Pada pembangunan gereja katedral st. Yosep, crown atau symbol kerajaan dalam suatu Negara yang terletak di atas bagian dari komuni yang dilakukan dan menjadi kebiasaan di gereja Kristen. Hal ini diketahui bahwa acara gereja menjadi simbol terhadap faktor kehidupan insan secara langsung pada sakramen tersebut, dan ketidaksenangan orang dan tokoh agama untuk memamerkannya.
Hal ini dikenali dengan baik dikala pembangunan yang dibentuk pada tahun 2008 – 2015 (Tionghoa – Dayak), yang diresmikan oleh presiden Jokowi di Pontianak, Kalimantan Barat. Suatu pengalaman rohani dalam faktor kerohaniaan tampak pada dinamika perjalanan agama dan kehidupan secara pribadi pada umat insan, dengan sebuah kebudayaan.
Selama di Pontianak, Kalimantan Barat dapat dimengerti bagaiamana kegiatan ekonomi, politik, dan sosial yang berjalan dengan adanya pemahaman kehidupan ekonomi, sosial budaya dengan menerangkan berbagai latar belakang kehidupan insan, tergolong aku langsung 1989 dan 2002 selama di disini, yang diterapkan secara mandiri.
Berbagai hal terkait dengan sistem agama yang dibuat dengan erat dapat dipahami dengan baik, bagaimana dinamika agama dan budaya selalu menjadi bagian dari acara kehidupan sosial yang melayakan manusia itu pada proses pembangunan gereja katedral pada tahun 2008 yang lalu saat itu.
Hingga saat ini, berbagai duduk perkara agama dan budaya layak diketahui dengan adanya pengukuhan keyakinan atau evangelisasi di masing-masing pribadi, hal ini yang menjelaskan aneka macam hal terkait dengan metode pengertian perihal insan kepada agama diyakini hingga saat ini.
Perjalanan misi menjadi penting dalam melibatkan problem etniksitas, dan agama mereka secara berbeda, lewat hal ini terlihat suatu ekonomi, budaya dan agama dapat menjadikan banyak sekali hal terkait kehidupan keyakinan yang kokoh.