Kapak Corong – Kebudayaan dongoson atau kebudayaan yg membuatkan peralatan dgn material perunggu. Kebudayaan ini lahir pada masa perundagian sekitar 3000 sampai 2000 sebelum masehi.
Pada masa ini pembagian kelas masyarakat berdasarkan keterampilan, sehingga banyak pengrajin yg konsentrasi pada bidang kerjaannya. Termasuk pengerjaan kapak corong. Pada masa ini, penduduk ini sudah tak menggantungkan belas kasih alam. Mereka sudah mulai menggunakan teknologi.
Daftar Isi
Definisi Kapak Corong
Sebelum mengenali lebih dlm tentang kapak corong. Ada baiknya untuk mengenali pemahaman atau definisinya. Kapak corong ialah sebuah peralatan yg yang dibuat dr perunggu yg mempunyai bagian tengah yg berongga & fungsinya untuk menempatkan gagang. Sehingga disebut kapak corong.
Secara tipologis kapak ini mempunyai tiga sebutan. Diantaranya yaitu kapak sepatu lantaran bentuknya mirip sepatu. Mendapat sebutan kapak corong karena mempunyai corong & kapak upacara lantaran dipakai untuk upacara ritual & budaya.
Sejarah Kapak Corong
Seperti yg dijelaskan pada permulaan postingan kapak corong termasuk peninggalan sejarah periode perundagian atau bisa pula disebut zaman logam. Dimana pada zaman tersebut banyak pekerja jago atau tukang bakir besi. Pada zaman tersebut semua peralatan memakai material logam. Termasuk pembuatan kapak.
Setiap benda yg ada pada zaman itu tergolong kapak jenis ini, merupakan hasil buah pedoman dr pengrajin perunggu pada masa perundagian. Namun, kapak ini pada waktu itu masih dipakai oleh orang-orang tertentu. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya materi baku.
Kapak corong ini mampu tersebar luas ke aneka macam tempat lantaran interaksi sosial & ekonomi pada zaman itu. Daerah penghasil logam mendistribusikan pada pengrajin, kemudian pengrajin mendistribusikan pada pedagang & akibatnya menyebar ke masyarakat.
Keterangan mengenai penemuan kapak ini dikabarkan oleh Ramphius pada periode ke 18. Lalu, pada abad ke 19 mulailah melakukan pengumpulan & pendokumentasian. Pengumpulan & pencatatan dilaksanakan oleh Koninklijik Bataviashch Genootschap.
Jenis-Jenis Kapak Corong
Kapak corong pula disebut kapak sepatu. Disebut demikian karena bentuknya seperti sepatu. Sebagian besar tempat nusantara sudah didapatkan kapak jenis ini. Seperti tempat Sumatera Selatan, Bali, Jawa, Sulawesi Tengah, & Irian, & Pulau Selayar.
Ukuran kapak corong pula bermacam-macam. Ada yg besar & ada yg kecil. Ada yg menggunakan hiasan pula ada yg lebar. Berikut ulasan tentang jenis-jenis kapak corong berdasarkan Soejono :
Tipe 1
Kapak corong yg satu ini mempunyai bentuk yg lebar dgn penampang yg lonjong. Pangkang tangkainya cekung & ada yg lurus. Bagian tajamnya berupa cembung. Persebaran kapak jenis banyak didapatkan di nusantara. Diantaranya yaitu seluruh bagian Pulau Jawa, Madura, Sulawesi, Bali, Flores, Maluku & Papua.
Tipe 2
Kapak satu ini bentuknya seperti seperti burung seriti. Diberi nama seperti ini lantaran penggalan tangkainya membelah menjadi dua seperti ekor burung seriti. Belahan ini ada yg dlm & ada yg dangkal. Ada yg diberi teladan dekorasi & ada yg polos. Pola ini dibuat tergantung budaya setempat.
Tempat penemuan kapak jenis ini ada di aneka macam belahan nusantara. Diantaranya yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Flores, Sumatera Selatan, & Sulawesi Selatan.
Tipe 3
Kapak tipe ini memiliki tangkai yg lebih panjang dr pada kepingan tajamnya. Bentuk tangkainya ada yg sempit & pula lurus. Ada yg pendek & lebar. Bagian tajam pada tipe ini yaitu cembung & datar. Kapak ini bersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, & Sulawesi Selatan.
Tipe 4
Kapak tipe ini mempunyai bentuk pendek , kepingan mata kapak gepeng, & skema pundak lurus. Mata kapak berupa setengah lingkaran. Kapak ini bersebar di kawasan Bali, Jawa Timur & Sulawesi Selatan.
Tipe 5
Kapak tipe ini berupa mirip bulan sabit, lantaran mata kapak bentuknya setengah lingkaran. Pada pecahan tengahnya agak lebar & menyempit pada kedua sis. Bagian sudut-sudutnya membulat. Pada bagian tangkainya lebar & dibagian tajamnya menyempit. Kapak jenis ini mampu ditemukan di wilayah Bali & Papua.
Tipe 6
Kapak tipe ini memiliki mata yg bentuknya seperti jantung. Bahu kapak tampakmelengkung & kedua pangkal kapak ini bentuknya seperti sapu lidi. Kapak jenis ini hanya ada di Bali.
Tipe 7
Kapak tipe ini tangkainya pendek & pangkalnya melebar. Untuk kapak ini memiliki mata yg tipis dgn ujungnya yg melebar & melengkung kedalam. Kapak jenis ini disebut pula dgn kapak candrasa. Jenis kapak ini tipis & besar, yg lazimnya terdapat teladan hiasan burung dgn kaki yg mencengkram. Kapak jenis ini banyak ditemukan di pulau Jawa.
Tipe 8
Kapak tipe ini mempunyai cuilan tangkai yg menyatu dgn pecahan kapaknya. Pada potongan pangkal berbentuk cangkram untuk peletakan kapak. Cakramnya mempunyai perhiasan berupa pusaran roda. Hiasan utama pada kapak ini yaitu contoh topeng tertutup pada kepala mirip kipas. Kapak tipe ini bisa ditemukan di pulau Rote.
Berdasarkan banyak sekali jenis tipe kapak jenis ini, mampu ditarik kesimpulan jikalau kapak corong pula sebagai bentuk kebudayaan pada zaman tersebut. Hal ini disebabkan pembuatannya pula memiliki nilai seni yg tinggi.
Fungsi Kapak Corong
Kapak corong memiliki fungsi sendiri-sendiri seiringan dgn bentuknya yg bervariasi. Kebanyakan kapak jenis ini memiliki fungsi sebagai alat bantu pertukangan pada zaman tersebut, lalu pula selaku tanda kebesaran seseorang atau daerah & selaku alat upacara adat seperti ritual. Beda dgn kini yg lebih gampang dlm pertukangan alat-alatnya sudah banyak yg mutakhir.
Cara Membuat Kapak Corong
Pada waktu periode perundagian, pengrajin memiliki teknik untuk membuat kerajinan kapak atau yg disebut teknik a cire perdue atau cetak lilin & bivale atau cetak setangkup. Teknik bivale ini caranya dgn cara menuangkan ke benda yg sudah ada bentuknya mirip kulit tiram atau watu, jadi hasilnya tak ada yg menonjol. Sedangkan untuk cetak lilin kelebihannya ialah bisa memberikan detail atau tonjol-tonjolan.
Untuk menciptakan kerajinan kapak dr perunggu ini mula-mula membuat versi yg di harapkan. Jika, memakai teknik bivale tinggal merencanakan tempat yg di harapkan. Untuk modek teknik lilin lapisan lilin dilapisi dgn tanah liat & tahan lama. Lalu, pada belahan bawah dibuat lubang. Setelah itu versi yg dibuat tadi dibakar, hingga lilin meleleh & mengalir ke susukan yg sudah dibuat.
Dari lubang atau corong tadi dituangkan cairan perunggu. Lalu, dikehendaki versi tersebut sampai perunggu membeku. Setelah itu pecah potongan tanah liat & jadilah bentuk kapak yg di harapkan sesuai dgn kreasi pembuatnya.
Dari uraian diatas mampu disimpulkan jikalau kapak corong mempunyai sejarah yg panjang & versi yg banyak. Cara penggunaannya pula masih mengalami observasi. Namun, yg niscaya adalah kapak jenis ini biasa dipakai untuk perlengkapan upacara ritual & perkakas. Zaman logam atau dongoskan merupakan peradaban prasejarah yg paling maju dr zaman sebelumnya.