Berapa banyak harta peninggalan Utsman bin Affan?
Utsman adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Ia populer kaya & bersungguh-sungguh derma untuk dakwah.
Soal harta Utsman bin ‘Affan, para ulama menyebutkan bahwa harta yg ditinggalkannya sekitar tiga puluh juta dirham, seratus lima puluh ribu dinar.
Utsman pula meninggalkan seribu ekor unta & tiga ribu ekor kambing serta meninggalkan perkebunan yg diwasiatkan untuk istri-istri Nabi Muhammad SAW.
Utsman ialah seorang yg suka berinfak & dgn infaknya ternyata justru menambah harta yg ia punya.
Dalam sebuah cerita Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membeli sumur Roumah. Ialu mengakibatkan gayungnya bahu-membahu dgn gayung kaum muslimin untuk sebuah kebaikan, maka darinya ia akan mendapat pahala di nirwana.” Sumur Roumah adalah nama sebuah sumur yg airnya bersih yg dimiliki oleh seorang Yahudi, & Yahudi tersebut tak memperlihatkan air dgn bebas tetapi orang-orang yg ingin mengambil airnya harus membayar kepadanya.
Maka sebagian muslimin merasa keberatan bila terus-menerus membelinya, alasannya adalah di antara mereka merupakan orang-orang yg lemah. Setelah itu, Ustman pun menemui Yahudi tersebut & ia berkata, “Aku akan membeli sumur ini.”
Yahudi menjawab, “Aku tak menjualnya.”
Utsman pun terus meminta hingga Yahudi itu bersedia menjual setengah sumur itu. Lalu ia berkata, “Bagaimana kalau kita membagi aimya setiap hari; misalkan untukmu 100 bejana & untukku 100 baskom atau untukmu 200 bejana & untukku 200 ember. Apa ananda setuju bila membagi air perhari? Untukmu satu hari & untukku hari selanjutnya?”
Yahudi itu menjawab, “Untukmu satu hari & untukku hari berikutnya supaya gue menentukan & memasarkan muai keinginanku pada hari yg khusus untukku.”
Maka Utsman pun akhimya berbelanja setengah sumur darinya dgn harga dua belas ribu dirham. Maka sesudah itu, tatkala tiba hari giliran Utsman, siapa pun bebas mengambil air, mereka datang & mengambil air untuk persediaan dua bari.
Sementara itu kalau tiba harinya Yahudi tersebut tak ada seorang pun yg tiba berbelanja, kecuali sekelompok yahudi saja. Beberapa hari kemudian Yahudi itu datang pada Utsman & berkata, “Engkau telah merusak perdaganganku.”
Utsman menjawab, “Demi Allah, itu persetujuanyg ananda buat sendiri.”
Akhirnya Yahudi itu menyampaikan, “Jika begitu, belilah bagianku.”
Maka Utsman pun berbelanja setengah bagiannya lagi seharga delapan ribu dirham. Kemudian Utsman menawarkan seluruh sumur tersebut di jalan Allah.
Kemudian dongeng pada Perang Tabuk. Pada ketika itu suasana sedang sulit & Rasulullah SAW sangat memerlukan sumbangan untuk kebutuhan para tentara. Nabi SAW berkata. ‘Siapakah yg sanggup merencanakan pasukan di saat susah seperti ini?”
Maka Utsman pun berdiri kemudian berkata. ‘Wahai
Rasulullah, gue akan menawarkan 100 unta lengkap dgn muatan & pelananya.”
Lalu Nabi memujinya & dia berkata, “Siapa Iagi yg mampu menyiapkan pasukan di dikala sukar seperti ini?”
Maka Utsman kembali bangkit & berkata, “Aku akan memberikan 100 unta lainnya.”
Lalu ia berdiri untuk ketiga kali & berkata, “Aku akan memberi 100 unta yang lain.”
Nabi SAW berkata, “Tidak ada sesuatu pun yg akan membahayakan Utsman setelah ini.”
Lihatlah, harta itu bukan harta yg terletak dlm hatinya, melainkan harta dlm tangannya saja, sehingga tak ada rasa berat dlm hatinya saat tangannya melepaskan hartanya. Tetapi tatkala Utsman wafat, ia tak membiarkan keluarganya dlm keadaan fakir. Padahal kita tahu, Utsman sudah menyebar hartanya dr sisi kanan & kiri, depan pula belakangnya, namun bersama-sama dgn infak yg banyak ini ia meninggalkan tiga puluh juta dirham sebagai warisan & pula meninggalkan 150 ribu dinar untuk keluarganya. Artinya, ia tak meninggalkan keluarganya dlm keadaan fakir, & inilah cara yg benar dlm bersikap terhadap harta. [@paramuda/Wargamasyarakat]