close

Kata-Kata Mutiara Achmad Mustafa Bisri Alias Gus Mus

Kata-kata Mutiara Achmad Mustafa Bisri alias Gus Mus. Kalau sebelumnya kita ulaskan kata bijak Gus Dur maka kali ini kita akan bareng Gus Mus asal Rembang. Nama lengkapnya yaitu KH Achmad Mustafa Bisri yaitu seorang ulama kharismatik asal pantura yakni Rembang. Kalimat & kata-kata mutiara Achmad Mustafa Bisri senantiasa dinanti-nanti dlm mengisi motivasi spiritual yg sering mengering di antara kita.

Achmad Mustafa Bisri dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah pada 10 Agustus 1944. Ia pula sering disebut sebagai Gus Mus yg mana seorang Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan & cendekiawan muslim. Ia sudah memberi warna gres pada peta perjalanan kehidupan sosial & politik para ulama. Beliau adalah seorang kiyai yg bersahaja, bukan kiyai yg ambisius & pula kiyai pembelajar bagi para ulama & umat.

Ia merasa tak cocok dgn dunia politik hasilnya Gus Mus yg menguasai tiga bahasa yakni bahasa Arab, Inggris & Prancis ini lebih banyak berkiprah selaku kutu buku & penulis buku. Tentu, di samping jabatannya selaku Rais Syuriah PB NU & pastinya Pimpinan Pondok Pesantren di Rembang. Di antara karyanya yakni: Ensiklopedi Ijmak, Proses Kebahagiaan, Pokok Pokok Agama, Kimaya Sa’adah, Nyamuk yg Perkasa & Awas, Manusia. Serta kumpulan puisi OHOI, Tadarus, Pahlawan & Tikus, Rubayat Angin & Rumput, & yang lain.

Kata-kata Mutiara Achmad Mustafa Bisri alias Gus Mus

Bisa dikatakan Gus Mus yakni kiai yg melek politik hanya saja kiprah politik praktisnya tak nampak & sekarang lebih fokus di dunia pesantern. kata-kata mutiara Achmad Mustafa Bisri bagi golongan NU sangat memperlihatkan kesan mendalam.

  Tokoh Yang Menganut Ajaran Sistem Ekonomi Terpusat Adalah

Ternyata tak cuma golongan NU saja. Sebagai seorang cendekiawan muslim ia bisa akrab dgn siapa pun & menjadi dai ditengah-tengah mereka.

Berikut kata-kata mutiara bijak dr sang Gus Mus.

Sombong ialah lebihan ketololan dimana pemiliknya tak tahu mesti dikemanakan.

Kebencian yg bercampur dgn iri dengki menimbulkan orang kalap & seringkali menghalalkan segala cara.

Cobaan yg berupa anugerah tak kalah gawatnya dibanding ujian yg berupa penderitaan.

Kalau kita boleh meyakini pendapat kita sendiri, kenapa orang lain tak boleh meyakini pendapatnya?

Jangan berlebihan membenci. Nanti kau-sekalian akan menghalalkan segala cara untuk mendiskreditkan orang yg kamu-sekalian benci. Dan kau-sekalian sendiri yg rugi.

Perbedaan adalah hal yg fitri. Maka upaya penyeragaman merupakan upaya sia-sia.

Sebelum Anda menasihati orang banyak, sudahkah Anda menasihati diri Anda sendiri?

Caci maki & fitnah sama sekali bukanlah argumentasi & jauh dr adab Islami.

Orang yg tak bisa melihat kekurangannya sendiri, sukar bisa menyaksikan keunggulan-keunggulan orang lain.

Sebelum menendang, perlu kau-sekalian sadari bahwa kamu-sekalian akan berdiri dgn satu kaki saja.

Penampilan luar orang belum tentu menggambarkan pribadinya, bahkan seringkali kita terkecoh kalau hanya menyaksikan penampilan seseorang. Bukankah kita

sering menyaksikan orang yg tampaknya sopan & halus, ternyata tabiatnya suka menghasut.

Geram pada malam tak hilangkan kelam, murka pada siang tak sirnakan bayang.

Ada yg sibuk memperdebatkan ibadah, hingga tak sempat ibadah.

Boleh berhenti sekolah, tetapi jangan berhenti berguru.

Iman tidaklah sekedar ucapan, tetapi amanah & tanggung jawab.

Menghormati orang lain yaitu bagian dr menghormati diri sendiri.

Kecantikan batiniahmu dapat memperelok lahiriahmu & tak sebaliknya.

Kebencian kalian terhadap sebuah kaum mendorong kalian untuk berlaku tak adil. Berlaku adillah. Adil itu lbh dekat pada takwa. Takwalah pada Allah.

Berikhtiarlah sambil berdoa pada Allah. Karena hasil ikhtiarmu tak di tanganmu. Tapi di tangan Nya.

Persoalan langsung kita janganlah kita biarkan mempengaruhi & menghancurkan kekerabatan baik kita dgn sesama.

Sering-sering menunjukkan kegagahan terkadang malah menunjukkan kekerdilan.

Tradisi yg baik memang perlu kita lestarikan, namun yg buruk apa mesti kita lestarikan? kalau begitu apa bedanya kita dgn kaum jahiliyah yg dahulu mengecam Nabi kita yg mereka anggap merusak tradisi yg sudah usang dijalankan nenek-moyang mereka?

Baca Juga:

  Pangeran Diponegoro : Bendara Pangeran Harya Dipanegara

Demikian kata-kata mutiara Achmad Mustafa Bisri yg selalu menawarkan suntikan motivasi. Jadikan setiap kalimat positip adalah daya kuat dlm menggerakkan diri kita menuju pencapaian yg membanggakan.