Surat At Taubah ayat 122 ialah salah satu ayat tentang pentingnya menuntut ilmu. Apa saja isi kandungan surat At Taubah ayat 122, berikut ini penjelasannya.
Daftar Isi
Terjemahan Surat At Taubah Ayat 122
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
(Wamaa kaanal mu’minuuna liyanfiruu kaaffah. Falaulaa nafaro min kulli firqotim minhum thoo,ifatul liyatafaqqohuu fid diini waliyundziruu qoumahum idzaa roja’uu ilaihim la’allahum yahdzaruun)
Artinya:
Tidak sepantasnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke me& perang). Mengapa tak pergi dari tiap-tiap kalangan di antara mereka beberapa orang untuk memperdlm wawasan mereka wacana agama & untuk memberi perayaan terhadap kaumnya apabila mereka telah kembali kepa&ya, agar mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At Taubah: 122)
Baca juga: Isi Kandungan Surat Yunus Ayat 40-41
Intisari Tafsir At Taubah Ayat 122
Secara khusus, ayat ini berkenaan dgn sariyah, yakni ekspedisi perang yg dikirim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ada dua nama perang di abad Rasulullah. Pertama, dinamakan ghazwah bila Rasulullah ikut dlm pertempuran. Maka beliau tak membolehkan seorang pun dari kelompok kaum muslim pria untuk tak ikut berangkat, kecuali orang-orang yg berhalangan seperti usia renta, tak remaja atau sakit. Pada saat demikian, mereka yg berjihad itulah yg belajar agama & akan mengajarkan terhadap kaumnya alasannya adalah mereka berperang bersama Rasulullah & mendapat tarbiyah dari ia.
Kedua, disebut sariyah. Yakni apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengirim pasukan sementara beliau tak ikut berangkat. Dalam kondisi ini, sebagian kaum muslimin mesti tinggal bareng Rasulullah untuk memperdlm pengetahuan agama. Se&gkan sebagian yg lain menyeru kaumnya & memperingatkan mereka dari azab Allah.
Ayat ini memberikan betapa pentingnya belajar. Tafaqquh fiddin. Apabila terjadi peperangan atau jihad yg statusnya fardhu kifayah, maka tak sepatutnya siapa saja pergi ke me& perang. Ayat ini juga mengisyaratkan, tiap golongan atau kabilah mesti ada perwakilan yg berguru ilmu agama sehingga penyebaran ilmu bisa merata.
“Liyataqqahuu fiddiin maknanya, biar mereka mempelajari apa yg diturunkan Allah kepada Nabi-Nya,” tulis Ibnu Katsir dlm Tafsir Al Qur’an Al ‘Adhiim. “Selanjutnya mereka akan mengajarkannya kepada Sariyah apabila sudah kembali terhadap mereka.”
Mereka mencar ilmu agama bukan sekedar untuk dirinya sendiri melainkan untuk diajarkan & didakwahkan terhadap kaumnya. Mereka mempunyai misi dakwah & tarbiyah. Memberi peringataan kepada kaumnya agar mereka bisa mempertahankan diri.
Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122
Berikut ini isi kandungan Surat At Taubah ayat 112 yg kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb & Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
1. Ayat ini memberikan pentingnya berguru (tafaqquh fiddin).
2. Harus selalu ada segolongan umat yg konsentrasi berguru. Bahkan dlm kondisi perang sekalipun, dikala perangnya ialah fardhu kifayah.
3. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, wajib ada yg menimba ilmu (tafaqquh fiddin) sehingga perkampungan itu tak dilanda kebodohan.
4. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, juga harus ada yg berdakwah & memberikan peringatan.
5. Misi orang yg menuntut ilmu (tafaqquh fid din) yakni mengajarkan ilmu itu terhadap orang lain. Tak cuma mencar ilmu untuk dirinya sendiri namun mempunyai misi dakwah & tarbiyah.
Demikian isi kandungan Surat At Taubah ayat 122. Semoga membuat kita semakin termotivasi untuk menuntut ilmu. Wallahu a’lam bish shawab. [Ratih BK/Wargamasyarakatorg]
*Untuk tafsir lengkap, mampu dibaca di postingan Surat At Taubah Ayat 122