Kapak Perimbas : Sejarah, Gambar, Fungsi Dan Jenisnya – Wargamasyarakat

Kapak Perimbas Kita tahu bahwa kapak adalah alat yg digunakan oleh insan yg mempunyai fungsi untuk menebang pohon, memotong kayu ataupun selaku perlengkapan perang. Alat ini terbuat dr logam yg memiliki mata & di ikat pada sebilah kayu.

Perkembangan zaman membuat kapak mempunyai berbagai macam bentuk & materi. Artikel ini akan membicarakan perihal kapak perimbas. Kapak perimbas sendiri memiliki aneka macam jenis & fungsi untuk kehidupan insan pada zaman poleolitikum atau zaman watu. Untuk penjelasan lebih lanjut berikut ulasannya.

Kapak Perimbas


Definisi Kapak Perimbas

Definisi Kapak Perimbas

Sebelum mengenali lebih dlm mengenai kapak perimbas, ada baiknya untuk mengetahui definisi dr kapak ini dahulu. Kapak perimbas adalah kapak genggam yg berupa masif. Alat ini yang dibuat dr watu & tak memiliki gagang mirip kapak pada umumnya. Kapak ini hanya memiliki satu sisi mata yg tajam.

Kapak ini ditemukan pada tempat tertentu. Daerah tersebut adalah Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Flores, Pacitan, & lain sebagainya. Kegunaan dr kapak ini yakni untuk memudahkan berburu, menghimpun kuliner & lain sebagainya.

Baca Juga: Senjata Tradisional Sumatera Utara


Sejarah Budaya Kapak Perimbas Di Seluruh Dunia

Sejarah Budaya Kapak Perimbas Di Seluruh Dunia

Keberadaan kapak ini diketahui sudah ada tatkala zaman paleolitikum atau pula disebut dgn zaman batu. Pada zaman ini semua alat-alat rumah tangga & berburu berasal dr batu. Kapak ini digunakan selama periode 2,6 juta tahun yg kemudian hingga 1,7 juta tahun yg lalu. Budaya menggunakan peralatan dr watu ini pula ditemukan di wilayah Eropa, Asia Timur, Afrika, & Timur Tengah

  8+ Senjata Tradisional Papua : Nama, Gambar dan Penjelasan

Kapak ini memang bisa di peroleh di seluruh potongan bumi, tapi bentuk & fungsinya tergantung budaya pengguna masing-masing. Perkembangan kebudayaan paleolitikum jikalau dilihat dr bentuk & teknik pengerjaan batunya, Asia Tenggara & Asia Timur berlainan dgn Eropa, Afrika, Asia Barat & sebagian Wilayah India.

Bahan pembuatan kapak kawasan satu dgn yang lain pula berlainan. Contohnya negara Myanmar banyak menggunakan fosil kayu. Di negara India yg letaknya di Punjab memakai batuan kuarsa. Di negara Cina & Malaysia pula menggunakan batuan kuarsa untuk menciptakan kapak. Untuk Indonesia, kapak ini banyak memakai materi dasar batuan kapur kersikan & tufa kersikan.


Sejarah Budaya Kapak Perimbas Di Indonesia

Sejarah Budaya Kapak Perimbas Di Indonesia

Penelitian perihal kapak ini di Indonesia dimulai pada tahun 1935. Pada ketika itu arkeolog Koeningsswald melaksanakan penelitian di wilayah Punung, Pacitan, Jawa Timur. Koeningsswald berpendapat jika temuan alat bantu yg ada di Pacitan mempunyai kebudayaan yg sama pada kawasan Eropa di permulaan zaman paleolitik.

Penemuan kapak ini di Pacitan menjadi awal mula observasi artefak batu utamanya kapak di daerah nusantara. Daerah yg telah ditemukannya kapak perimbas yakni Lahat di Sumatera Selatan, Kalianda di Lampung, Awalbangkal di Kalimantan Selatan, Cabbege di Sulawesi Selatan, Sembira & Trunyan di Bali, Batutring di Sumbawa, & Nusa Tenggara Timur.

Penemuan artefak kapak parimbas terbanyak berada di Pacitan. Heekeren membagi temuan kapak parimbas yg di dapatkan di Pacitan menjadi beberapa macam. Diantaranya yakni tipe setrika, tipe kura-kura, & tipe serut samping.

Tipe setrika mempunyai bentuk mirip setrika. Dimana memiliki penampang yg cembung & memiliki penyerpihan yan tegas. Tipe kura-kura pula memiliki tampilan yg sama mirip namanya. Penampangnya lingkaran & mempunyai permukaan yg meninggi potongan atasnya. Untuk selanjutnya yaitu tipe serut samping. Pada tipe ini bentuknya dibentuk tajam pada salah satu bagian & tak terstruktur.

Baca Juga: Senjata Tradisional Jawa Tengah


Budaya Manusia Pada Masa Penggunaan Kapak Perimbas

Budaya Manusia Pada Masa Penggunaan Kapak Perimbas

Ternyata penggunaan kapak perimbas pada peradaban manusia sejarah di bagi berdasarkan tingkat sosial ekonominya. Masa tersebut adalah masa berburu, masa mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, & masa perundagian.

Kehidupan pada masa berburu masih nomaden, sehingga siklus kehidupannya bergantung pada hasil buruan. Di Indonesia sendiri penunjang budaya kapak ini adalah Megantrhopus Paleojavanicus, Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, Wajakensis, Homo Erectus, hingga Homo Sapiens.

Pada masa ini insan sudah mengenal cara berburu. Tentunya insan pada peradapan tersebut menggunakan alat-alat untuk mendukung kegiatannya. Kapak perimbas yakni salah satu alat untuk memudahkan melakukan acara menghimpun makanan, berburu ikan atau binatang yang lain. Pada masa ini, insan pada waktu itu menggunakan kapak perimbas untuk banyak sekali macam hal yg mampu membantu kehidupan khususnya mencari kuliner.


Pembuatan Kapak Perimbas

Pembuatan Kapak Perimbas

Kapak perimbas dibentuk dgn cara meruncingkan watu di satu segi. Untuk sisanya, bagian kerikil tak ditajamkan yg memiliki fungsi sebagai pegangan. Untuk membuat kapak mesti menggunakan dua kerikil. Batu yg satu untuk mempertajam & yg satu untuk memotong & membelah hati kerikil.

Jenis batuan yg dipakai untuk membuat kapak perimbas biasanya yg gampang di peroleh pada manusia zaman itu. Batu yg sering digunakan ialah batuan kuarsa, kuarsit, basal, atau obsidian & kerikil rijiang.

Baca Juga: Senjata Tradisional Aceh


Fungsi Kapak Perimbas

Fungsi Kapak Perimbas

Fungsi dr kapak perimbas bergotong-royong masih memiliki perdebatan. Namun ada banyak sekali macam teori mengenai fungsi dr kapak perimbas ini. Berikut ulasannya :

1. Untuk Menumbuk Dan Memotong

Para andal sepakat dgn fungsi kapak perimbas yg satu ini yaitu untuk menumbuk & memotong makanan. Pada waktu itu, manusia memakai kapak perimbas untuk menyayat daging, memangkas daging, menumbuk kacang-kacangan atau pepohonan & menghimpun seratnya untuk digunakan selaku busana.

  4+ Senjata Tradisional Sulawesi Utara : Nama, Gambar, Penjelasan

2. Untuk Alat Berburu Hewan

Kapak perimbas untuk alat berburu memiliki berbagai perdebatan diantara para andal. Jika, kapak  digunakan untuk menyerang hewan, tentu saja akan memerlukan tenaga yg cukup besar. Kecuali kapak perimbas dibuat menjadi tombak atau panah.

3. Untuk Membantu Kehidupan Masyarakat Nomaden

Manusia yg hidupnya berpindah-pindah akan menggantungkan hidupnya dgn mengais kuliner & mengumpulkannya. Kapak perimbas merupakan alat yg besar lengan berkuasa besar untuk masyarakat nomaden. Masyarakat ini pula tak mempunyai tempat khusus untuk melakukan cocok tanam atau sejenisnya alasannya adalah tak sesuai dgn gaya kehidupan mereka.

4. Teori L.Binfors

Binfors mengusulkan sebuah teori, dimana pada zaman poleolitikum insan tak melaksanakan pemburuan pada binatang. Yang melaksanakan pemburuan yakni binatang karnivora, kemudian insan selaku pengais. Kapak ini akan berguna untuk memotong daging binatang sisa buruan hewan karnivora. Kapak perimbas sendiri tak bisa dipakai untuk membunuh binatang besar, kecuali puluhan orang menyerang dengan-cara serempak tatkala membunuh binatang buruan.

5. Teori P.Shipman Dan R.Potss

Teori dr P.Shipman da R.Potss ini sebetulnya mendukung teori L.Binfors. Dimana mereka mendapatkan bukti bila kapak parimbas dipakai insan pada zaman batu untuk memulung daging buruan hewan karnivora. Mereka menemukan tulang yg mempunyai tanda gigi di sisa tulang makanan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan jika kapak perimbas memiliki dampak yg besar untuk kehidupan insan pada zaman poleolitikum. Dimana, manusia gres bisa menciptakan peralatan yg mampu menolong acara hidup. Pada zaman itu, manusia masih hidup dgn cara yg sungguh sederhana, berlawanan dgn saat ini. Pada zaman sekarang ini, kebanyakan watu hanya sebagai hiasan atau bahan bangunan.

Kapak Perimbas