Pengertian Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Menurut PSAK kewajiban lancar adalah keharusan yang diperlukan akan dibayar dengan memakai aktiva tanpa gangguan atau dengan membuat kewajiban jangka pendek yang lain.
Ikatan Akuntan Indonesia mengatakan bahwa sebuah keharusan akan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, apabila :
a) Diperkirakan akan teratasi dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan,atau
b) Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca
Menurut Kasmir utang lancar ialah kewajiban atau utang perusahaan pada pihak lain yang harus segera dibayar, jangka waktu utang tanpa hambatan adalah satu tahun. Oleh alasannya itu utang tanpa gangguan disebut juga Utang Jangka Pendek.
Subramanyam dan Wild mendefinisikan kewajiban tanpa gangguan ialah keharusan yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset tanpa kendala atau hadirnya keharusan lancer lainnya, era yang dibutuhkan untuk meyelesaikan keharusan lancar yaitu masa mana yang lebih panjang antara satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
Niswonger menyatakan bahwa kewajiban tanpa gangguan yaitu kewajiban yang mesti dibayar dengan aktiva tanpa hambatan serta jatuh tempo dalam jangka pendek, umumnya satu tahun. Sebagian besar keharusan tanpa gangguan berasal dari dua transaksi dasar berikut ini :
a) Barang atau jasa yang telah diterima tetapi belum dibayarkan,
b) Pembayaran yang telah diterima namun barang atau jasa tersebut belum dikirimkan.
Yusuf mendefinisikannya kewajiban tanpa kendala ialah hutang yang dibutuhkan akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau siklus akuntansi operasi wajar perusahaan, dan dengan memakai aktiva tanpa kendala atau hasil pembentukan kewajiban tanpa gangguan lainnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hutang jangka pendek yaitu kewajiban yang hendak jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan dan mesti dilunasi dengan memakai aktiva tanpa kendala, serta kewajiban tersebut berdasarkan transaksi yang sudah terjadi.
Klasifikasi Kewajiban Lancar
1. Kewajiban Usaha ialah kewajiban yang dikerjakan terhadap supplier (supplier) sebagai balasan yang timbul alasannya pembelian barang dagang secara kredit, seperti Utang dagang, dll.
2. Kewajiban Non Usaha yaitu keharusan yang muncul bukan alasannya transaksi usaha, mirip utang perusahaan terhadap pegawai atas honor yang belum dibayar, dll.
Jenis-jenis Kewajiban Lancar
Jenis-jenis keharusan lancar terbagi menjadi 2 klasifikasi yakni :
1. Kewajiban Lancar dengan jumlah yang niscaya
Segala hutang atau keharusan tanpa kendala yang jumlah nominal hutang dan waktu jatuh tempo sudah diketahuhi dengan niscaya oleh kedua belah pihak. Berikut berbagai macam hutang yang tergolong pada golongan ini :
a. Hutang jualan merupakan hutang yang timbul dari acara operasional dan ekonomi perusahaan, adalah kegiatan perjuangan pokok perusahaan yang terjadi secara berulang. Hutang jualan timbul alasannya adanya perbedaan waktu dalam melaksanakan penyerahan produk (barang atau jasa) dengan pembayaran produk tersebut (jangka waktu kredit). Jangka waktu kredit lazimnya dinyatakan selaku syarat pembayaran, misalnya 3/10, n/30.
b. Wesel bayar adalah hutang yang disertakan atau didukung dengan surat pernyataan hutang, atau surat peryataan sanggup membayar. Yang termasuk wesel bayar yakni wesel yang dibentuk dalam kegiatan operasional perusahaan, pinjaman yang diikuti wesel, dan hutang wesel jangka panjang yang hendak secepatnya jatuh tempo.
c. Hutang Jangka Panjang yang hendak Jatuh Tempo merupakan bab dari hutang jangka panjang yang harus dibayar dalam rentang waktu kurang dari satu tahun.
d. Pendapatan Diterima Dimuka. Pendapatan diterima dimuka disebut juga pendapatan tangguhan, dimana perusahaan telah mendapatkan kas dari konsumen sebelum mengakui pendapatannya.
e. Hutang Pajak Para pengecer mengumpulkan pajak penjualan selaku pemanis pada harga beli barang yang dijual, maka pengecer akan berutang pada negara atas pajak penjualan tersebut.
f. Hutang Deviden merupakan dana yang harus diberikan perusahaan kepada pemegang saham alasannya adanya deviden atau pengumuman pembagian keuntungan perusahaan. Pada tanggal pengumuman deviden, perusahaan jadi memiliki keharusan atau hutang yang mesti dibayarkan pada para pemegang saham. Hutang deviden dibayar tunai dalam jangka satu tahun sesudah pengumuman deviden.
2. Kewajiban lancar yang mesti diestimasi
Hutang ini ialah hutang yang tidak mampu diputuskan dengan niscaya, tetapi mampu ditaksir jumlah atau nominalnya. Hutang dalam kalangan ini cuma mampu ditaksir jumlahnya walaupun transaksi atau insiden yang terkait sudah terjadi. Berikut beberapa macam hutang yang tergolong pada kelompok ini :
a. Hutang Hadiah adalah hadiah yang diberikan perusahaan dalam jumlah terbatas melalui penyerahan kupon oleh pelanggan. Hutang ini belum terjadi, tetapi akan menjadi biaya saat terjadi penjualan produk dan pelanggan menerima kupon hadiah. Kupon kado yang beredar ini merupakan hutang yang ditanggung perusahaan, yang jumlahnya ditaksir oleh perusahaan.
b. Hutang Garansi ialah kebijakan suatu perusahaan ketika menunjukkan garansi terhadap pelanggan untuk memperbaiki kerusakan atau kekurangan suatu produk, guna menjaga kualitas produk. Garansi ini tidak diketahui jumlah pastinya, namun mesti ditaksir jumlahnya sebab merupakan biaya yang mau dikeluarkan atau ditanggung perusahaan.