Keanekaragaman Hewan Berdasarkan Persebarannya Di Indonesia

Persebaran geografi hewan (fauna) di kepulauan Indonesia dengan-cara keseluruhan ditentukan oleh faktor geologi yaitu Paparan Sunda & Paparan Sahul. Persebaran hewan di Indonesia menurut Paparan Sunda & Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi dibandingkan dgn persebaran flora. Di sini dapat ditarik garis pemisah yg lebih jelas yg disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace). Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dr kelompok timur & barat persebarannya tak pernah berjumpa . Akan tetapi, ada pula binatang-binatang seperti burung, amphibia, & reptilia yg kadang-kadang antara persebaran kalangan timur (Paparan Sahul) & barat (Paparan Sunda) saling tumpang-tindih. Paparan sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia & burung. Diperkirakan di daerah ini terdapat ratusan jenis burung & 70% di antaranya merupakan penghuni hutan primer darat. Keanekaragaman ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika.

Menurut Wallace & Weber, keanekaragaman hewan menurut persebarannya di Indonesia dibagi menjadi tiga zona atau wilayah yakni:

  • Zona orientalis (wilayah barat Indonesia) yg meliputi: Sumatra, Jawa, Bali, & Kalimantan
  • Zona australis (wilayah timur Indonesia) yg mencakup: Maluku, Papua & kepulauan Aru
  • Zona peralihan (wilayah tengah Indonesia) yg meliputi: Sulawesi & Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Barat, & Nusa Tenggara Timur)

Artikel berikut ini akan menerangkan mengenai keanekaragaman binatang berdasarkan persebarannya di Indonesia yg dibagi menjadi tiga zona atau wilayah yg sudah diterangkan sebelumnya.

1. Hewan di wilayah barat Indonesia (zona orientalis)

Hewan-hewan yg berada di wilayah ini memiliki kemiripan dgn yg terdapat di Benua Asia, namun tetap mempunyai ciri khas yg cuma dimiliki oleh binatang Indonesia. Hewan yg berada di zona orientalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Banyak spesies mamalia berskala besar, mirip warak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), gajah (Elephas maximus), banteng jawa (Bos javanicus), & tapir (Tapirus indicus). Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi jumlahnya sedikit, bahkan hampir tak ada.
  • Terdapat banyak sekali macam primata, khususnya di Kalimantan yg paling banyak memiliki hewan primata seperti orangutan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus) & kukang
  • Terdapat burung-burung yg mampu berkicau, namun warnanya tak seindah burung Australia contohnya: jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai (Myophoneus melurunus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra), & ayam pegar (Lophura bulweri)
  • Hewan-hewan lainnya yg terdapat di zona orientalis yakni rusa (Cervus timorensis), biawak (Varanus salvator), & ikan khas Indonesia yaitu ikan arwana (Scleropages formosus

rhinoceros-sondaicus
Sumber: http://www.rainforest-alliance.org

Gambar 1 Badak jawa bercula satu Rhinoceros sondaicus

bekantan
Sumber: https://www.britannica.org

Gambar 2 Bekantan (Nasalis larvatus)

2. Hewan di wilayah timur Indonesia (zona australis)

Hewan-hewan yg berada di wilayah ini memiliki kemiripan dgn yg terdapat di Benua Australia. Hewan yg berada di zona australis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Terdapat mamalia berukuran kecil. Irian & Papua terdapat kurang lebih 110 spesies mamalia, mirip: kuskus (Spilocuscus maculatus) & Oposum. Irian pula terdapat 27 hewan pengerat (rodensial) & 17 di antaranya merupakan spesies endemik
  • Banyak terdapat binatang berkantung. Irian & Papua banyak didapatkan binatang berkantung mirip: kanguru (Dendrolagus ursinus) & kanguru pohon (Dendrolagus inustus)
  • Tidak terdapat spesies primata
  • Terdapat jenis burung berwarna indah & beragam. Papua mempunyai koleksi burung terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira 320 jenis & setengah di antaranya merupakan spesies endemik mirip burung cenderawasih (Paradisaea )
  • Hewan-hewan lainnya yg terdapat di zona australis adalah simpanse hitam (Macaca nigra), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), maleo (Macrocephalon maleo), burung merak (Pavo cristatus), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus) & walabi (Macropus agilis)

kuskus-spilocuscus-maculates
Sumber: http://www.ryanphotographic.org

Gambar 3 Kuskus (Spilocuscus maculatus)

3. Hewan di wilayah tengah (zona peralihan)

Hewan yg terdapat di zona peralihan mempunyai kemiripan antara Benua Asia & Benua Australia. Beberapa binatang yg terdapat di zona peralihan diantaranya: primata primitif (Tarsius spectrum), musang (Macrogalida musschenbroecki), babirusa (Babyrousa babyrussa), kuskus (Phalanger sp.), anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, & berbagai jenis kupu-kupu.

komodo

Gambar 4 Komodo (Varanus komodoensis)

 

Sumber:

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah & Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

  Keanekaragaman Hewan Berdasarkan Jenisnya di Indonesia