Isi Kandungan Surat An-Nahl Ayat 78

Sebagaimana yang sudah dikenali bahwa bentuk penciptaan insan dilalui dengan peroses demi proses dalam pembentukannya, hal inilah yang menjadikan insan menjadi salah satu makhluk yang paling unik yang ada di atas Bumi. Melalui beberapa ayat yang terdapat dalam surat al-Alquran, Allah Swt menerangkan ihwal bagaimana proses penciptaan manusia berlangsung.
Berikut isi kandungan ayat surat an-Nahl ayat 78

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٧٨

Terjemahan Ayat

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengenali sesuatu pun dan Dia menimbulkan bagi kau indera pendengaran, pandangan, dan hati nurani supaya kau bersyukur. (Qs. An-Nahl/16:78)

Tafsir Penjelasan Ayat
Dalam ayat ini, Allah swt menerangkan keajaiban dan keajaiban yang sungguh bersahabat dengan insan. Mereka mengetahui fase-fase kemajuan janin, tetapi tidak mengenali bagaimana proses perkembangan janin yang terjadi dalam rahim sehingga mencapai kesempurnaan. Sejak bertemunya sel sperma dan sel telur sampai menjadi insan gres yang menjinjing sifat-sifat kedua orang tua dan leluhurnya. Dalam proses kejadian ini, terdapat rahasia hidup yang tersembunyi.

  Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 148

Sesudah mencapai kesempurnaan, Allah mengeluarkan insan dari rahim ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Tetapi di saat masih dalam rahim, Allah menganugerahkan potensi, bakat, dan kesanggupan mirip berpikir, berbahagia, mengindra, dan lain sebagainya pada diri insan. Setelah manusia lahir, dengan hidayah Allah segala potensi dan talenta itu berkembang. 

Akalnya dapat mempertimbangkan perihal kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan, serta hak dan batil. Dengan pen-dengaran dan pandangan yang telah berkembang itu, manusia mengenali dunia sekitarnya, mempertahankan hidupnya, dan mengadakan korelasi dengan sesama insan. 
Dengan perantaraan nalar dan indra, pengalaman dan pengetahuan insan dari hari ke hari kian bertambah dan meningkat . Semua itu merupakan rahmat dan anugerah Tuhan terhadap insan yang tidak terhingga. Oleh sebab itu, seharusnyalah mereka bersyukur kepada-Nya, baik dengan cara beriman kepada keesaan Allah, dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain maupun dengan memanfaatkan segala nikmat Allah untuk beribadah dan patuh kepada-Nya.

Hadis Nabi saw:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ اِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْئٍ اَحَبَّ اِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ. فَإِذَا اَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُهُ وَيَدَهُ الَّتَيْ يَبْطِشُ بِهَا وَ رِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ َلأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اِسْتَعَاذَنِيْ لَأُعِيْذَنَّهُ. (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah swt berfirman, “Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku senangi daripada melaksanakan pekerjaan yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya terhadap-Ku dengan menjalankan ibadah-ibadah sunah sehingga Aku menyukainya. Apabila Aku sudah menyukainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang beliau pakai mendengar, penglihatannya yang ia pakai melihat, tangannya yang ia pakai memukul, dan kakinya yang dia pakai berlangsung. Apabila dia memohon kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan permohonannya, dan jika ia minta santunan terhadap-Ku, pasti Aku lindungi beliau. (Riwayat al-Bukhari) ; (An-Nahl/16:78)

Sumber : al-Alquran Kemenag