Kehidupan sosial masyarakat Jepang akan sungguh menawan pada abad waktu yang ditetapkan sebagai kebudayaan masyarakatnya di Negeri sakura itu. Hal ini dimengerti dengan baik, adanya budaya bangun tidur diberbagai ruang publik, kereta, dan di jalanan.
Hal ini dikarenakan padatnya pekerjaan, rapat, dan yang lain menjadi batasan kepada acara mereka terhadap budaya Nasional mereka ketika berbagai hal terkait musibah menimpa Negara itu untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun.
Akan sungguh berlainan dengan adanya kehidupan sosial masyarakat di Negara lain, mirip Amerika, dan Inggris yang membedakan waktu tidur menjadi bagian dari acara yang padat dari setiap pekerjaan yang mereka terapkan dalam sebuah kebudayaan.
Jika Tiongkok akan berlainan, maka pagi-pagi sudah bangkit untuk bekerja khusus pada Negara Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Konsep inemuri di Jepang ialah kehidupan sosial budaya penduduk disana, dengan aneka macam daerah seperti di transportasi, kelas, dan kuliah.
Kapan pun untuk tidur tidak merasa malu dengan rancangan yang diterapkan di Negara Jepang itu, lain halnya bila di Indonesia akan berbeda dengan adanya konsep dalam kelas kerja contohnya, yang enggan dikenali kualitas pekerjaan mereka selama itu.
Kehidupan sosial menjadi pendekatan dalam memahami pengalaman dalam setiap pekerjaan yang amat sederhana, khususnya di perkantoran, bisnis dan dimana mereka hendak diketahui dengan mutu kerja. Berbagai pekerjaan itu menjadi pengalaman menarik bagi aku, dalam menerangkan kelancaran ekonomi, sosial dan budaya suatu Negara 2011 – 2015.
Pendekatan yang digunakan dalam menyaksikan kerja yang dibuat adalah dengan adanya sarapan pagi, menjadi tanda untuk bangun lebih awal, maka menjadi pengalaman menarik ketika di Indonesia. Mempelajari keseharian yang amat sederhana ialah bagian dari kualitas suatu Negara, dengan menyaksikan berbagai aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat, dengan kinerja yang masih minim.