Kisah ini yakni perihal berguru peduli pada orang lain karena kita yakni insan yg mesti memanusiakan insan lainnya & pula menghargai alam. Simak kisah inspiratif ini selengkapnya berikut ini.
#JadiBaik – Mari Belajar Peduli – #KisahInspiratif. Rintik gerimis mulai turun seiring dgn teduhnya mentari yg mulai beranjak pergi. Sekitar pukul tiga sore, gue & sahabat-teman datang di depan suatu restoran steak di daerah Margonda, Depok. Saat kami hendak masuk ke dlm restoran, datang-datang kakiku terhenti.
Mataku menangkap sosok seorang kakek renta berkarung biru yg nampak kecapekan. Badannya mulai gemetar karena diterpa angin & gerimis yg mulai turun. Berkali-kali beliau menyetopkan transportasi , tetapi tak ada yg berhenti.
Sekalipun ada yg berhenti, ternyata supirnya cuma menurunkan penumpang & tak mau ditumpangi kakek itu. Entah kenapa hati ini iba melihatnya. Kutebak karung itu berisi botol-botol bekas hasil pungutannya. Dalam hati gue besyukur, kakek itu tak merendahkan harga dirinya dgn mengemis.
Cukup usang gue memperhatikannya. Bingung, kenapa para supir angkutan itu tak ingin ditumpangi oleh kakek berkarung biru itu. Apa yg mereka pikirakan. Ahh… mungkin mereka merasa kakek itu tak mampu membayar onkosnya. Tanpa pikir panjang, saat ada suatu angkutan berhenti menurunkan penumpang, eksklusif kusodorkan beberapa lembar dua ribuan pada pak supir & kukatakan “Pak tolong antarkan kakek ini”. Kakek itu nampak terheran. Sampai temanku risikonya menerangkan, “Silahkan naik pak, ongkosnya sudah kami bayar”.“Terimakasih mba, terimakasih”, ucapnya seraya mengatupkan tangan di depan dadanya.
Dari kakek tua berkarung biru, gue mencar ilmu sesuatu. Sebuah kepedulian kecil yg sekarang nyaris tak dimiliki oleh bangsa yg mengaku ramah & bermartabat. “Kenapa?” suatu pertanyaan yg menjadi PR untuk kita semua. Apa jadinya, jikalau bangsa yg besar ini telah tak lagi memiliki hati yg besar. Kelak tatkala kita memerlukan petolongan orang lain di jalan, adakah yg masih peduli & mau membantu kita?
Dari kakek bau tanah berkarung biru, gue berkaca akan sesuatu. Sebuah kepedulian, yg nampak kecil, tetapi mempunyai arti besar bagi orang lain yg membutuhkan. Semoga cerita ini, cukup memberi pelajaran pada kita untuk terus menggaungkan kata“peduli” semoga kita tak cuma memikirkan diri sendiri, namun pula mempunyai arti bagi orang-orang di sekitar kita. Mari berguru peduli.