Karakteristik Tata Cara Gosip Akuntansi

Anthony (1965) mengakui pentingnya karakteristik SIA yang berhubungan dengan pekerjaan. Karakteristik SIA dibedakan dari beberapa dimensi, yaitu isu yang diarahkan pada isu keuangan atau non keuangan, info untuk kepentingan internal atau external dan infomasi masa kemudian (histories) atau era depan (future). Disamping itu, terdapat pula ukuran-ukuran penting dalam desain SIA, ialah Broad scope, timelines, agregasi dan isu yang terintegrasi (Chenhall & Morris, 1986; Bowens dan Abernethy, 2000). Konsep karakteristik info ini dapat menolong para pengambil keputusan untuk menentukan berapa yang mesti beliau bayar untuk sebuah gosip yang bekerjasama dengan keputusan yang mau di ambil. Dalam hubungannya dengan sebuah organisasi, maka perlu diamati bahwa isu yang dipakai di dalam sebuah sistem berita umumnya digunakan untuk beberapa keperluan. Sehingga sulit untuk menghubungkan sebuah bab informasi pada sebuah duduk perkara tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, sebab sebagian besar berita tidak hanya dipakai oleh satu pihak dalam organisasi perusahaan tersebut. Dan sebagian besar gosip tidak mampu ditaksir keuntungannya dalam nilai duit secara sempurna, namun mungkin cuma mampu ditaksir dalam bentuk nilai efektivitasnya. Misalnya keputusan investasi lazimnya  analisisnya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.
Karakteristik rancangan metode informasi tersebut digunakan dalam mengurus acara organisasi khususnya untuk pengambilan keputusan. Dengan kata lain, penggunaan info akuntansi ialah bergantung pada persepsi manajer kepada desain ukuran-ukuran dihubungkan dengan metode tersebut. Karakteristik tata cara desain akan kuat penting pada SIA dalam pengendalian perilaku para manajer oleh administrasi puncak. Jika isu yang berkenaan dengan tindakan managerial tidak sempurna, tidak akurat, atau tidak berkaitan untuk menggambarkan sikap, maka manajmen puncak tidak memakai gosip tersebut untuk mengukur dan menertibkan sikap (Milgrom dan Roberts,1992).

Karakteristik-karakteristik biasa yang dimiliki oleh metode info akuntansi yakni:
1. Tumbuh dan berkembang sepanjang era
tata cara info mengalami pergeseran besar dalam kehidupan dalam suatu perusahaan. Perubahan ini memungkinkan metode berita mengikuti keadaan terhadap pergeseran yang terjadi, metode gosip cenderung meluas sesuai dengan kemajuan dan pertumbuhan perusahaan
2. Jaringan arus info. Sistem berita menyediakan info ke berbagai pihak di dalam ataupun di luar perusahaan.
3. Konversi data. Sistem informasi akan mengkonversi input menjadi output.
4. Pengguna isu. Informasi yang dihasilkan oleh tata cara berita digunakan oleh pengguna internal (manajer dan karyawan) dan pengguna eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham, dan instansi pemerintah). Pengguna gosip akan semakin banyak seiring dengan kian berkembangnya 0erusahaan. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang terkait pun bertambah banyak.
5. Tujuan. Sistem isu mempunyai tujuan utama, yaitu : (1) Menyajikan berita untuk mendukung pengambilan keputusan. (2) Menyajikan info untuk mendukung operasi harian. (3) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
6. Sumber daya. Agar mampu berfungsi, sistem isu membutuhkan sumber daya yang mencakup data, perlengkapan, personalia, peralatan, dan dana.
       
A.    Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2007:27) karakteristik mutu info akuntansi berisikan :
“1. Relevan
 2. Tepat Waktu
 3. Akurat
 4. Lengkap
 5. Rangkuman (ringkasan)”.
Adapun penjelasan persyaratan-tolok ukur di atas adalah :
      a)   Relevan
Informasi yang berhubungan ialah info yang perlu dimengerti untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang cuma bersifat sementara, dan berikutnya tidak relevan mesti tidak boleh pembuatannya.
      b)   Tepat Waktu
Umur berita merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih bau tanah dari abad waktu langkah-langkah yang didukungnya.
      c)   Akurat
Informasi mesti bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada saat jumlah info yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang jelek atau gagal melaksanakan keputusan yang diperlukan.
      d)   Lengkap
Tidak ada bagian gosip yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap mampu menjadikan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi komponen ketidakpastian yang besar.
      e)   Rangkuman (ringkasan)

Informasi mesti diagregasi semoga sesuai dengan keperluan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang pertanda bidang-bidang penyimpangan kepada tingkat normal, standar, atau yang dijadwalkan merupakan bentuk info yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi. (INDRA HADI SAPUTRA)