Kehidupan sosial di masyarakat terlihat pada aspek kebudayaan lokal, dan drama yang berada pada kondisi lingkungan, kerja dan jabatan yang diperoleh. Hal ini dikarenakan aneka macam keadaan ekonomi yang memang berada pada faktor kebudayaan setempat yang berada pada faktor kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikan yang selayaknya pada pembangunan manusia yang disediakan begitu buruk.
Ketika berbagai pergantian sosial dan menjadi dilema kepada kehidupan sosial pada lingkungan rumah tangga, khususnya pada kehidupan berbudaya dan agama, perihal siapa mereka itu ialah salah satu bab penting dalam melihat kondisi ekonomi dan kelas sosial yang ditentukan oleh pemerintah kota harus diketahui darimana budaya mereka berasal.
Kondisi seperti itu bisa merusak aneka macam faktor kehidupan sosial, dan lainnya pada karakteristik manusia itu sendiri. Tetapi dalam hal ini perlu dipahami bahwa aneka macam kepentingan politik, ekonomi dan perebutan kekuasaan terlihat pada aspek kehidupan budaya di penduduk secara patut dipahami dengan persoalan orang.
Baik itu disengaja dan tidaknya dalam sebuah budaya, apakah menganggu perkampungan, seksualitas, pendidikan dan kesehatan itu memang pada budaya etnik (Batak di Pontianak, Indonesia), sudah menjadi temuan kepada aneka macam persoalan mereka di kampung asal mereka di Sumatera.
Tidak hanya itu saja, Orang Dayak – Melayu juga demikian hal ini dikarenakan berbagai kepentingan sosial, politik budaya dan agama mereka kepada masalah itu. Selayaknya dipahami dengan adanya ketidakmampuan mereka mengorganisir sumber daya alam dan penemuan sudah menjelaskan dalam hal ini dengan kepentingan tata cara politik ekonomi di masing-masing wilayah.
Kehidupan sosial merupakan suatu kajiaan dalam menentukan manusia itu secara budaya dan agama dalam hal ini dengan kepentingan mereka, dan suatu pengertian dan pembelajaran terhadap faktor para tokoh agama dalam menyaksikan pembangunan kota dan manusia.
Berbagai hal terkait itu juga, muncul adanya kemakmuran sosial dalam hal ini mereka hendaknya melakukan kekerasan seksualitas, pertentangan sosial, baik itu dilingkungan kerja, hutan, dan perkantoran jelas dikarenakan ada kepentingan politik disitu, yang memang merugikan orang lain. Manusia mirip itu tidak akan puas, dan budaya itu akan selalu muncul pada insan di Indonesia, tepatnya di Kalimantan.