Kenapa Hati Gundah, Gelisah Dan Tidak Tenang Menurut Al Quran

Kenapa Hati Resah, Gelisah dan Tidak Tenang Menurut Al Alquran ?

HATI YANG TERKUNCI!

Subhanallah. Ketika Allah sudah kunci mati hati insan, maka mata dan telinga tidak bisa menyaksikan keagungan syariat-Nya. Sehingga perintah Allah dianggap sadis, keji dan kejam?!
Bukankah saban hari daging ayam, kambing dan sapi yang kita makan itu disembelih terlebih dulu. Jutaan kambing dan sapi setiap hari sepanjang tahun disembelih, kenapa saat Allah perintahkan penyembelihan 1 hari saja dari 360 hari sepanjang tahun beliau resah?!

Ia merasa gundah bukan dengan dipotongnya kambing atau sapi yang ia lihat. Namun ia gerah alasannya syariat dan perintah Allah masih meriah ramai dimuka bumi. Mari ramaikan isue ini, biar semesta ramai bertasbih memujinya. Subhanallah..

Dan, hamba-hamba Allah sekalian. Berhati-hatilah jikalau didalam qolbu yang seharusnya ridho dengan perintah Allah itu masih ada kebencian terselubung dengan syariat Allah lain seperti Jihad, Hudud, Poligamy dan seluruh perintah yang berlawanan dengan hawa nafsu..

Karena kebahagiaan darul baka dan keridhoan Allah terletak pada keseluruhan hal bertentangan dengan hawa nafsu. Takutlah seandainya kebencian itu menandakan buruk, dimana Allah telah kunci mati hati dan indera pendengaran kita sehingga mata dan seluruh tubuh ini tidak memiliki kegunaan lagi untuk menerima signal hidayah-Nya sebagaimana firman-Nya:
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Maka pernahkah kau melihat orang yang mengakibatkan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati indera pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang hendak memberinya petunjuk sehabis Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al Jatsiyya 23)

Mengikuti hawa nafsu adalah alasannya tertutupnya seluruh pintu hidayah. Jika mata telah buta, hati dan pendengaran telah dikunci oleh Allah. Lalu siapakah lagi yang akan berkuasa membukanya?
Tidak ada, dan tidak akan pernah ada. Membenci syariat Allah artinya tidak senang Allah yang menurunkan syariat tersebut, benci kepada sunnah Nabi artinya benci terhadap Nabi. Sedangkan kecintaan kepada Nabi, Sunnah dan Syariat-Nya yaitu satu-satunya jalan menuju Syurga yang luas dan kekal.

Membenci syariat Allah artinya menolak panduan Allah, menolak atau menghidari bimbingan Allah artinya mencari pembimbing lain selain Allah. Maka, perhatikanlah firmannya:
‎وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Artinya: Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami selenggarakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi sobat yang senantiasa menyertainya. (Az-Zukhruf Ayat 36)

Jika menolak cahaya-Nya maka kegelapan akn menyeliputi, dan kegelapan yaitu rumahnya syaitan. Maka syaitanlah yang menguasai hawa nafsu/perasaan dan hatinya. Fikirannya. Seluruh gerak badan dan tujuan hidupnya. Subhanallah

Kenapa Hati Resah, Gelisah dan Tidak Tenang Menurut Al Quran

Semoga Allah berikan kepada kita semua, taufiq dan Hidayah-Nya untuk menyayangi syariat dan ketetapan-Nya.
Nuruddin Al Indunissy
Kediri 12 Agustus 2019