Jawa dr dulu memang populer dgn kerajaan-kerajaan yg ceritanya telah sungguh melegenda. Seperti halnya dgn Kerajaan Mataram di Jawa Tengah yg terbagi menjadi 2 yakni Mataram Kuno & Mataram Islam. Keberadaan ke-2 kerajaan tersebut dijelaskan oleh peninggalan sejarah berupa prasasti-prasasti.
Ke-2 kerajaan tersebut sama-sama diperintah oleh raja-raja dengan-cara turun temurun. Mataram antik (Mataram Hindu) ialah istilah untuk 2 dinasti yakni Dinasti Sanjaya & Dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya ini bercorak Hindu didirikan pada tahun 732 M oleh Sanjaya. Sedangkan Dinasti Syailendra bercorak Budha Mahayana didirikan oleh Bhanu tahun 752 M. Ke-2 dinasti ini berkuasa di kawasan Jawa Tengah penggalan selatan.
Sedangkan Mataram Islam merupakan Kerajaan Islam yg berdiri sekitar kurun ke-16 di pulau Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti yg mengaku selaku keturunan dr Kerajaan Majapahit. Yaitu keturunan dr Ki Ageng Sela & pula Ki Ageng Pemanahan yg mana keduanya yakni raja-raja besar Mataram Islam.
Daftar Isi
Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno
Karena antara Dinasti Sanjaya & Dinasti Syailendra berkompetisi maka dengan-cara bergantian mereka memerintah Mataram. Raja-raja yg memerintah Mataram pastinya berasal dr kedua dinasti tersebut. Dalam prasasti Wanua Tengah III (908) M & prasasti Mantyasih (907) M disebutkan nama dr raja-raja Mataram ialah sebagai berikut:
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
Merupakan raja pertama Kerajaan Medang dlm periode Jawa Tengah yg berkuasa dr tahun 717 – 746 Masehi. Nama Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya diketahui lewat prasasti Mantyasih & prasasti Canggal. Para sejarawan menganggap Raja Sanjaya ini sebagai pendiri Wangsa Sanjaya, walaupun ada pula yg menolak keberadaan dinasti tersebut.
2. Rakai Panangkaran Dyah Sankhara
Sri Maharaja Rakai Panangkaran ini merupakan raja kedua Kerajaan Medang (periode Jawa Tengah) yg memerintah dr tahun 746 – 784 Masehi. Periode pemerintahan ia menandai dimulainya kegairahan membangun banyak sekali macam candi dgn pemikiran Budha Mahayana. Candi ini terletak di dataran Prambanan yaitu Abhayagirivara, Tarabhavanam & Manjusrigrha.
3. Rakai Panunggalan (Dharanindra)
Dharanindra kadang disingkat Indra merupakan seorang raja dr keturunan Wangsa Syailendra yg memerintah dr tahun 784 – 803 M. Nama dia ini didapatkan dlm prasasti Kelurak dgn gelar Sri Sanggrama Dhananjaya. Raja ini sukses memperluas wilayah kekuasaan Wangsa Syailendra hingga sampai ke daratan Indocina (Semenanjung Malaya).
4. Rakai Warak Dyah Manara
Sri Maharaja Rakai Warak merupakan raja ke-4 dr Kerajaan Medang (periode Jawa Tengah) yg berkuasa dr tahun 803 – 827 M. Nama raja Rakai Warak didapatkan di dlm daftar raja-raja Kerajaan Medang yg tertulis dlm prasasti Mantyasih. Nama asli dr Rakai Warak adalah Samaragrawira yg merupakan ayah dr Balaputradewa yaitu raja Kerajaan Sriwijaya.
5. Dyah Gula
Nama raja Dyah Gula sebagai raja Kerajaan Mataram ditemukan dlm prasasti Wanua Tengah III (827-828 M). Prasasti ini didapatkan di suatu ladang Dukuh Kedunglo, Desa Gandulan, Kaloran, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Sekarang prasasti Wanua Tengah III ini disimpan di Balai Arkeologi kota Yogyakarta.
6. Rakai Garung
Merupakan raja Kerajaan Mataram pengganti dr Rakai Warak yg berasal dr dinasti Wangsa Sanjaya. Beliau memerintah Mataram dr tahun 823 – 847 Masehi & disebut dlm prasasti Wanua Tengah III yg didapatkan di Temanggung. Dalam prasasti ini tertulis kalau Rakai Garung ini memerintah kerajaan sebelum Rakai Pikatan dgn gelar Maharaja.
7. Rakai Pikatan Dyah Saladu
Menurut prasasti Argapura nama orisinil Rakai Pikatan yaitu Mpu Manuku yg berkuasa dr tahun 847 – 855 M. Beliau ini pula dijuluki selaku Rakai Mamrati alasannya adalah berhasil membangun suatu ibu kota gres di desa Mamrati. Istana baru tersebut berjulukan Mamratipura yakni sebagai pengganti ibu kota lama yakni Mataram.
8. Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala
Sri Maharaja Rakai Kayuwangi ini merupakan raja ke-7 dr Kerajaan Medang yg memerintah dr thaun 856 – 880 M. Beliau ini yaitu putra bungsu dr Rakai Pikatan yg terlahir dr permaisuri Pramodawardhani. Nama asli Rakai Kayuwangi yaitu Dyah Lokapala (berdasarkan prasasti Wantil) & Mpu Lokapala (menurut prasasti Argapura).
9. Dyah Taqwas
Raja Dyah Taqwas ini berkuasa di Mataram sekitar tahun 885 M yg mana menurut pada goresan pena prasasti Wanua Tengah III. Dalam prasasti yg ditemukan di tempat Temanggung Jawa Tengah ini tercantum daftar lengkap raja-raja yg pernah memerintah Mataram. Dari ke-12 raja tersebut salah satunya yakni Raja Dyah Taqwas.
10. Rakai Panumwangan Dyah Dawendra
Dalam prasasti Wanua Tengah III yg ditemukan di kawasan Temanggung Jawa Tengah nama Rakai Panumwangan tercatat sebagai raja Mataram juga. Prasasti ini memuat semua daftar dr nama 12 raja yg pernah berkuasa di Mataram. Rakai Panumwangan ini merupakan keturunan dr dinasti Syailendra yg memerintah Mataram dr tahun 885 – 887 M.
11. Rakai Gurunwangi Dyah Wadra
Masa pemerintahan Rakai Gurunwangi diceritakan dlm prasasti Munggu Antan & Poh Dulur. Beliau berkuasa tahun 887 M namun tak pernah terdaftar dlm prasasti Mantyasih. Pada masa selesai pemerintahan ia terjadi perpecahan diantara lingkungan Kerajaan Medang.
12. Rakai Watuhumalang Dyah Jbang
Sri Maharaja Rakai Watuhumalang merupakan raja ke-8 Kerajaan Medang (periode Jawa Tengah) yg berkuasa dr tahun 894 – 898 M. Menurut prasasti Mantyasih Rakai Watuhumalang ini mengambil alih Rakai Kayuwangi selaku raja bawahan yg bergelar haji. Rakai Watuhumalang sendiri tak pernah meninggalkan prasasti yg atas nama dirinya sendiri.
13. Rakai Watukura Dyah Walitung
Merupakan raja Kerajaan Medang yg berkuasa dr tahun 899 -911 M dgn wilayah kekuasaan mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur & Bali. Kerajaan yg dipimpin oleh Rakai Watukura ini dikenal pula dgn nama Kerajaan Galuh. Kehidupan kerajaan Mataram pada saat itu belum banyak yg bisa diungkapkan.
Baca Juga: Kerajaan Islam di Indonesia
Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam
Seperti halnya dgn kerajaan-kerajaan lain di tanah Jawa, Mataram Islam pernah dipimpin oleh 6 raja. Raja-raja tersebut dengan-cara turun temurun bergantian berkuasa di Mataram Islam Ini. Adapun urutan raja-raja yg pernah memerintah Mataram Islam tersebut ialah:
1. Ki Ageng Pemanahan
Merupakan pendiri desa Mataram pada tahun 1556 yg nantinya menjadi Kerajaan Mataram Islam yg dipimpin oleh anaknya Sutawijaya. Tanah ini awalnya ialah hutan lebat lalu dibuka oleh penduduk sekitar dgn nama alas Mentaok. Ki Ageng Pemanahan wafat tahun 1584 kemudian dimakamkan di Kota Gede Yogyakarta.
2. Panembahan Senapati
Sutawijaya yakni seorang senapati dr Kerajaan Pajang yg diberi gelar Panembahan Senapati. Mataram Islam mulai bangkit di bawah kepemimpinan ia dgn memperluas tempat kekuasaan. Wilayah kekuasaan ini mencakup Pajang, Tuban, Demak, Pasuruan, Madiun & sebagian Surabaya.
3. Raden Mas Jolang
Merupakan putra Panembahan Senapati & putri Ki Ageng Panjawi dgn gelar Panembahan Anyakrawati. Raden Mas Jolang yakni pewaris ke-2 Mataram Islam yg berkuasa dr tahun 1606-1613 M. Wafat di desa Krapyak pada tahun 1613 & dimakamkan di Pasar Gede di bawah makam ayahandanya.
4. Raden Mas Rangsang
Raja ke-3 Mataram Islam ini yaitu putra dr Raden Mas Jolang yg memerintah dr tahun 1613-1645. Pada masa pemerintahan beliau inilah Mataram Islam mengalami puncak kejayaan. Beliau bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga & selalu berupaya memerangi VOC.
5. Amangurat I
Merupakan anak dr Sultan Agung yg berkuasa dr tahun 1638-1647 M. Pada masa inilah Mataram Islam pecah sebab Amangkurat I menjadi teman VOC. Wafat di Telagawi Tegal pada tanggal 10 Juli 1677 kemudian digantikan Amangkurat II.
6. Amangkurat II
Dikenal dgn nama Raden Mas Rahmat merupakan raja pertama & pendiri Kasunanan Kartasura. Kasunanan ini ialah lanjutan dr Mataram Islam dgn masa pemerintahan tahun 1677-1703 M. Beliau raja Jawa pertama yg memakai pakaian Eropa sebagai busana dinasnya.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Sebagai kerajaan yg terdiri atas 2 dinasti yg berlainan Mataram Kuno pula mempunyai benda-benda bersejarah. Benda-benda itu sebagai bukti positif dr keberadaan kerajaan beserta tahun naik tahta raja-raja tersebut. Bukti sejarah Mataram Kuno ini berupa prasasti-prasasti antara lain ialah:
- Prasasti Canggal (732): Sanjaya ialah pendiri Kerajaan Lingga yg terkenal kaya raya dgn padi & emasnya.
- Prasasti Balitung (907): Pemberian hadiah tanah pada 5 patih di Mantyasih berkat jasa-jasanya.
- Prasasti Kalasan ( 778): Pembuatan bangunan suci untuk Dewi Tara & suatu biara bagi para pendeta.
- Prasasti Kelurak (782): Pembuatan arca Manjustri selaku perwujudan sang Budha (Brahma, Siwa, & Wisnu).
- Prasasti Ratu Boko (856): Menceritakan kekalahan Balaputradewa yg kemudian lari ke Sriwijaya & menjadi raja disana.
- Prasasti Nalanda (860): Menceritakan asal-seruan raja Balaputradewa.
- Prasasti Ligor (860): Dibuat raja Balaputradewa yg mengaku cucu raja Jawa dr dinasti Syailendra.
- Prasasti Wanua Tengah III (908): Mengungkap dengan-cara lengkap silsilah raja-raja Mataram Kuno & didapatkan di tempat Temanggung Jawa Tengah.
Keberadaan prasasti-prasasti tersebut selaku bukti aktual kalau Mataram Kuno memang benar-benar ada. Selain itu melalui prasasti ini mampu diketahui silsilah raja-raja & tahun naik tahta dr raja tersebut. Hingga sekarang prasasti-prasasti tersebut masih disimpan dgn baik di museum Arkeologi Yogyakarta.
Baca Juga: Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
Kebudayaan Mataram Islam pada masa itu mengalami kemajuan yg sungguh pesat mirip seni ukir, lukis, patung, & hias. Apalagi pada saat pemerintahan Sultan Agung yg menggabungkan unsur budaya Islam dgn budaya Hindu-Jawa. Adapun bentuk peninggalan bersejarah pada jaman Mataram Islam itu antara lain adalah:
- Candi Bentar: Terletak di makam Sunan Tembayat di daerah Klaten & dibuat pada masa pemerintahan Sultan Agung.
- Kalender Jawa: Merupakan hasil karya Sultan Agung berdasarkan perputaran bulan.
- Buku Sastragending: Buku ini merupakan karya filsafat dr Sultan Agung.
- Surya Alam: Karya dr Sultan Agung yg berupa kitab undang-undang.
- Perayaan Sekaten: Untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dgn cara mengarak gunungan dr keraton menuju depan Masjid Agung.
Dalam akidah masyarakat Mataram Islam antara Gunung Berapi & Laut Selatan mempunyai arti dengan-cara filosofis. Keduanya dipercaya sebagai bentuk keseimbangan kehidupan penduduk Kerajaan Mataram Islam. Mereka pula percaya jika salah satu istri Raja Mataram adalah Nyi Roro Kidul sebagai makhluk halus penguasa pantai selatan Yogyakarta.
Penutup
Itulah ulasan mengenai raja-raja yg berkuasa pada Kerajaan Mataram Kuno serta Kerajaan Mataram Islam seta peninggalan dr masing-masing kerajaan tersebut. Dari ulasan di atas mampu disimpulkan bahwa raja-raja Mataram sungguh berambisi kepada kekuasaan. Meskipun begitu raja-raja Mataram senantiasa memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dgn membentuk kerajaan yg agraris. Pertumbuhan ekonomi masyarakat pada masa itu sungguh menonjol & ini sebagai bukti kesejahteraan hidup mereka.
Di bawah naungan raja-raja Mataram, perkembangan agama Islam, Hindu & Budha mampu seiring sejalan. Hal ini menerangkan kalau sejak jaman dahulu kala toleransi hidup antar umat beragama sudah terjalin dgn baik. Sikap anti penjajahan telah mereka tanamkan dlm diri penduduk tanah Jawa sehingga bersatu padu memerangi VOC.