close

Kelas Pekerja, Kurun Industrial Dan Mental Yang Gagal

Memahami banyak sekali keburukan insan, akan lekat dengan aspek kehidupan sosial budaya di penduduk sampai dikala ini. Setidaknya ada aneka macam pekerja, dan pelaku industry kecil meluangkan suatu waktu untuk bisa memahami dilema ekonomi masyarakat, yang saat ini terjadi diberbagai daerah utamanya di pusat  Jakarta, dan industri tumbuhan keras di Pontianak – Pedesaan.

Ketika buruh menjadi penting dalam sebuah pergerakan kepada problem kebijakan, maka Negara akan memahami kebijakan apa yang harus disampaikan sesuai dengan massa yang berlanjut pada aneka macam perusakaan akomodasi publik saat ini terjadi pada tahun 2021 tahun kemudian di Ibukota Jakarta.

Dengan adanya persoalan tersebut, maka terperinci adanya ketidakseimbangan ekonomi politik budaya, yang berpengaruh pada moralitas rendah penduduk lokal utamanya di Pontianak. Saya selalu mengetahui apa bergotong-royong yang terjadi pada abad ini, tentang moralitas dan adat di penduduk sebagai budaya mereka saat ini di Pontianak.

Ketika teologia menjadi penting dalam mengerti karakteristik masyarakat agama di Pontianak, maka kebuasaan dan kekerasan, serta sekualitas, dan bahasa yang agresif bahkan menghujat akan muncul dengan adanya karakteristik manusia itu sendiri, sudah biasa ditemui disini Pontianak. hal ini terbukti dengan adanya pekerjaan, dan agama sebagai etniksitas yang rendah di masyarakat Tionghoa.

Disini akan berbeda dengan di Jawa, hal ini menjelaskan bagaimana tata cara budaya politik, dan kepentingan ekonomi menjelaskan karakteristik mereka di masyarakat secara kolektifitas, hal ini tentunya dimulai dari moralitas dan adat dari kedua orang renta mereka dalam menempatkan posisi dan kelas sosial mereka.

Disetiap pekerjaan dan ketidaksenangan akan kehadiran mereka dengan kelas sosial, kelas pekerja dan bagaimana secara kolektif membangun Pontianak, pada sumber daya insan yang begitu bobrok, menyerupai ingin mengulang sejarah, tetapi dengan identitas serta latar belakang keluarga kebahwa sebelumnya.

  Pembangunan Politik, Di Perkampungan Desa 2019

Sehingga, menjajal berlomba secara kolektif untuk masuk pada kelas sosial, dan kejahatan medis, serta berbagai aspek kehidupan sosial yang berlanjut pada dinamika budaya lokal yang terjadi saat ini di Pontianak, pastinya dengan pelanggaran agama dan kitab di agama Kristen – Protestan.

Tidak mempunyai budaya aib sebagai orang lokal, dan agama yang menyimpang dengan kelas sosial dan pekerja yang akan dipahami dengan adanya moralitas yang rendah. Hendak membaca ekonomi disini, yang jarang sekali melakukan pekerjaan , dan hendaknya mereka menumpang satu dengan yang lain setelah kenyang untuk disantap, maka mereka berurbanisasi dari Kota – Desa.

Hal ini tentunya tidak jauh dari lingkungan keluarga, maklum aku sangat jarang dan bahkan ngbrol dengan baik dilingkungan sekitar saya, termasuk dengan orang renta dalam dogma aku secara langsung. Hal ini secara khusus menjelaskan aneka macam kondisi, dan efek lingkungan penduduk yang tidak mematuhi kebijakan di abad kemudian dan masa kini.

Secara khusus, yang ternyata cuma kelas pekerja biasa, dengan wawasan medis, dan pendidikan yang bobrok, mirip pengen pamer, dan norak sekali, untuk kelas pekerja yang sakit, atau bahkan karena tak mau bernasib seperti itu, apapun diberhalakan, disini yang bisa ditemui.