Dalam menceritakan tarikh atau sejarah, umumnya pencerita mengalami beberapa hambatan, antara lain:
- Cerita sejarah memerlukan penguasaan alur dongeng secara mantap. Selain hafal alur ceritanya secara rincian, kita juga dituntut untuk berilmu-akil membangkitkan alur kisah tersebut.
- Bila kita menghadapi anak yang sudah tahu/pernah menyimak cerita yang mau diceritakan, kerap kali mereka menggoda dan mengusik kita dengan menebak cerita kita, sehingga menggganggu sobat yang lain dan membuyarkan konsentrasi kita.
- Cerita sejarah sudah memiliki pakem yang niscaya, sehingga kita tidak punya potensi untuk berimprovisasi. Oleh karena itu, selain memerlukan ketrampilan tinggi, juga dituntut kehati-hatian, jangan hingga alur ceritanya diluar pakem yang ada.
- Bahan-materi kisah sejarah, khususnya kisah nabi dan kawan dekat banyak yang tidak tuntas. Ada juga kisah-kisah yang rasanya kurang tepat jikalau diceritakan pada bawah umur pada tingkat usia tertentu.
- Biasanya anak-anak senang pada kisah yang kaya akan humor, tentu saja kemungkinan ini pada cerita sejarah amat kecil. Rasanya kurang begitu sempurna kalau kita main plesetan pada kisah-kisah yang begitu agung.