Pasangan suami istri yg baik yaitu yg menutupi kekurangan masing-masing di hadapan orang lain. Bagaimana pun, suami istri sudah menyerupai satu tubuh yg jika salah satunya tersakiti, maka yg lain pula ikut merasakannya.
Suami harus gembira dgn istrinya, & istri pun pula melaksanakan hal yg sama.
Wahai para istri!
Cukuplah bahwa seorang suami memberikanmu tunjangan, perhatian, & belum dewasa di dunia. Suami pula merupakan gerbangmu menuju surga atau neraka di alam baka kelak.
Bersuaralah dgn lantang di hadapannya & di hadapan insan banyak bahwa ananda sungguh gembira dengannya. Tunjukkanlah kelebihan-kelebihannya, meski hanya satu kelebihan yg ia punya, yakni ia telah mengayomimu.
Tingkatkanlah hubungan anak-anak dgn ayah mereka dgn cara:
- Mempergunakan panggilan & kata-kata yg mampu memupuk kebanggaan & kecintaan mereka terhadap ayahnya. Dan ananda sendiri mesti memperlihatkan kebanggaan itu. Seperti mencium tangannya saat pulang kerja, tatkala mereka hendak tidur & membiasakan kata-kata hormat, seperti “ayah tersayang”, & lain lain.
- Bermain bersama dgn suami & bawah umur, alasannya adalah bersenang-senang dapat menghangatkan suasana kasih sayang & saling cinta.
- Keluar dr kamar & membiarkan ayah bermain dgn anaknya dapat menunjukkan rasa percaya diri pada ayah bahwa ia mampu bertanggung jawab mendidik anak-anaknya. Sering-seringlah menceritakan hal-hal baik yg telah dilaksanakan oleh anak & apa yg diucapkannya.
Sungguh sangat disayangkan kalau ada seorang suami yg terhormat di mata masyarakat, senantiasa mendapat perlakuan istimewa di mana pun ia berada, orang-orang rela berdiri demi menyambut kedatangannya, kebanggaan atas keutamaan akhlaknya tak pernah berhenti kepadanya, & tak pernah ada orang yg mencelanya selama hidupnya, kecuali cuma oleh seorang istri tatkala di rumahnya.
Sebagaimana dialami oleh seorang pejabat besar yg tak pernah mendapat cacian oleh semua orang, kecuali dr istrinya. Juga seorang ulama terkemuka yg sering dihinakan oleh istrinya sendiri.
Suatu hal yg sungguh berat di hati orang mulia bila orang-orang di sekitarnya tak ada yg menganggapnya pelit, kecuali oleh istrinya sendiri.
Oleh alasannya itu, muliakanlah pasangan hidupmu sesuai tuntunan Al-Qur`an & Hadits. Jadikanlah rumah tanggamu kawasan berteduh dr kerasnya kehidupan luar rumah. Rumah yg dapat menenangkan hati suami dr beratnya pekerjaan mencari rezeki yg halal.
Ditulis kembali dr buku yg karya Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Dawud berjudul Kado Pernikahan. [Abu Syafiq/Wargamasyarakat]