Jika Tau Keutamaannya Anda Akan Mendatangi Kedua Shalat Ini Walau Sambil Merangkak !

Shalat ialah keharusan kita selaku muslim. Tentu yang namanya keharusan mesti dilaksanakan, mau tidak mau harus mau, walau mulanya terasa berat tetapi, cobalah lakukan. InsyaAllah akan terasa manfaatnya.

Tahukah sobat bahwa shalat 5 waktu itu yakni kewajiban kita yang paling ringan? 
sebelum 5 waktu ternyata kita ditugaskan untuk melakukan shalat 50 sehari semalam. Perintah shalat diberikan saat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan isra dan miraj.
Sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah,

فلما كان ليلة الإسراء قبل الهجرة بسنة ونصف ، فرض الله على رسوله صلى الله عليه وسلم الصلوات الخمس ، وفصل شروطها وأركانها وما يتعلق بها بعد ذلك ، شيئا فشيئا

“Pada malam isra’ mi’raj, tepatnya satu setengah tahun sebelum hijrah, Allah mengharuskan sholat lima waktu terhadap Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Kemudian secara berangsur, Allah terangkan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, serta hal-hal yang berkaitan dengan sholat”.

Dalam perjalanan  melalui langit keenam, beliau bertemu dengan Nabi Musa ‘alahissalam. Musa mengajukan pertanyaan terhadap Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “Apa yang Allah perintahkan padamu?”

“Aku diperintahkan untuk melaksanakan lima puluh kali sholat salam sehari semalam” Jawab Nabi.

“Umatmu tak kan bisa,
“kata Nabi Musa, “melaksanakan lima puluh kali sholat saban hari. Karena saya telah mencobanya pada umat sebelum umatmu. Dan saya sudah membina Bani Israil dengan susah payah. Kembalilah kepada Tuhanmu. Mintalah keringanan untuk umatmu.”

“Akupun kembali meminta kepada Rabb-ku. Lantas Allah menguranginya sepuluh sholat (sehingga sisa 40 sholat). Lalu aku bertemu Musa kembali. Namun ia menyarankan mirip yang dia sarankan sebelumnya”, terperinci Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

  Kasasi Dalam Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

Begitu terus kejadiannya. Sampai Allah ‘azza wajalla memberi keringanan cukup melaksanakan lima kali sholat dalam sehari semalam. Namun Nabi Musa tetap menyarankan dia untuk minta keringanan, seperti anjuran ia pertama.

Hanya saja Nabi malu untuk meminta keringanan kembali kepada Allah ‘azza wajalla.

سَأَلْتُ رَبِّي حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ وَلَكِنِّي أَرْضَى وَأُسَلِّمُ قَالَ فَلَمَّا جَاوَزْتُ نَادَى مُنَادٍ أَمْضَيْتُ فَرِيضَتِي وَخَفَّفْتُ عَنْ عِبَادِي

“Aku sudah beberapa kali memohon dispensasi kepada Rabb-ku, sampai aku merasa aib. Tetapi aku ridho dan mendapatkan perintah tersebut“.
Beliau shallallahu’alaihi wa sallam melanjutkan, “Setelah saya melalui Musa, terdengarlah bunyi seruan : Telah Kusampaikan keharusan (kalian) atasKu, dan Aku berikan dispensasi untuk hamba-hambaKu” (HR. Bukhari (3887), dan Ahmad (17835)).

Bayangkan sobat yang 5 waktu saja kadang kita berleha-leha apalagi shalat 50 sehari semalam. Maka, telah layak kita mensyukurinya.
Nah … sesuai dengan judul artikel diatas mari sama-sama kita menyimak penjelasan berikut ini:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

“Seandainya mereka mengenali keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keistimewaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

  Desain-Desain Negara Hukum

Ibnu Hajar menyampaikan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى

“Dan mereka tidak melakukan sembahyang, melainkan dengan malas”
(QS. At Taubah: 54). 

Akan namun, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya yakni waktu di mana orang-orang beristirahat, sedangkan waktu Shubuh yaitu waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).

Sobat.. dari artikel kali ini biar bermanfaat dan mampu membantu diri kita melaksanakan keharusan kita selaku hamba Allah Ta’ala..

Jangan lupa selalu berdoa agar diberi hidayah, dan akomodasi untuk mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.
Wallahu a’lam…

Sumber Referensi bacaan : 

https://rumaysho.com
https://muslim.or.id
Sumber gambar : IG @birgittetheresa