Karakteristik Individu

Pengertian karakteristik individu

Menurut James (2004 : 87) “karakteristik individu yakni minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa seseorang didalam situasi kerja.” Minat yaitu perilaku yang menciptakan seseorang senang akan obyek kecenderungan atau wangsit-wangsit tertentu. Hal ini disertai dengan perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek yang diminati itu. Minat mempunyai kontribusi terbesar dalam pencapaian tujuan perusahaan, betapapun sempurnanya planning organisasi dan pengawasan serta penelitiannya. Bila karyawan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan minat bangga maka sebuah perusahaan tidak akan meraih hasil yang sebaiknya dapat diraih.

Terkait tentang kepuasan kerja menurut Okpara (2006:26) kepuasan kerja yang didapatkan setiap karyawan tidak sama sebab tolok ukur mereka terhadap  kepuasan kerja berlawanan-beda. Hal ini bekerjasama dengan masing-masing individu karyawan yang meliputu hal umur, jenis kelamin, status kawin dan kala kerja.

Karakteristik individu berdasarkan Ratih Hurriyati (2005:79) ialah suatu proses psikologi yang menghipnotis individu dalam memperoleh, memakan serta mendapatkan barang dan jasa serta pengalaman karakteristik individu ialah aspek internal (interpersonal) yang menggerakkan dan mempengaruhi sikap individu.

Indikator huruf individu
Perbedaan karakteristik individu yang tidak sama antara satu karyawan dengan karyawan yang yang lain menurut Ratih Hurriyati (2005:81) yang termasuk abjad individu ialah :
1. Usia
Sebagian besar penelitian memberikan korelasi nyata antara usia dan kepuasan, sekurangnya sampai usia 60 tahun. Ada dua tipe karyawan yakni karyawan profesional dan karyawan non profesional. Kepuasan cenderung teus-menerus meningkat pada para profesional dengan bertambahnya usia mereka, sedangkan pada non profesional kepuasan itu merosot selama usia tengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya.
2. Jenis kelamin
Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan mensugesti kepuasan kerja. Jenis kelamin tidak mempengaruhi kepuasan kerja maupun tingkat produktiitas pekerjaannya, melainkan menghipnotis tingkat turnover dan tingkat absensi karyawan.
3. Status kawin
Perkawinan menyebabkan meningkatnya tanggungjawab seseorang. Hal ini pada gilirannya membuat karyawan yang sudah berkeluarga melihat pekerjaannya lebih bernilai dan penting, serta ikut menentukan bagaimana tingkat kepuasan kerja mereka.
4. Masa kerja
Senioritas atau periode kerja berkaitan nyata dengan kepuasan kerja. Apabila periode kerja tinggi maka kepuasan kerja tinggi, sedangkan apabila era kerja rendah maka kepuasan kerja juga akan rendah. Apabila seorang karyawan yang menerima kepuasan atas pekerjaannya, maka karyawan tersebut akan merasa bahagia untuk tetap tinggal melakukan pekerjaan di tempat kerjanya.

Faktor yang menghipnotis karakteristik individu

Faktor yang mampu mempengaruhi karakteristik individu mampu dibagi menjadi dua macam adalah:

A. Pengaruh aspek keturunan dan lingkungan
1. Karakteristik bawaan (heredity)
Karakteristik bawaan ialah karakteristik turunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut biologis maupun faktor sosial psikologis. Menurut hukum Mendell, karakteristik bawaan berlangsung sepanjang hidup, diturunkan dari satu generasi ke generasi lain.
2. Karakteristik yang diperoleh dari efek lingkungan.

B. Pengaruh aspek kognitif, afektif, psikomotor dan campuran
1. Pengaruh faktor kognitif
Aspek kognitif (akal sehat) secara garis besar dapat dijabarkan sebagi berikut :
a. Mengetahui, adalah mengetahui kembali hal-hal yang umum dan khas, tata cara dan proses, contoh, struktur dan perangkat.
b. Mengerti yakni mengerti

c. Mengaplikasikan, ialah kemampuan menggunakan abstraksi di dalam suasana positif
d. Menganalisis, yaitu menjabarkan hal-hal biasa ke hal khusus sehingga terperinci gagasan yang ada di dalamnya, dan mengetahui kekerabatan antara pemikiran tersebut.
e. Mensistesikan, yakni kesanggupan untuk menyatukan unsur-unsur sehingga membentuk sebuah keseluruhan yang utuh
f. Mengevaluasi, yakni kesanggupan untuk menetapkan nilai dari sebuah bahan dan tata cara komunikasi untuk tujuan tertentu
2. Pengaruh faktor afektif
a. Menerima atau memperhatikan yaitu kepekaan terhadap kehadiran gejala dan rangsangan tertentu
b. Merespon adalah mereaksi rangsangan atau gejala tertentu
c. Menghargai, berikut pengertian bahwa gejala atau tingkah laris mempunyai harga atau nilai.
d. Mengorganisasikan nilai adalah menertibkan nilai-nilai atau system nilai dan memutuskan berlakunya nilai yang dominan
e. Mewatak adalah kondisi dimana nilai-nilai dari system yang sudah diyakini sungguh-sungguh merasuk di dalam langsung seseorang.
3. Pengaruh faktor psikomotor
a. Mengindera, yakni acara yang dijalankan oleh alat-alat indera
b. Menyiagakan diri adalah menertibkan kesiapan diri sebelum melakukan sesuatu agar maksudnya tercapai
c. Bertindak secara terpimpin yakni melakukan suatu langkah-langkah dengan mengikuti mekanisme tertentu
d. Bertindak secara mekanik ialah bertindak mengikuti prosedur yang baku
e. Bertindak secara kompleks yaitu bertindak secara teknologi yang didukung oleh kompetensi
Dari uraian perihal dampak faktor kognitif, afektif dan psikomotor mampu ditarik kesimpulan bahwa ketiga faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perbedaan individu baik secara terpisah maupun campuran.