Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini PAUD

Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini PAUD. Kegiatan Pembelajaran PAUD Pendidikan anak usia dini harus disesuaikan dgn beberapa hal sesuai karakteristik cara mencar ilmu anak usia dini yg menampung hal-hal selaku berikut :

1. Anak mencar ilmu dengan-cara sedikit demi sedikit. 

Anak berguru bertahap sesuai dgn kematangan perkembangan berpikirnya. Anak mencar ilmu dr mulai segala sesuatu yg konkrit, yg dapat dicicipi oleh inderanya. Anak seorang pembelajar alami & sungguh senang mencar ilmu (Raffini, 1993). Anak mencar ilmu mulai dgn cara mempesona, mendorong, merasakan, mencicipi, memperoleh, menggerak-gerakan dgn berbagai cara yg disukainya. Anak berguru sejak lahir & bergotong-royong anak bahagia mencar ilmu & mencari pemecahan dr dilema yg dihadapinya. (Lind, 1999, p. 79).

2. Cara berpikir anak bersifat khas. 

Duit and Treagust (1995) menyatakan bahwa cara anak berpikir berakar dr pengalamannya sehari-hari. Pengalaman yg sungguh membantu & berharga bagi anak didapat dr enam sumber yakni: (1) pengalaman sensory, (2) pengalaman berbahasa, (3) latar belakang budaya, (4) sahabat sepermainan, (5) media masa, & (6) acara saintis. Cara anak berpikir tentang dunia sekelilingnya pula menghipnotis pemahamannya tentang desain saintis.

Anak condong menyaksikan sesuatu berpusat pada dirinya sendiri atau cara menatap kemanusiaan. Misalnya saat bonekanya ditinggal di dingklik, anak berkata “tunggu ya disitu jangan nakal.”  Makara anak selalu menggunakan segi kemanusiaan kepada benda-benda atau kejadian.

  PAIKEM = Metode Pembelajaran PAUD Berpusat Pada Anak

Seringkali anak memakai kata-kata yg makna berbeda dgn makna orang akil balig cukup akal atau kebanyakan. Misalnya “kemarin gue pergi ke pasar sama ibu.” Kata kemarin bukan mempunyai arti sebelum hari ini, tetapi bisa jadi minggu kemudian, dua hari lalu, atau baru saja terlewati. Hal ini sebab konsep waktu pada anak belum cukup matang.

Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini PAUD

3. Anak-anak mencar ilmu dgn aneka macam cara. 

Anak bahagia mengamati & berpikir wacana lingkungannya (Eshach & Fried, 2005; Ramey-Gassert, 1997). Anak termotivasi untuk mengeksplor dunia sekitarnya dgn caranya sendiri (French, 2004). Terkadang cara anak berguru tak dimengerti orang cukup umur, sehingga dianggap anak ini sedang bermain tanpa makna atau bahkan sebaliknya ia berbuat sesuatu yg bandel.

4. Anak mencar ilmu satu sama lain dlm lingkungan sosial. 

Anak terlibat aktif dgn lingkungannya untuk berbagi pemahaman mendasar ihwal fenomena yg anak amati & lakukan. Anak pula membangun kemampuan proses saintis yg sungguh penting yaitu mengamati, mengklasisikasikan, & pula menggolongkan. (Eshach & Fried, 2005; Platz, 2004).

Anak mencar ilmu banyak wawasan & kemampuan lewat interaksi dgn lingkungannya. Kemampuan berbahasa, kesanggupan sosial-emosional, & kemampuan lainnya berkembang pesat jikalau anak diberi peluang bersosialisasi dgn teman, benda, alat main, & orang-orang yg ada di sekitarnya.

5. Anak berguru lewat bermain. 

Bermain membantu menyebarkan aneka macam potensi anak. Melalui bermain anak diajak bereksplorasi, mendapatkan, & memanfaatkan objek-objek yg bersahabat dgn anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.

Jika Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini PAUD ini berguna tolong share ya ayah bunda. Makasih.. & maju terus PAUD Indonesia!

  Bagaimana Cara Pengelolaan Pembelajaran di PAUD