Kerajaan Bima : Sejarah, Raja, Peninggalan & Masa Kejayaan

Kerajaan Bima – Mengenal sejarah Kerajaan Bima atau Kesultanan Bima merupakan kesultanan yg diresmikan pada sekitar tahun 1621 dgn bercorak agama Islam.

Kesultanan yg pertama yaitu Ruma-ta Ma Bata Wadu dgn gelar yg tersemat Sultan Abdul Kahir I yg merupakan raja ke 27 dr Kerajaan Bima. Lalu bagaimana cerita permulaan dr sejarah, raja & pula peninggalan dr kesultanan Bima? Simak klarifikasi berikut ini!


Sejarah Kerajaan Bima

Kesultanan Bima merupakan kerajaan yg berada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kesultanan Bima merupakan kerajaan yg bercorak agama Islam, sedangkan peninggalan-peninggalannya masih bisa kita jumpai hingga dikala ini. 

Sejarah Kerajaan Bima
Sejarah Kerajaan Bima
@https://cms.daihatsu.com

Sebelumnya Peter Truhart dlm Regent of Nations, Part 3: Asia-pacific and Ocean (2003) tertulis bahwa kerajaan Bima bercorak agama Hindu sejak permulaan kurun ke-13 Masehi. Sehingga dapat disimpulkan sebelum kerajaan ini bercorak Islam, kerajaan Bima terlebih dulu menganut agama Hindu.

Pada saat itu, wilayah kekuasaan yg ada di kerajaan Bima yaitu beberapa Pulau yg ada di wilayah Nusa Tenggara mencakup Sumbawa, Sawu, Solor, Sumba, Larantuka, Ende, Manggarai, Komodo & lain sebagainya. 

Tetapi berdasarkan Van Dijk (1925), yg telah dikutip dr “Kesultanan Bima Nusantara” yg merupakan karya Tawalinuddin dlm jurnal Wacana (Vol.8, No.1, 2006) sampai kurun yg ke-19, dimana kesultanan Bima tersebut menguasai timur yg ada di Pulau Sumbawa, Flores Barat (Manggarai) & 66 pulau kecil yang lain yakni di Selat Alas. 

Sedangkan dikutip dr buku dgn judul Bima Dalam Sejarah (2015:69) yg merupakan karya dr Gani Abdullah, tempat-kawasan tersebut sudah terpengaruh dgn agama Islam sebelum alhasil Bima menjadi kesultanan yakni pada kala ke-17 Masehi.

Kesultanan Bima dipengaruhi oleh agama Islam yg dibawa oleh Kesultanan Gowa-Tallo, Makassar yg pada ketika itu sedang melawan VOC atau Belanda yg ada di Nusantara Tenggara. 

  Kerajaan Tulang Bawang : Sejarah, Peninggalan dan Masa Kejayaan

Sehingga pada tahun 1621 kerajaan Bima resmi menjadi Kesultanan & memeluk agama Islam. Raja pertama yg memeluk Islam yakni Ruma-ta Ma yg mempunyai gelar Sultan Abdul Kahir I.  Beliau kemudian menikah dgn adik ipar dr Sultan Gowa-Tallo, hak tersebut menimbulkan kedua kerajaan tersebut kian akrab.

Baca Juga: Kerajaan Pagaruyung

  • Masa Kejayaan Kerajaan Bima

Masa Kejayaan Kerajaan Bima
Masa Kejayaan Kerajaan Bima
@https://asset-a.grid.id

Masa kejayaan dr kesultanan Bima yakni pada masa pemerintahan dr Sultan yg Terakhir, yg berjulukan Sultan Muhammad Salahuddin. Dimana pada masa kepemimpinan Sultan Muhammad Salahuddin, ia sukses menciptakan kemajuan Islam yg sangatlah pesat.

Hal tersebut karena Sultan Muhammad Salahuddin meletakkan perhatian yg besar kepada perkembangan dr agama Islam. Hal tersebutlah yg menciptakan agama Islam semakin berkembang dgn baik.

Sultan Muhammad Salahuddin pula membangun sejumlah sarana & prasarana untuk beribadah, bukan cuma itu beliau pula berbagi fungsi dr ibadah yg pula menimbulkan pusat pengkajian ilmu & pula agama.

Beliau pula menyebarkan dr sisi pendidikan formal, hal ini dilakukan dgn cara mendirikan sejumlah madrasah di daerahnya. 

Sultan Muhammad Salahuddin merupakan anak atau putra dr Sultan Ibrahim, Sultan Ibrahim pula seseorang yg selalu memperhatikan kehidupan & pula pendidikan agama. Hal tersebut pula dapat dibuktikan, alasannya adalah sejak kecil Sultan Muhammad Salahuddin sudah mengenyam pendidikan agama Islam.

Beliau belajar pada para ulama yg cukup populer pada usia 9 tahun. Adapun gurunya merupakan H.Hasan Batawi & pula Syekh Abdul Wahab (Imam dr Masjidil Haram, Mekkah). Beliau pula sungguh senang mengoleksi buku-buku agama & pula memperdalamnya. Hal tersebutlah yg menciptakan beliau sungguh menaruh perhatian yg besar dlm bidang agama Islam

  • Runtuhnya Kerajaan Bima

Runtuhnya Kerajaan Bima
Runtuhnya Kerajaan Bima
@https://2.bp.blogspot.com/

Kesultanan Bima runtuh akibat ulah dr Belanda. Pada dikala itu Belanda selalu ikut campur dlm beberapa kesultanan yg ada di Indonesia dgn tujuan untuk merebut wilayah tersebut.

Hal ini pula ialami oleh Kesultanan Bima. Sehingga pada tahun 1669 Belanda mulai ikut campur dgn masalah pemerintahan yg ada di Kesultanan Bima.

Hal tersebut terjadi semenjak masa pemerintahan dr Sultan Ibrahim, yakni pada tahun 1906, beliau dipaksa untuk mendatangi suatu perjanjian wacana pembatalan kesultanan. Berikut ini merupakan isi dr perjanjian tersebut

  1. Bima mengakui wilayahnya sebagai kepingan dr Hindia Belanda. 
  2. Sultan tak boleh berhubungan dgn bangsa kulit putih lain
  3. Bima pula harus mengantarkan santunan jikalau Belanda berperang
  4. Sultan tak boleh menyerahkan wilayah Bima kecuali pada Belanda.

Pada dikala Bima mempunyai hubungan hubungan dgn Kesultanan Goa yg berada di Makassar, penyebaran & pula kemundurannya terjadi dlm waktu yg serentak dgn Kesultanan Goa.

Pada dikala itu Kesultanan Goa pula menandatangani kesepakatanyakni dinamakan Perjanjian Bongaya sempurna pada tahun 1667. Sedangkan kesultanan Bima pada mulanya menolak sampai pada alhasil terdapat impian untuk menyerah pada Belanda dlm kesepakatanpada tahun 1669 dibawah kepemimpinan dr Sultan Abdul Khair, sultan Bima yg kedua.

Kesultanan Bima selsai pada sekitar tahun 1951, hal ini dikarenakan Sultan Salahuddin wafat, sehingga Bima menjadi daerah kabupaten yg berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit


Raja Kerajaan Bima

Siapa raja Kerajaan Bima?  Kerajaan Bima merupakan sebuah kesultanan yg bercorak agama Islam, sebelumnya kerajaan ini bercorak Hindu. Lalu siapa pun pemimpin atau sultan dr kesultanan ini? Simak daftarnya selaku berikut!

Raja Kerajaan Bima
Raja Kerajaan Bima
@https://1.bp.blogspot.com/

Silsilah kerajaan Bima pada saat bercorak Hindu

  1. Indera Jambrut 
  2. Batara Indera Bima 
  3. Batara Sang Luka 
  4. Batara Sang Bima 
  5. Batara Matra Indarwata 
  6. Batara Matra Inderatarati 
  7. Mangampo Jawa 
  8. Puteri Ratna Lila 
  9. Maharaja Indera Kumala 
  10. Batara Indera Luka 
  11. Maharaja Bima Indera Seri 
  12. Mawaä Paju Longge 
  13. Mawaä Indera Mbojo 
  14. Mawaä Bilmana 
  15. Mangampo Donggo 
  16. Mambora ba Pili Tuta 
  17. Tureli Nggampo 
  18. Mawaä Ndapa 
  19. Ruma Samara 
  20. Ruma Sarise 
  21. Ruma Mantau Asi Sawo 
  22. Ruma Manuru Sarei 
  23. Tureli Nggampo 
  24. Mambora di Sapega 
  25. Mantau Asi Peka

Silsilah kesultanan Bima pada ketika bercorak Islam

  1. (1620-1640 M) Abdul Kahir I atau Ruma-ta Ma Bata Wadu 
  2. (1640-1682 M) I Ambela Abi’I Khair Sirajuddin atau Mantau Uma Jati 
  3. (1682-1687 M) Nuruddin Abu Bakar All Syah atau Ma Wa’a Paju 
  4. (1687-1696 M) Jamaluddin Ali Syah atau Mawa’a Romo 
  5. (1696-1731 M) Hasanuddin Muhammad Syah atau Mabata Bo’u 
  6. (1731-1748 M) Alauddin Muhammad Syah atau Manuru Daha 
  7. (1748-1751 M) Kamalat Syah atau Rante Patola Sitti Rabi’ah 
  8. (1751-1773 M) Abdul Kadim Muhammad Syah atau Mawa’a Taho 
  9. (1773-1817 M) Abdul Hamid Muhammad Syah atau Mantau Asi Saninu 
  10. (1817-1854 M) Ismail Muhammad Syah atau Mantau Dana Sigi 
  11. (1854-1868 M) Abdullah atau Mawa’a Adil 
  12. (1868-1881 M) Abdul Aziz atau Mawa’a Sampela 
  13. (1881-1915 M) Ibrahim atau Ma Tahi Parange 
  14. (1915-1951 M) Muhammad Salahuddin

Baca Juga: Kerajaan Sriwijaya


Peninggalan Kerajaan Bima

Kesultanan Bima pula meninggalkan beberapa peninggalan-peninggalan bersejarah & masih dijaga sampai saat ini. Lalu apa saja peninggalan-peninggalan dr kesultanan tersebut? Simak penjelasan perihal peninggalan-peninggalan tersebut dibawah ini!

Contoh Peninggalan Kerajaan Bima
Contoh Peninggalan Kerajaan Bima
@https://harianamanat.com/

Daftar Peninggalan Kerajaan

  • Istana Asi Mbojo

Istana Asi Mbojo didirikan pada sekitar tahun 1888 & digunakan kembali pada tahun 1929. Istana Mbojo merupakan tempat tinggal dr Sultan & pula keluarganya. 

  • Istana Asi Bou

Istana Asi Bou merupakan istana yg dibangun pada ketika Istana Asi Mbojo diperbaiki. Istana Asi Bou pula digunakan selaku tempat singgah sementara Sultan & pula keluarganya.

  • Masjid Sultan Muhammad Salahuddin

Bangunan tersebut diperkirakan sudah diresmikan pada sekitar tahun 2733 M. Dimana pada dikala itu di bawah oemerintahan Sultan Abdul Kadim. Muhammad Salahuddin memerintahkan pembangunan kembali pada ketika ia memimpin kesultanan Bima. 

  • Masjid Al-Muwahiddin

Masjid Al-Muwahiddin didirikan pada sekitar tahun 1946, dimana masjid tersebut dibangun dgn tujuan selaku tempat ibadah, dakwah & pula pembelajaran Islam. 

  • Rimpu

Rimpu merupakan kain yg digunakan untuk pakaian perempuan yg dipakai oleh perempuan Islam masyarakat Bima.


Penutup

Demikian penjelasan perihal Kesultanan Bima, pembahasan yg dimulai dr sejarah,  masa kejayaan & masa runtuhnya kerajaan, silsilah raja & pula peninggalan dr kesultanan Bima.

Semoga artikel ini bisa berfaedah & mampu menyertakan wawasan buat kalian semua khususnya pada bidang sejarah, alasannya adalah sejarah bukan untuk dilupakan, tetapi sejarah untuk dijaga & dirawat!


Kerajaan Bima
Sumber Refrensi:

@https://bincangsyariah.com/khazanah/kesultanan-bima-kesultanan-islam-di-kepulauan-timur-indonesia/
@https://tirto.id/sejarah-kesultanan-bima-peninggalan-kerajaan-silsilah-raja-raja-ga2b
@https://kompas.com/stori/read/2021/06/18/120000879/kerajaan-bima–pendiri-raja-raja-kehidupan-dan-peninggalan