Assalamu’alaikum..salam anggun untuk kalian sobat-sahabat.. 🙂
Malam ini ijinkan saya untuk mengembangkan, hmmm…membuatkan yang mampu dikatakan sih ini sedikit curhat.. hihihi ..
Uppsss.. pasti sahabat-teman yang suka merantau niscaya tau dong suka-dukanya seorang perantau kayak gimana.. ? ya ya ya.. bila sobat-sahabat suka merantau bermakna kita sama.. hohoho
Perasaan apa yang pertama kali sobat-sobat rasakan? Sedih,, bahagia atau keduanya? eksklusif saja ke poinnya yah..
Nah.. bagi sobat-sahabat yang belum menjalani hidup di kota perantauan, supaya tulisan ini bisa berguna yah..
1. Perasaan pertama kali dikala menjalani hidup di kota perantauan.
Bicara soal perasaan menciptakan kita baper yah.. hayoooo jangan baper-baper amat nanti nangis loh.. bila nangis siapa yang diamin?? siapa yah?? bila saya sih bantal wkkwkwk
Banyak yang tanya perasaan apa yang pertama kali di rasakan saat jauh dari kampung halaman?
Tentu saja jawabannya sedih … kenapa sedih? alasannya jauh dari orang renta, jauh dari kakak dan adik, jauh dari orang-orang yang sudah lama berada disekeliling kita, dan datang-datang kita meninggalkan mereka pergi ke kota perantauan.
Tak mengapa bila perasaan duka itu ada, alasannya itu masuk akal adanya.. asalkan jangan berlarut-larut. Ohiya, walaupun jauh dari keluarga, bukan mempunyai arti mesti putus komunikasi yah, kita masih bisa tetap menjaga komunikasi kita kok, jadi jangan khawatir.
Jangan lupa untuk memperbaiki niat saat keluar dari kampung halaman atau rumah, minta restu orang bau tanah, dan doa orang-orang yang ada di sekitarkita.
Ohiya, dan jangan lupa berdoa mengenai maut kita, yah pasti kita berharap saat maut menjemput agar maut kita dikampung halaman kita sendiri. 🙂
2. Menjalani hidup dikota perantauan bukan mempunyai arti bebas
Pernah nih temen sekolah waktu SMK mengajukan pertanyaan terhadap aku.. “Nis, kau lezat yah bisa bebas?” trus saya tanya balik, “bebas maksud kamu gimana?” ia jawab “bebas sebab kamu jauh dari orang renta!”
Ohiya.. menjalani kehidupan dikota perantauan bukan mempunyai arti kita mampu bebas yah sobat-sobat, bahkan tanggungjawab kita sebagai anak akan bertambah! kenapa? karena langkah kita akan membawa nama baik orang tua, semalu-malunya dirimu akan lebih malu kedua orang taumu jikalau sahabat-teman melakukan apa yang tidak sebaiknya dilakukanm, nah… bukan hanya ketika hidup di kota perantauan saja namun di kampung halaman sendiripun akan seperti itu.
Bebas melaksanakan apapun? tidak, bagi teman-teman yang gres memulai hari di kota perantauan jangan menganggap diri kalian bebas melakukan apapun sesuka kalian yah,, ingatlah tujuan utama kalian merantau bahu-membahu apa? camkan orang-orang yang ingin kalian bahagiakan.
3. Belajar hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri
Yuuppps… dikala teman-sobat memutuskan untuk menjalani hidup di kota perantauan memiliki arti sobat-sahabat telah memiliki tekad untuk hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri.
Hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri yakni hal yang penting bagi kita, alasannya adalah tidak semua apa yang kita kerjakan mesti dibantu orang lain, misalnya menyetrika baju sendiri, membereskan apa yang biasa kita buat awut-awutan dikala di rumah sendiri, masak sendiri, basuh baju sendiri, makan sendiri, eee ngatur keuangan sendiri.Bisa dibilang kita melaksanakan seluruhnya sendiri.
Kebiasaan yang teman-sahabat lakukan sendiri, InsyaAllah itu tahap melatih diri semoga hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri dan tidak gampang bergantung terhadap orang lain.
4. Menepis rasa rindu
hayooooo… rasa rindu kangen dengan keluarga terkadang menciptakan sobat-teman ingin segera pulang kekampung halaman, salah satu cara saya menepis rindu adalah dengan mendoakan keluarga. Selain mendoakan mereka, yakni menelpon mereka, menanyakan kabar mereka, curhat ihwal apa yang saya alami terutama curhat kepada orang bau tanah.
Curhat terhadap orang tua sungguh penting yah, alasannya sebagaimanapun mereka ingin mengetahui kehidupan apa yang kita jalani, bagaimana kondisi kita.. namun tak semua apa yang kita alami harus dicurhatkan contohnya nih sobat-sahabat pusing, demam atau apa.. beritahu mereka namun beritahu dengan nada yang meyakinkan mereka bahwa kalian akan baik-baik saja.
Kenapa? alasannya adalah orang yang paling cemas dikala kita sakit yaitu orang renta kita sendiri, utamanya ibu. Makara, jagalah komunikasi sobat-sahabat dengan keluarga, utamanya orang renta.
5. Pandai menyaksikan keadaan lingkungan
Nah, satu hal yang mesti diamati seorang perantau jangan hanya mementingkan keegoisan diri, tidak inginberbaur dan berguru mencerna keadaan dimana ia merantau.
Penting sekali bagi sahabat-sahabat yah, alasannya kebiasaan kita di kampung halaman akan berlawanan saat kita sudah berada di kota perantauan. Adat istiadat, adab dan lain sebagainya, sobat-sobat mesti berilmu mempertahankan diri yah… jangan hingga terbawa arus kehidupan yang menghancurkan diri.
Kondisi lingkungan ialah tantangan tersendiri loh, alasannya adalah kita dituntut untuk memulai sesuatu yang ajaib bagi kita, maka dari itu pandailah menentukan pergaulan, sobat-sobat, teman. Bertemanlah dengan mereka yang memiliki visi misi yang serupa dengan sobat-teman, semoga berteman bukan saling mempergunakan namun saling memberi faedah.
Semoga bagi teman-sahabat yang ketika ini berada di kota perantauan diberi kesehatan, rejeki, dan juga petunjuk, dan supaya senantiasa dilindungi Allah Ta’ala. Aamiin
Semoga berfaedah dan tetap semangat ..
Wallahua’lam..