close

Kalimat Pasif

Kalimat Pasif – Jika kita mengatakan wacana kalimat, tahukah anda bahwa kalimat mempunya beberapa bentuk salah satunya kalimat pasif. Pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai perihal kalimat pasif beserta dgn yg berkaitannya.

Kalimat Pasif

Pengertian 

Kalimat Pasif merupakan suatu kalimat yg subjeknya (S) terkena suatu langkah-langkah/aktivitas, perbuatan, atau pekerjaan yg diungkapkan dgn predikat (P) kepada objeknya (O).

Ciri-Ciri 

Dibawah ini merupakan beberapa ciri-ciri dr kalimat pasif tersebut.

  1. Jika subjek yg terdapat pada suatu kalimat aktif maka berubah menjadi suatu objek didalam kalimat pasif.
  2. Predikat berimbuhan di-, ter-, atau ke-an.
  3. Kata kerja akan didahului dgn kata ganti orang seprti ku- & kau-.
  4. Jikat erdapat kaya ‘oleh’, kalau dihilangkan tak akan merubah maknnya.

Contoh kalimat menurut ciri diatas :

Sayur itu dimasak oleh pina

S                  P                     O

Maling jemuran tertangkap oleh satpam kemarin sore.

S                               P                           O                       K

Tasku tertendang akal yg sedang berlangsung di depanku.

S                  P            O                       K

Asrama disapu oleh siswa hingga menjadi higienis.

S                P                   O                         K

Jenis-Jenis 

Berikut yakni Kalimat-kalimat pasif yg memakai verba turunan. Verba turunan merupakan suatu kata kerja yg sudah mengalami afiksasi, campuran proses, reduplikasi & berbentuk majemuk. Berikut klarifikasi lebih jelasnya :

Verba Berafiks-Prefiks.

Menggunakan Verba Berafiks-Perfiks ialah kata kerja yg akan menerima imbuhan pada bagian awal kata dasar, mirip : di, ter.

Contoh Kalimat pasif menggunakan verba berafiks-prefiks :

  • Karikatur foto abang digambar oleh Pina.

    (kata dasar verba ‘gambar’)

  • Bulan november ini benih padi ditabur oleh para petani.

    (kata dasar verba ‘tabur)

  • Banyak watu kerikil dijalanan bersahabat simpang lima Semarang.
  • (kata dasar verba ‘jalan’)
  • Roti bolu terpengaruhi Nurwanto.

    (kata dasar verba ‘makan’)

  • Tubuhnya tertahan oleh bebatuan.

    ( kata dasar verba ‘tahan’ )

  • Muhammad Iman ditinju oleh musuh mainnya hingga kalah.

    ( kata dasar verba ‘tinju’)

  • Kakiku tergores paku hingga berdarah.

    ( kata dasar verba ‘gores’)

  • Kendaraanku diperlambat oleh rombongan siswa siswi yg berangkat ke sekolah.

    ( kata dasar verba ‘lambat’)

  • Kakakku terkunci olehku di dlm rumah.

    (kata dasar verba ‘kunci’)

Verba Berafiks-Infik.

Menggunakan Verba Berafiks-Infiks merupakan kata kerja yg akan mendapat imbuhan yg disisipkan di tengah kata dasar, mirip : em, el, in, er, atau ah.

Contoh kalimat pasif memakai verba berafiks-infik :

  • Pina terperanjat oleh Dina yg tiba dengan-cara tiba-tiba.

    ( kata dasar verba ‘panjat’ )

  • Bayi itu ditelungkupkan Ibunya untuk berlatih tengkurap.

    ( kata dasar verba ‘tungkup’ )

  • Balon digelembungkan kakakku hingga meletus.

    ( kata dasar verba ‘gembung’ )

  • Rambutku dikerudungi ibu memakai topi tebal.

    ( kata dasar verba ‘kudung’ )

  • Korban gempa masih direruntuhi bangunan.

    ( kata dasar verba ‘runtuh’ )

Verba Berafiks-Konfiks.

Menggunakan Verba berafiks-konfiks ialah kata kerja yg akan menerima imbuhan pada awal & simpulan kata dasar, seperti : ter-i, per-an, di-kan, di-i, per-i

Contoh kalimat pasif verba berafiks-konfiks :

  • Wisata Grobogan telah dijelajahi para pelancong.

    ( kata dasar verba ‘jelajah’ )

  • Bajuku ternodai kotoran cicak.

    ( kata dasar verba ‘noda’ )

  • Macan itu diselubungi oleh bulu-bulu tebal

    (kata dasar verba ‘selubung’)

  • Jenazah itu dikebumikan di Taman Makam Pahlawan.

    (kata dasar verba ‘bumi’)

  • HP second milikku dihargai Rp 400.000,00 oleh pembeli.

    ( kata dasar verba ‘harga’ )

  • Jika jodoh, kita akand dipertemukan kembali.

    ( kata dasar verba ‘temu’ )

  • Aplikasi android perlu diperbarui oleh penggunanya.

    (kata dasar verba ‘baru’)

  • Sampah itu dibuangi penduduk ke sungai hingga mereka dilanda banjir.

    (kata dasar verba ‘buang’ & ‘landa’)

  • Penderita Demam Berdarah telah diobati oleh dokter.

    (kata dasar verba ‘obat’)

  • Kementerian Pendidikan & Kebudayaan diketuai oleh Menteri Muhadjir Effendy.

    (kata dasar verba ‘ketua’)

  • Hatiku tersakiti oleh sikapmu beberapa kali.

    (kata dasar verba ‘sakit’)

Verba Berafiks-Sufiks.

Menggunakan Verba berafiks-sufiks merupakan suatu kata kerja yg akan menerima imbuhan pada simpulan kata dasar, seperti : -i

Contoh kalimat pasif memakai verba berafiks-sufiks:

  • Terduga rumah terorisme didatangi Badan Intelejen Negara siang tadi.

    (kata dasar verba ‘tiba’)

  • Bunga disirami Pina setiap pagi.

    ( kata dasar verba ‘siram’ )

  • Kesalahan perampok tersebut terampuni oleh korbannya.

    ( kata dasar verba ‘ampun’)

Verba Berduplikasi.

Duplikat sendiri artinya cadangan, salinan. Jadi artinya memakai Verba berduplikasi ialah suatu kata kerja yg telah mengalami beberapa pengulangan kata dasar.

Contoh kalimat pasif verba berduplikasi :

  • Uang sudah dihambur-hamburkan oleh orang yg tak menghargai nilainya.

    ( kata dasar verba ‘hambur’)

  • Bola dipukul-pukul anak kecil hingga rusak.

    ( kata dasar verba ‘pukul’ )

  • Pikiranku dibayang-bayangi kenangan sama kamu.

    ( kata dasar verba ‘bayang’ )

  • Kertas dirobek-robek Susi hingga hancur lebur.

    (kata dasar verba ‘robek’)

Verba Majemuk

Menggunakan Verba beragam merupakan kata kerja yg terdiri dr dua kata dasar berlainan.

Contoh kalimat pasif verba majemuk :

  • Masalah eksklusif dgn masalah jabatan dicampuradukkan oleh politikus.

    (kata dasar verba ‘campur’ & ‘aduk’)

  • Rumput bahari dibudidayakan oleh orang-orang yg tinggal di sekeliling pantai.

    (kata dasar verba ‘kebijaksanaan’ & ‘daya’)

  • Asus Zenfone 2 laser mulai diperjualbelikan produsen di Indonesia mulai tahun 2015.

    (kata dasar verba ‘jual’ & ‘beli’)

  • Ayam kampung sudah dikembangbiakan oleh peternak profesional untuk memperoleh laba.

    (kata dasar verba ‘kembang’ & ‘biak’)

 

Demikianlah pembahasan postingan kali ini, gampang-mudahan berguna & menjadi ilmu wawasan baru bagi para pembaca.

Baca pula postingan lainnya :

  Konjungsi Subordinatif