Kalimat Tunggal : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Kalimat Tunggal : Pengertian, Ciri, Jenis, unsur, dan Contohnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menerangkan wacana kalimat tunggal. Yang mencakup pengertian, ciri-ciri, jenis dan teladan kalimat tunggal dengan pembahasan lengkap dan mudah dimengerti.

Kalimat Tunggal : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasan di bawah ini dengan teliti.

Pengertian Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal yakni kalimat yang tersusun atas sebuah contoh, tersusun atas subjek, predikat, dan dapat juga dilengkapi dengan objek dan penjelasan.

Kalimat tunggal dapat disebut juga dengan kalimat simpleks atau kalimat sederhana. Karena struktur seperti itu, kalimat hanya berisi satu informasi inti dan tidak memiliki klausa. Lawan kalimat tunggal yang mempunyai lebih dari satu struktur bangunan kalimat juga disebut kalimat beragam.

Ciri-Ciri Kalimat Tunggal

Terdapat ciri-ciri dari kalimat tunggal, antara lain:

  • Dalam kalimat tunggal sering di awali dengan adanya karakter Kapital
  • Kalimat tungal menerangkan satu peristiwa pokok
  • Dalam satu kalimat jangan gunakan konjungsi (kata sambung) dan jangan gunakan koma (,) tanda baca pada kalimat.
  • Dalam satu kalimat hanya terdapat satu struktur bangunan kalimat, yakni masing-masing satu subjek, predikat, objek, informasi atau pemanis. Jika struktur kalimatnya lebih dari satu maka tidak lagi disebut kalimat tunggal, tetapi telah masuk kalimat majemuk.

Unsur Kalimat Tunggal

Berikut ini yaitu beberapa kalimat tunggal ialah:

A. Subjek

Subjek atau kalimat utama dari sebuah kalimat ialah bagian utama dari kalimat tersebut. Subjek memilih kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang salah mampu mengaburkan arti kalimat. Adanya subjek dalam fungsi kalimat: (1) merumuskan kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan makna, (5) menerangkan ajaran istilah, dan (6) ) menciptakan kesatuan fikiran.

Ciri-ciri Subjek

  • menjawab apa atau siapa
  • diawali dengan kata bahwa
  • dalam bentuk kata atau frasa benda (kata benda)
  • disertai dengan kata ini atau itu
  • disertai pewatas yang
  • kata sifatnya diawali dengan kata si atau sang: si anggun, si hitam, aang perkasa
  • tidak diawali dengan preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, berdasarkan, berdasarkan, dan lain-lain.
  • tidak mampu dibantah dengan kata tidak, tetapi bisa dengan kata bukan.

B. Predikat

Mengenai subjek, predikat kalimat sebagian besar terlihat eksplisit. Adanya predikat pada fungsi kalimat: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi komponen penjelas, yaitu memperjelas fatwa atau gagasan yang diungkapkan dan memilih kejelasan makna kalimat, ( 3) memastikan makna, (4)) membentuk kesatuan fikiran, dan (5) selaku gelar.

Ciri-ciri Pradikat

  • tanggapan mengapa, bagaimana.
  • mampu diingkarkan dengan tidak atau bukan.
  • bisa diawali dengan uraian aspek: akan, sesudah, moderat, senantiasa, nyaris.
  • boleh diawali dengan deskripsi modality: should, should, should, should, should, dan lain-lain.
  • tidak diawali dengan kata yang jikalau diawali dengan predikat akan berubah fungsinya menjadi perpanjangan subjek.
  • didahului kata adalah, yakni, yaitu, ialah.
  • predikat bisa berbentukkata benda, kata kerja, kata sifat atau angka.

C. Objek

Subjek dan predikat condong muncul secara eksplisit pada kalimat, sedangkan objek tidak. Keberadaan sebuah objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat tersebut serta karakteristik objek itu sendiri. Predikat kalimat yang bersifat transitif mempunyai objek. Biasanya predikat ini berupa verba dengan confix me-i, misalnya: mengembalikan, menghimpun; me-i, misalnya: memunguti, melempari, mendekati. Dalam kalimat objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar dalam predikat kalimat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan fatwa.

Ciri-ciri Objek

  • berbentukkata benda.
  • tidak didahului kata depan.
  • mengikuti secara pribadi di belakang predikat transitif.
  • Menyerahkan konten atau jawaban di belakang predikat.
  • Jika kalimatnya pasif, bisa menempati fungsi subjek.

D. Keterangan

Keterangan pada kalimat berfungsi untuk memperjelas atau melengkapi isu dalam kalimat pesan. Tanpa penjelasan, informasi tidak terperinci. Keberadaannya mampu dinikmati khususnya pada surat usul, laporan penelitian, dan isu yang berkaitan dengan kawasan, waktu, sebab, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Kalimat

  • bukan unsur kalimat utama, tetapi kalimat tanpa penjelasan, pesan tidak terperinci, dan tidak lengkap.
  • posisi independen, di awal, tengah, atau selesai kalimat
  • mampu berupa: deskripsi waktu, tujuan, daerah, sebab, akibat, kondisi, metode, posesif (posesif ditandai dengan kata olah, atau walaupun), dan pengganti kata benda (menggunakan kata itu).

Jenis-jenis Keterangan

Keterangan terdiri atas:

  1. Keterangan kawasan

    Contoh : Kakak akan pergi ke Surabaya.

  2. Keterangan alat

    Contoh : Amel memangkas sayuran dengan pisau.

  3. Keterangan waktu

    Contoh : Mutia belajar matematika pukul 8 malam.

  4. Keterangan tujuan

    Contoh : Bayi mesti minum susu biar sehat.

  5. Keterangan penyerta

    Contoh : Amel pergi ke pasar bersama mutia.

  6. Keterangan cara

    Contoh : Bacalah buku itu dengan seksama

Jenis-Jenis Kalimat Tunggal Dan Contoh Kalimat Tunggal

Menurut konstituen kata atau predikatnya, satu kalimat dibedakan menjadi berbagai jenis atau kategori.

Kalimat Tunggal Nomina

Kalimat tunggal nomina adalah jenis kalimat tunggal yang predikatnya berupa nomina (kata benda). Berikut beberapa teladan kalimat tunggal, diantaranya yaitu:

  • Pamanku seorang petani
  • Ibuku seorang guru
  • Kakaknya seorang arsitek
  • Andi anak pak edo
  • Ana siswi dari SD

Kalimat Tunggal Adjektival

Kalimat adjektival yakni sebuah jenis kalimat yang predikatnya berbentuk kata sifat. Berikut beberapa pola kalimat tunggal kata sifat, termasuk:

  • Bunga itu sungguh harum
  • Sepatuku telah robek
  • Celana andi kotor
  • Dia sedang merenung

Kalimat Tunggal Verbal

Kalimat tunggal lisan merupakan jenis kalimat tunggal yang predikatnya berbentukverba (sertifikat kerja). Di bawah ini ialah beberapa acuan kalimat verbal tunggal, termasuk:

  • Ibu sedang mencuci piring.
  • Andri bermain bola kaki sampai sore
  • Rani sedang mencari bukunya yang terselip
  • Kami perdi berkemah di Gunung Semeru

Kalimat Tunggal Preposisional

Kalimat tunggal preposisi yakni jenis kalimat tunggal yang menggunakan preposisi selaku bagian predikatnya. Di bawah ini yaitu beberapa pola kalimat tunggal preposisi, antara lain:

  • Ada tikus di bawah ranjang tidurku
  • Linda pergi ke toko buku
  • Aku masih di rumah
  • Kami segera ke sana sekarang
  • Ayah sedang ada di kantor

Kalimat Tunggal Numerial

Kalimat tunggal numerial yaitu jenis kalimat tunggal yang menggunakan kata angka selaku predikatnya. Di bawah ini yakni beberapa contoh kalimat numerik tunggal, tergolong:

  • Harga laptop ini sekitar 5 juta
  • Aku memiliki 2 pasang sepatu
  • Ada 3 motor disini
  • Jumlah duit yang beliau berikan sekitar 10 juta

Pengertian Kalimat Tunggal, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, Contoh

Contoh Kalimat Tunggal

  1. Tia minum susu setiap pagi.
  2. Hewan itu memanjat pohon untuk tidur.
  3. Mereka makan dengan segera.
  4. Pak kumar menyeberang jalan dengan hati-hati.
  5. Retno naik kereta tadi malam.
  6. Rika menangis tadi malam.
  7. Lia tertawa melihat tayangan komedi itu.
  8. Agnes berlari sangat cepat dalam balapan tersebut.
  9. Tia tidur nyenyak di kamarnya.
  10. Tadi malam hujan deras.

Demikianlah sudah dijelaskan wacana Kalimat Tunggal : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya, semoga dapat menambah wawasan dan wawasan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

  Kata Baku dan Tidak Baku