Daftar Isi
Fungsi Bahan bakar
bahan bakar diatas kapal merupakan sebuah cairan yg sungguh penting pada kapal, materi bakar ini fungsinya sungguh fital pada kapal, yaitu berfungsi sebagai media pembakaran pada mesin kapal, atau selaku penghasil tenaga gerak mekanik pada mesin kapal.
Proses Pembuatan BBM
Kesemuanya BBM ini dr minyak bumi yg didestilasi. Minyak bumi dipanaskan dlm cerobong besar tinggi maka unsur ikatan premium akan menguap, ikatan solar juga, kerosene, & semua jenis ikatan-ikatan karbon itu menguapnya tak berbarengan namun tergantung titikd didih masing-masing yg memang sudah patokan berdasar aturan fisika.
Masing-masing hidro karbon yg sudah menjadi uap itulah yg kemudian diambil dgn cara memasang kanal di kolom cerobong destilasi tsb. Uap yg diambil itu kemudian dikondensasikan (didinginkan & dicairkan lagi) menjadi masing-masing jenis BBM tsb.
Jenis Bahan Bakar Kapal
lazimnya bahan bakar yg sering di dengar adalah bensin, solar, pertamax, pertalite, nanmu bahan bakar kapal berlainan dgn bahan bakar lazimnya , berikut yaitu berbagai jenis materi bakar kapal yg dikelompokan berdsarka viscosity atau kekentalanya antara lain:
MINYAK DIESEL (MDF)
Minyak diesel ini dignakan untuk mesin kapal putaran rendah dibawah 1000 rpm. Minyak diesel merupakan salah satu hasil bikinan yg dihasilkan lewat proses yg sama mirip minyak solar & memiliki keunggulan yg sama untuk beberapa parameter spesifikasi antara lain: Cetane number yg tinggi untuk menghasilkan pembakaran yg lebih baik pada mesin.
Water Content & Sulphur Content yg sangat rendah sehingga menangkal & meminimalkan korosi. Minyak diesel biasa disebut pula selaku Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF)
MINYAK SOLAR (HSD)
Hight Speed Diesel (HSD) atau minyak solar ini dipakai untuk mesin putaran tinggi diatas 1000rpm. Minyak solar merupakan salah satu hasil produksi proses cracking distillate dr minyak pelumas bekas & memiliki keunggulan yakni: Cetane Number & Cetane Index yg tinggi sehingga menghasilkan mutu pembakaran yg sempurna pada mesin.
Water Content & Sulphur Content yg sangat rendah sebab bahan baku sebelum diproses telah melalui tahap dewatering (pemisahan air dr minyak pelumas bekas). Sehingga mampu menangkal & mengurangi timbulnya korosi & terbentuknya endapan pada ruang bakar mesin
Merine Fuel oil (MFO)
Marine Fuel Oi. Dipakai khusus untuk proses pembakaran di tanur atau dapur industri skala besar, pula dipakai untuk mesin pelopor utama (M/E) kapal dgn putaran rendah.
Bahan Bakar Marine Fuel Oil Pada dasarnya pembakaran merupakan reaksi cepat suatu senyawa dgn oksigen. Selain itu, pembakaran pula merupakan hasil sejumlah besar reaksi yg rumit.
Pada proses pembakaran akan dibarengi dgn pembebasan kalor (panas) & cahaya. Reaksi yg mungkin terjadi yakni reaksi pirolisis yakni pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehadiran oksigen jika bereaksi dgn oksigen maka reaksi ini akan menciptakan nyala (Fessenden & Fessenden, 1997).
baca: alat pemisah antar kotoran dgn materi bakar pada kapal
System Bahan Bakar.
Sistem bahan bakar ini dengan-cara biasa terdiri atas fuel oil transfer, filtery & purifering; fuel oil circulating, fuel oil supply, & heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank.
Koil penghangat mesti dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur materi bakar pada tangki bunker mampu dipertahankan pada temperatur 40 – 500C. Dari bunker bahan bakar dipompakan ke settling tank, dimana sebelum masuk pompa materi bakar akan melalui strainer untuk menyaring kotoran – kotoran.
Di settling tank ini pula diberi penghangat & suhu dipertahankan pada kisaran 50 – 700C. Kemudian dr settling tank dipompakan ke centrifuges untuk membersihkannya dr kotoran & air. Lalu setelah dr centrifuges masuk ke service tank Dari service tank, bahan bakar dialirkan menuju ke supply pump yg memiliki tekanan 4 kafe.
Supply pump ini pula disebut serpihan bertekanan rendah dr circulating system bahan bakar. Untuk menghindari terbentuknya gas/udara pada materi bakar, maka dipasang sebuah venting box.. Venting box terhubung dgn service tank melalui automatic deaerating valve yg bertugas untuk membebaskan gas/udara yg ada & akan memuat cairan/liquid.
Dari cuilan bertekanan rendah system bahan bakar tersebut ( supply pump ), materi bakar kemudian dialirkan ke circulating pump yg akan memompa bahan bakar melalui heater ( untuk dipanaskan hingga 1500C ) & full flow filter ( penyaringan ) untuk kemudian masuk ke motor induk.
Untuk menentukan pensuplaian materi bakar lumayan banyak, maka kapasitas dr circulating pump dibuat lebih besar dr jumlah materi bakar yg disantap oleh motor induk.
Dan kelebihan bahan bakar tersebut akan disirkulasikan kembali dr motor melalui venting box yg kemudian akan menuju ke circulating pump kembali. Untuk memastikan tekanan konstan pada injection pump pada semua beban kerja motor induk, maka Spring Loaded Overflow dipasang pada system materi bakar engine.
Tekanan bahan bakar yg masuk pada engine mesti 7-8 bar, setara dgn tekanan pada circulating pump yaitu sebesar 10 bar.
Tatkala engine berhenti, circulating pump akan terus melakukan pekerjaan untuk mensirkulasikan Heavy Fuel yg telah dipanaskan & tetap melewati fuel oil system engine dgn tujuan untuk menjaga materi bakar tetap panas & katup materi bakar tetap terdeae-rated.