Lanjutan dr Ja’far bin Abi Thalib, Wajah & Akhlaknya Menyerupai Nabi (Bagian 3)
Dalam perang yg tak seimbang itu, baik dr segi jumlah serdadu maupun dr segi perlengkapan perang, kaum muslimin yg berjumlah tiga ribu orang harus menghadapi tentara Romawi yg berjumlah seratus dua puluh ribu prajurit.
Kaum muslimin bertempur melawan pasukan Romawi di Mu’tah, sementara bendera berada di tangan Zaid bin Haritsah.
Zaid terus bertempur hingga kesudahannya terjatuh & gugur oleh tombak musuh.
Kemudian bendera diambil oleh Ja’far bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, yang terus bertempur hingga tatkala peperangan itu membuatnya capek, ia turun dr kudanya & menyembelihnya, lalu ia kembali maju ke hadapan hingga gugur sebagai syahid.
Ja’far yaitu orang pertama di dlm Islam yg menyembelih kudanya pada ketika pertempuran.
Ada riwayat yg mengatakan, bahwa ajudan Ja’far terpotong, sehingga ia memegang bendera dgn tangan kirinya, lalu tangan kirinya itu pula dipotong, sehingga ia memeluk bendera itu hingga jadinya gugur.
Kemudian bendera diambil oleh Abdullah bin Rawahah & maju membawanya dgn menunggang kudanya. Ia terus menyemangati dirinya seraya berkata,
Aku bersumpah wahai jiwa, kau-sekalian mesti menghadapinya
Baik dengan-cara sukarela atau kau-sekalian akan dipaksa untuk itu
Jika gue sudah merasa damai
Mengapa gue melihatmu tak menggemari surga
Kemudian ia turun & bertempur hingga gugur. Setelah itu, bendera kaum muslimin diambil oleh Khalid bin Walid.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata tatkala penyeru beliau menyerukan, “Ash-Shalatu Jami’ah (mari shalat berjama’ah).”
Diriwayatkan dlm Shahih Al-Bukhari bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengucapkan kabar gugurnya Zaid, Ja’far, & Ibnu Rawahah pada orang-orang, sebelum info mengenai mereka hingga ke Madinah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata,
“Bendera dipegang oleh Zaid & ia gugur, lalu diambil oleh Ja’far & ia pun gugur, & kemudian diambil oleh Ibnu Rawahah & ia pula gugur –sementara mata dia berair oleh air mata- hingga kemudian bendera diambil oleh salah satu pedang Allah, hingga Allah memberi kemenangan atas mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Sejak dikala itu Khalid digelari dgn saifullah (pedang Allah).
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Ja’far bin Abi Thalib, Wajah & Akhlaknya Menyerupai Nabi (Bagian 5)