Kenampakan Fase-Fase pada Bulan

Perubahan posisi matahari, bumi, dan bulan menjadikan serpihan bulan yang menerima sinar matahari dan terlihat dari bumi juga berbeda-beda. Akibatnya bentuk bulan yang terlihat dari bumi juga berlawanan-beda. Perubahan bentuk bulan ini disebut fase-fase bulan. 

Perhatikan fase-fase bulan berikut:
  • Hari pertama bulan berada pada kedudukan A. Bagian bulan yang gelap (tidak terkena sinar matahari) menghadap ke Bumi. Akibatnya, bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut bulan baru.
  • Hari keempat, bulan berada pada kedudukan B. Bulan berupa halus dan melengkung mirip sabit. Fase ini disebut bulan sabit.
  • Hari kedelapan, bulan berada pada kedudukan C. Bulan terlihat setengah bulat. Fase ini disebut bulan paruh.
  • Hari kesebelas, bulan berada pada kedudukan D. Bulan tampak mirip cakram. Fase ini disebut bulan cembung.
  • Hari keempat belas, bulan berada pada kedudukan E. Bulan tampak mirip lingkaran sarat . Fase ini disebut bulan purnama atau bulan sarat .
  • Hari ketujuh belas, bulan berada pada kedudukan F. Bulan kembali berbentuk cakram.
  • Hari kedua puluh satu, bulan berada pada kedudukan G. Bulan kembali berupa setengah lingkaran.
  • Hari kedua puluh lima, bulan berada pada kedudukan H. Bulan kembali berbentuk mirip sabit.
  • Setelah kedudukan H, bulan akan kembali pada kedudukan semula yakni bulan mati. Kedudukan bulan mati sama dengan bulan baru. Hanya bedanya, bulan gres memberikan fase awal, sedangkan bulan mati menunjukkan fase selesai.
  Arus Listrik: Pemahaman, Sifat, Jenis, Rumus, Teladan Soal