Kebudayaan Penduduk Jawa, Dikala Berposisi Ekonomi, Dan Jasa

Budaya penduduk yang begitu bermacam-macam akan muncul dengan berbagai tindakan kepada aspek manusianya ketika bekerja. Hal ini bisa disampaikan bahwa berbagai abjad, sampai tangan menunjuk menjadi bab dari posisi mereka sebagai orang jawa saat ini.

Akan berbeda dengan budaya yang lain, dengan menggunakan jempol kepada penunjukan tangan dengan siapa pun, baik itu dengan bawahan, atasan dan yang lain. Hal ini menjadi penting untuk dipelajari bagaimana kebudayaan Jawa (orang) yang bersikap seperti itu.

Suatu pengalaman menawan, dengan orang asimilasi budaya Orang Batak (Malau, Yogyakarta) terang sekali bagaimana mereka bekerja, dengan kedikdayaan dan posisi mereka ketika ini. Hal ini jelas dengan prilaku pekerjaan mereka.

Jika malau itu sudah berada pada pembuatan posisi konflik di Indonesia, dan di Kalimantan Barat. Hal ini jelas temuan dengan Orang Siregar, Sihombing ( Tionghoa, berasimilasi budaya), dengan keberadaan mereka di Kalimantan Barat. Siapakah mereka ? terang mereka melakukan pekerjaan dengan hasil yang diterima dari Negara saat ini (Indonesia)

Berbagai paham pembangunan kolonial menjadi bab dari pengertian budaya Barat kepada aspek ekonomi politik yang mereka terima. Hal ini dengan aneka macam kebudayaan Timur yang masuk, menjadi penting kepada asal keberadaan mereka sebagai insan.

Konflik yang diciptakan mereka, pastinya akan memiliki dampak pada aspek pendidikan dan kesehatan dengan catatan kepentingan politik partai. Maka, dari itu kalau berkenan tidak patuh terang bagaimana mereka membuat pertentangan di daerah Indonesia, Kalimantan Barat serta diberbagai Negara.

Jelasnya, maka timbul akan eksistensi mereka dengan bernaung dan berlindung dibalik agama Katolik, Kristen dan Islam. Sebuah catatan dalam suatu perkampungan, yang hendaknya menjadi penting dengan kebudayaan yang mereka ciptakan dikala ini.

  Pengulangan Tindak Pidana (Recidive)

Indikasi ini, menjadi penting kepada keberadaan mereka, dimulai dari tingkar RT, bagaimana mereka menciptakan pertentangan dari orang bau tanah, sampai ke anak-anaknya (Sihombing, Pontianak Kalimantan Barat). 

Telah jelas dengan prilaku mereka, selaku agama Kristen, bagaimana tokoh agam menyaksikan hal ini, dan Orang Jawa (Islam), dan Orang Dayak, Partai Kader PDI Perjuangan, Kalimantan Barat. Apakah hal ini menjadi sumbangan kepada departemen RI dalam hal ini.

Perubahan itu muncul, dengan adanya kepentingan politik dalam Negeri di Indonesia, sehingga dengan aneka macam hal terkait itu jelas akan keberadan dan kebiadaban mereka ketika beragama.