Kapak Persegi – Zaman prasejarah ialah masa insan masih belum mengenal tulisan.Diperkirakan di wilayah Indonesia zaman ini berlangsung sekitar 1,8 juta tahun silam. Banyak peninggalan sejarah pada zaman neolitikum (zaman batu muda) mirip kapak persegi.
Karena manusia pada zaman ini sudah mulai menetap, bercocok tanam, & mampu bikin alat yg lebih halus. Kapak persegi & lonjong merupakan alat bantu insan zaman neolitikum yang dibuat untuk berburu & bercocok tanam.
Kapak persegi adalah alat yg dibuat dr watu berbentuk persegi. Nama dari kapak persegi ini diberikan oleh Von Heine Geldern, ia menamakan alat-alat tersebut menurut penampang yg diperhatikannya.
Daftar Isi
Jenis Kapak Persegi Peninggalan Zaman Neolitikum
Kapak persegi dibuat berdasarkan fungsinya, ada yg dipakai untuk mencangkul, memotong kayu, menghaluskan kayu dll. Berikut berbagai jenis kapak persegi peninggalan zaman Neolitikum:
1. Kapak Tangga
Kapak ini dibentuk mempunyai permukaan beliaung yg lebih rendah oleh alasannya itu bentuknya mirip tangga. Persebaran kapak tangga ini berada di Asia Timur seperti wilayah Taiwan, Hongkong & Cina. Sedangkan di Indonesia mampu ditemukan di wilayah Sulawesi.
2. Kapak Bahu Sederhana
Kapak yg dibuat pada zaman neolitikum satu ini memiliki tekstur tangkai yg bernafsu. Persebaran alat ini berada di Asia & pada wilayah Indonesia berada di tempat Mamuju Sulawesi Barat.
3. Kapak Atap
Kapak ini memiliki variasi yg tebal & belahan sisinya miring kepermukaan bawah berbentuk trapezium. Jenis kapak ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Bali, Maluku & Jawa Timur. Di luar wilayah Indonesia terdapat di Polinisia Timur.
4. Kapak Biola
Jenis Kapak Persegi yg berbentuk seperti biola, terdapat cekungan & penampangnya lonjong mirip dgn alat music tersebut. Selain di Indonesia alat ini banyak didapatkan di Taiwan, Jepang & Botel Tabago.
5. Kapak Penarah
Memiliki bentuk panjang dgn penampang lintang mirip dgn segi empat namun hampir lingkaran. Ukuran yg dimiliki cukup besar & cuma sedikit di antaranya pecahan yg berupa kecil.
Baca Juga: Kapak Lonjong
Kebudayaan Kapak Persegi
Sebutan kapak persegi berasal dr Von Heine Gelderen, penamaan ini berdasarkan pengamatan pada bentuk alatnya. Kapak persegi yg besar disebut beliung atau pacul, sedangkan yg kecil disebut tarah atau tatah. Penyebaran alat ini tersebar di beberapa wilayah Indonesia mirip Sumatra, Jawa, & Bali. Berikut beberapa diantaranya:
1. Alat Bercocok Tanam
Pada zaman ini insan sudah menetap, pula telah melaksanakan bercocok tanam. Zaman ini sangat penting bagi sejarah hidup manusia, dimana penemuan & pengolahan sumber alam berkembang cepat.
Berbagai jenis tumbuhan & binatang mulai dipelihara serta dijinakkan. Sehingga banyak alat baru yg diciptakan mirip kapak persegi & kapak lonjong untuk menyanggupi kebutuhan sehari-hari.
2. Alat Pembangun Rumah
Masyarakat pada masa ini mulai menetap dlm sebuah perkampungan yg tersebar tak beraturan. Mereka membuat rumah berupa bulat dgn atap yang dibuat dr daun-daunan.
Jenis rumah mirip ini, masih mampu kita temukan di beberapa wilayah Indonesia kepingan Timur. Mereka mendapatkan alat pengasah & penumbuk kayu dgn tujuan untuk membangun tempat tinggal.
Kepercayaan Mistik Kebudayaan Batu Muda
Zaman Neolitikum masyarakat pula telah mengenal dunia gaib, bahwa yg sudah meninggal masih meninggalkan roh yg tak akan lenyap. Hal ini dapat dilihat dr cara perawatan pada upacara pemakaman.
Orang meninggal dibekali dgn kebutuhan sehari-hari makan, minum, perlengkapan masak. Semua itu ditujukan agar sang arwah dapat pergi dgn tenang.
Baca Juga: Kapak Perunggu
Kapak Persegi Sebagai Hasil Kebudayaan Batu Muda
Hasil kebudayaan dr zaman batu muda menjadi bukti bahwa manusia mulai mampu bikin peralatan yg cukup modern. Tekstur alat lebih halus & berupa sesuai dgn keperluan menjadi bukti terdapat pertumbuhan ilmu pengetahuan.
Fungsi benda yg dibuat sudah terperinci terlihat manfaatnya. Manusia pada zaman ini selain akil membuat alat pula sudah menentukan kehidupan yg praktis.
Perubahan besar sudah dilakukan pada zaman ini (Revolusi Neolitik) dr zaman mengumpulkan kuliner menjelma memproduksi kuliner atau bertani. Selanjutnya dr mulai berburu menjadi beternak, dgn cara menjinakkan hewan unggas & ternak.
Manusia pada zaman ini cenderung memilih tempat tinggal yg akrab dgn sumber air, mereka sadar bahwa air merupakan sumber kehidupan. Sumber air pula dimanfaatkan sebagai bercocok tanam.
Keunikan lain pada zaman ini yaitu sesudah menetap & bercocok tanam, peluang untuk berpikir serta meningkatkan kreatifitas menjadi meningkat. Hal ini terbukti dgn diciptakan perahu untuk mencari ikan, bikin anyaman, bikin peralatan tani dll. Selain itu ternyata busana pula sudah didapatkan, hal ini terbukti dr inovasi alat pemukul kulit kayu.
Kreatifitas insan zaman neolitikum tak berhenti disitu saja. Telah ditemukan manik-manik serta gelang yg diciptakan artinya suplemen sudah menjadi isu terkini pada masa itu.
Baca Juga: Kapak Corong
Penyebaran Kebudayaan Kapak Persegi
Daerah persebaran kapak persegi dr zaman neolitikum di nusantara menurut persebaran bahasa-bahasa di Indonesia kepingan Barat & Timur. Menurut Von Heine persebaran kapak persegi lewat lautan Yunan, kawasan Cina Selatan. Seperti di daerah hulu sungai besar di Asia Tenggara yakni Irrawaddy , Brahmaputra, Yang-Tse-Kiang, Salwin, , Menam, & Mekong.
Dengan Penyebaran melalui sungai seperti itu, kebudayaan & insan pendukung mampu menyebarkan hingga ke Hilir hingga dgn Asia Tenggara tempat Utara. Ternyata kebudayaan ini mempunyai cabang lain yg berjulukan kapak Bahu. Artinya kebudayaan menyebar dgn baik & perkembangannya berdiri sendiri & pula memiliki arah penyebaran yg berlawanan.
1. Kelompok Austronesia
Manusia pendukung dr persebaran kapak persegi ini ialah kalangan Austronesia. Kemudian kapak ini memiliki pusatnya sendiri di Tonkin yaitu area bersahabat dgn bahari. Sehingga penduduk Austronesia memiliki keahlian khusus dlm pengerjaan kapak persegi dlm versinya.
Melalui jalan maritim bangsa Austronesia tersebar ke belahan Malaysia Barat, Selanjutnya tersebar hingga ke negara Formosa, Filipina & Jepang. Selain kapak persegi kapak Bahu sebagai kebudayaan kedua pula telah mengalami perkembangan yg cukup luas.
2. Bangsa Austro-Asia
Persebaran kapak bahu pula telah mengalami persebaran sama dgn kapak persegi hanya saja jalur persebaran yg dilalui berlawanan.Kapak ini sudah tersebar lewat manusia pendukung dari bangsa Austro-Asia. Persebarannya pula bisa dibilang cukup luas bahkan hingga menyentuh negara India.
Dalam hal ini kapak persegi & kapak pundak merupakan hasil dr zaman neolitikum yg cukup popular. Kedua kapak ini mempunyai penyebaran yg cukup cepat & luas. Artinya kebudayaan pada masa kerikil muda (neolitikum) telah sukses merubah dunia.
3. Kelompok Pendukung
Kelompok pendukung penyebaran kebudayaan neolitikum yg populer ialah bangsa Austronesia & Austro-Asia. Bangsa ini datang di kepulauan pada tahun 2000 SM, keahlian insan pendukung ini sudah membantu merubah dunia dgn kebudayaan neolitikum.
Pada waktu itu bangsa Austronesia & Austro-Asia bisa dibilang bangsa yg cukup besar & ilmu pengetahuan yg cukup maju. Berkeliling dunia & mencari hal yg gres seolah menjadi moto hidup bangsa ini. Sehingga tak heran kalau bangsa tersebut populer selaku penakhluk dunia & mempunyai rumpun bahasa yg banyak.
Demikian sedikit isu yg mampu dipaparkan , mudah-mudahan dgn ini mampu menunjukkan wawasan serta berguna untuk kedepannya. Melestarikan kebudayaan menjadi kewajiban setiap insan. Kebudayaan ialah hasil cipta karsa karya insan yg tak mungkin lepas & dipisahkan
Melalui kebudayaan insan dapat bertahan hidup & berkembang hingga saat ini. Kesuksesan dunia modern saat ini merupakan citra dr pengembangan kebudayaan usang yg tak dapat dihapuskan. Menghargai & melestarikan budaya leluhur menjadi tanggung jawab kita dikala ini.