(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Karakteristik Selubung atau Mantel Bumi Ditunjukkan oleh Nomor
Daftar Isi
Karakteristik Selubung atau Mantel Bumi Ditunjukkan oleh Nomor
Pengenalan
Selubung atau mantel bumi adalah lapisan yang melingkupi inti bumi dan terletak di antara kerak bumi dan inti bumi. Bangunan dan karakteristik selubung bumi sangat penting dalam memahami geologi dan dinamika planet kita. Salah satu cara untuk mempelajari karakteristik selubung adalah melalui menggunakan nomor atau angka yang menggambarkan berbagai parameter dan sifat fisik dari selubung bumi.
Difraksi Gelombang Seismik
Salah satu metode yang digunakan untuk mempelajari karakteristik selubung bumi adalah dengan menganalisis gelombang seismik yang melewati bumi. Gelombang seismik ini dapat mengalami difraksi saat melewati batas antara lapisan-lapisan yang berbeda dalam selubung bumi. Difraksi gelombang seismik ini memberikan petunjuk tentang kepadatan, komposisi, dan struktur dari selubung bumi.
Kedalaman Mantel Bawah
Melalui analisis difraksi gelombang seismik, para ilmuwan telah dapat menentukan kedalaman mantel bawah. Mantel bawah terletak di bawah mantel atas dan memiliki karakteristik fisik yang berbeda. Kedalaman mantel bawah berkisar antara 660 hingga 2.891 kilometer di bawah permukaan bumi.
Kepadatan Mantel Bumi
Kepadatan mantel bumi juga dapat ditentukan menggunakan metode difraksi gelombang seismik. Kepadatan mantel bumi dapat bervariasi tergantung pada kedalaman dan komposisinya. Mantel atas memiliki kepadatan sekitar 3,3 hingga 5,7 gram per sentimeter kubik, sementara mantel bawah memiliki kepadatan sekitar 5,7 hingga 5,8 gram per sentimeter kubik.
Komposisi Kimia
Selubung atau mantel bumi terdiri dari berbagai elemen kimia seperti silikon, oksigen, magnesium, besi, nikel, dan elemen lainnya. Komposisi kimia ini dapat mempengaruhi sifat fisik dari selubung bumi, termasuk kepadatan, kekerasan, dan titik lelehnya. Analisis komposisi kimia selubung bumi dilakukan melalui penelitian sampel batuan yang diambil dari lapisan-lapisan dalam selubung bumi.
Suhu dan Tekanan
Selubung bumi memiliki suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Suhu di dalam mantel bumi meningkat seiring kedalaman, dari sekitar 500 hingga 900 derajat Celsius di mantel atas menjadi sekitar 4.000 hingga 7.000 derajat Celsius di mantel bawah. Tekanan di dalam mantel bumi juga meningkat dengan kedalaman, mencapai miliaran pascal di mantel bawah.
Zona Transisi
Di antara mantel atas dan mantel bawah terdapat zona transisi yang disebut dengan discontinuitas 660 kilometer dan zona transisi 410 kilometer. Pada kedalaman ini, terjadi perubahan tajam dalam sifat fisik dan kimia mantel bumi. Zona transisi ini dapat mempengaruhi pergerakan gelombang seismik dan memberikan petunjuk tentang komposisi dan karakteristik selubung bumi.
Lingkungan Diam dan Lunak
Selubung bumi dapat dibagi menjadi dua lingkungan yang berbeda, yaitu lingkungan diam dan lingkungan lunak. Lingkungan diam terletak di bawah kerak bumi dan di atas zona transisi. Di lingkungan diam, batuan-batuan dalam selubung bumi memiliki sifat elastis dan dapat mengalami deformasi plastis ketika dikenai tekanan yang besar. Lingkungan lunak, di bawah zona transisi, memiliki batuan-batuan yang relatif lebih cair dan dapat mengalir secara lambat dalam skala waktu geologi.
Konveksi Mantel
Mantel bumi mengalami gerakan konveksi yang disebabkan oleh panas dari inti bumi. Panas yang dihasilkan oleh inti bumi memanaskan mantel atas, yang kemudian mengalami pergerakan konveksi. Gerakan konveksi ini dapat mempengaruhi aliran material dalam selubung bumi dan berkontribusi pada dinamika dan aktivitas geologi di permukaan bumi.
Pergerakan Litosfer dan Astenosfer
Ketika dikombinasikan dengan kerak bumi, selubung bumi membentuk lapisan yang disebut litosfer. Litosfer terdiri dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak di atas astenosfer. Astenosfer, yang merupakan bagian atas dari mantel bumi, memiliki sifat plastis dan memungkinkan pergerakan litosfer. Pergerakan litosfer ini dapat menyebabkan gempa bumi, pembentukan gunung berapi, dan pergerakan lempeng tektonik.
Pertukaran Bahan Antara Selubung dan Kerak
Selubung bumi dan kerak bumi saling berinteraksi dan dapat melakukan pertukaran bahan. Proses seperti subduksi, di mana lempeng tektonik masuk ke dalam mantel bumi, dan kembali meleleh di zona pencairan mantel, adalah contoh pertukaran bahan antara selubung dan kerak. Pertukaran bahan ini dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari selubung bumi dan kerak bumi.
Pengaruh Selubung pada Keberadaan Air
Selubung bumi juga dapat mempengaruhi keberadaan air di permukaan bumi. Air yang terjebak dalam mineral di dalam mantel bumi dapat dilepaskan selama proses subduksi dan gunung berapi. Air ini dapat mempengaruhi sifat magma dan aktivitas vulkanik. Selain itu, selubung bumi juga memiliki zona lembap yang disebut dengan zona peralihan, di mana air dapat terjebak dalam mineral dan batuan.
Pengaruh Selubung terhadap Permukaan Bumi
Pergerakan dan aktivitas dalam selubung bumi dapat mempengaruhi permukaan bumi secara langsung. Gerakan konveksi dalam mantel bumi dapat menyebabkan perubahan panjang dan bentuk kerak bumi, yang dikenal sebagai deformasi kerak. Ini dapat menghasilkan pembentukan gunung berapi, pegunungan, dan gempa bumi. Selubung bumi juga dapat mempengaruhi perubahan iklim dan kondisi atmosfer melalui aktivitas vulkanik dan pengeluaran gas-gas tertentu ke atmosfer.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dijelaskan karakteristik selubung atau mantel bumi yang ditunjukkan oleh nomor. Melalui difraksi gelombang seismik, ilmuwan dapat menentukan kedalaman mantel bawah dan kepadatan mantel bumi. Komposisi kimia selubung bumi, suhu, tekanan, zona transisi, lingkungan diam dan lunak, serta pergerakan konveksi mantel juga merupakan karakteristik penting dalam memahami selubung bumi. Interaksi antara selubung dan kerak bumi, pertukaran bahan, serta pengaruhnya terhadap keberadaan air dan permukaan bumi juga telah dijelaskan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik selubung bumi, kita dapat memahami dinamika dan geologi planet kita dengan lebih baik pula.
FAQ
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});