Pengikisan atau lebih kerap dikenal sebagai erosi ialah proses dimana suatu material terkikis & dipindahkan ke lokasi lain. Proses ini disebabkan oleh tenaga eksogen yg bermacam-macam, bisa angin, air, ataupun es.
Erosi sendiri mempunyai banyak jenis, tergantung apa yg menimbulkan pengikisan tersebut & bagaimana proses terjadinya pengikisan. Secara lazim, terdapat 4 jenis erosi yaitu korosi, ablasi, deflasi, & eksarasi.
Pada postingan kali ini, kita akan coba membicarakan dengan-cara lebih detail jenis-jenis erosi yg sudah disebutkan diatas serta apa yg membedakannya.
Daftar Isi
Apa itu Erosi?
Sebelum kita berguru lebih jauh ihwal jenis-jenis erosi yg ada di kehidupan kita sehari-hari, kita harus paham dulu apa bergotong-royong yg disebut selaku erosi.
Seperti yg sudah disebutkan diatas, erosi pada dasarnya adalah sebuah pengikisan & pemindahan material padatan ke tempat lain. Aktivitas pengikisan & pemindahan ini disebabkan oleh air, angin, acara fisik, es, ataupun gelombang bahari.
Perbedaan utama antara erosi & pelapukan yakni pada aspek angkutanmaterial yg terkikis. Pada pelapukan, material yg terkikis tak dipindahkan, sedangkan pada erosi, material tersebut dipindahkan.
Jenis-Jenis Erosi
Seperti yg telah diterangkan diatas, terdapat aneka macam penyebab terjadinya erosi. Faktor-faktor penyebab erosi ini pula mendorong proses erosi yg berbeda-beda pula. Jenis erosi yg terjadi di suatu lokasi dipengaruhi oleh kedua faktor ini
Secara umum, terdapat 4 jenis erosi yaitu Deflasi, Abrasi/korasi, Ablasi, & Eksarasi. Keempat jenis ini mempunyai karakteristik & proses terjadi yg berbeda-beda pula.
Deflasi
Deflasi intinya yakni pengikisan batuan atau tanah karena terpaan angin. Angin yg bergerak kencang akan mampu untuk mengikis dengan-cara perlahan batu-batuan yg ada di jalurnya.
Fenomena ini lazimnya terjadi di daerah pegunungan ataupun kawasan gurun dimana angin bergerak dgn sangat kencang. Salah satu contohnya yakni angin katabatik & angin anabatik yg kerap didapatkan di gurun.
Angin fohn walaupun bergerak dgn cepat menuruni pegunungan kerap dianggap tak dapat mengakibatkan deflasi. Hal ini terjadi lantaran angin ini tak memiliki kecepatan yg cukup, serta lebih banyak kuat pada proses pembentukan hujan di lereng gunung.
Ablasi
Ablasi ialah fenomena pengikisan tanah atau batuan oleh pergerakan air. Erosi mirip ini umumnya didapatkan di sekitar wilayah pedoman air seperti sungai, danau ataupun dataran-dataran rendah.
Daya erosi air sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kecepatan air & pula bentuk permukaan serta bentang alam yg ada. Semakin terjal bentang alam tersebut, maka makin tinggi pula kecepatan air & daya erosinya.
Erosi oleh air ini menciptakan bentang alam tertentu yg kita kerap asosiasikan dgn gerakan air. Bentang alam tersebut antara lain yaitu lembah, jurang, ataupun ngarai.
Eksarasi
Eksarasi adalah pengikisan yg disebabkan oleh gerakan-gerakan lapisan es pada gletser ataupun tatkala es mencair. Oleh lantaran itu, eksarasi kerap disebut selaku glacial erosion.
Pengikisan ini terjadi karena gerakan-gerakan gletser es mengikis batuan yg ada di jalurnya. Semakin berat & cepat gerakan gletser tersebut, maka semakin tinggi pula daya erosinya.
Fenomena ini dapat menyebabkan bentang alam seperti fjord ataupun bentang alam glasial yang lain. Endapan-endapan glasial mirip Moraine pula merupakan hasil dr eksarasi.
Abrasi atau Korasi
Korasi atau kerap disebut pula sebagai pengikisan intinya ialah erosi yg disebabkan oleh angin atau air yg menjinjing material-material padat. Material ini mampu berupa butiran pasir, tanah, atau batuan lainnya.
Ketika angin atau air tersebut menerpa batuan, material-material yg terbawa akan mengikis batuan tersebut. Kemudian, tatkala ada material yg lepas atau pecah karena proses pengikisan ini, material tersebut akan dibawa kembali oleh angin atau air selaku material bawaan.
Seiring dgn banyaknya material yg dibawa oleh angin/air, maka akan semakin tinggi pula daya erosinya. Namun, kalau terlalu banyak material yg dibawa & kecepatan angin/air tak cukup, maka material tersebut akan dijatuhkan dlm proses deposisi & sedimentasi.
Fenomena ini kerap kita lihat di gurun-gurun dimana angin yg bergerak sungguh cepat kerap menjinjing partikel-partikel pasir kecil. Tatkala angin tersebut menabrak batuan, maka partikel-partikel ini akan bergesekan dgn batuan tersebut. Lama kelamaan, batuan tersebut akan terkikis oleh partikel-partikel pasir ini.
Fenomena ini pula kerap kita peroleh pada daerah pesisir pantai & tebing-tebing dimana ombak yg menghantam pesisir pantai menjinjing batuan-batuan kecil atau pasir. Disini, keduanya berperan besar dlm melemahkan & mengikis tebing tersebut.
Ketika tebing tersebut retak & terpecah menjadi batuan-batuan kecil, batuan tersebut pula akan ikut mengikis tebing yg belum terkikis. Oleh karena itu, bertambah banyak material yg dimiliki oleh air & kian kokoh gelombang, maka makin tinggi pula daya erosinya.
Perbedaan Antara Korasi, Ablasi, Eksarasi, Deflasi, & Abrasi
Perbedaan utama antara korasi, ablasi, eksarasi & pengikisan ialah pada siapa yg mengerosi & proses apa yg terjadi. Pada korasi & pengikisan, yg mengerosi bukanlah angin/air/es, tetapi justru material-material kecil yg dibawa oleh agen erosi tersebut.
Sedangkan, pada eksarasi, ablasi, & deflasi, pengikisan yg terjadi pada suatu batuan/material disebabkan dengan-cara pribadi oleh salah satu dr ketiga agen erosional tersebut. Agen erosi disini yakni angin, air, & es.
Bagaimana, telah cukup terang bukan perbedaan-perbedaan antara jenis-jenis erosi diatas! Lain kali, jangan hingga salah menggunakan istilahnya lagi ya!
Referensi
Erosion – Encyclopedia Britannica