Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Mempelajari ilmu itu amat mulia. Sebuah amal shaleh yang sungguh ditugaskan. Dengan ilmu maka hidup seseorang akan dipenuhi cahaya yang terang benderang. Kehidupan kian terlihat jalannya. Jalan lurus yang selalu kita minta setiap hari akan lebih terlihat dengan terang. Dari jalan lurus yang kita tempuh inilah jadinya akan menenteng terhadap kebahagiaan. Baik itu bahagia dikala kita hidup di dunia yang fana ini maupun senang di akhirat kelak yakni dimasukkan ke nirwana. Untuk menerima jalan yang lurus maka mau tidak mau mesti mempelajari ilmu agama. Dalam hal ini, dalam agama Islam sangat ditekankan untuk mempelajari Al-Quran. Selain itu diperintahkan juga mempelajari hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada kesempatan malam hari ini, kami mengajak sobat-teman untuk mempelajari isi kandungan Surat Ali-Imran Ayat 190-191. Sebelum kita membahas lebih jauh, ada baiknya kita mendengarkanayatnya berikut ini.
Arti dari Surat Ali-Imran Ayat 190-191 adalah “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal. (yakni) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam kondisi berbaring dan mereka menimbang-nimbang wacana penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Selanjutnya kita akan membahas lebih jauh ihwal isi kandungan dari dua ayat tersebut adalah ayat 190 dan 191. Untuk lebih jelasnya maka bisa silakan disimak di bawah ini:
1. Peristiwa proses penciptaan langit dan bumi termasuk gejala kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala. Di dalamnya terdapat gunung-gunung, lautan yang amat luas, padang pasir, pepohonan, buah-buahan, hewan-hewan, dan juga di langit terlihat banyaknya bintang yang gemerlapan.
2. Kejadian bergantinya antara siang dan malam dalam kehidupan ini juga tergolong tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala. Termasuk pula merupakan tanda-tanda akan kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya, pesan tersirat-Nya, dan rahmat-Nya.
3. Hanyalah orang yang termasuk ulul albab yang mengetahui anda-tanda kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala lewat peristiwa penciptaan langit dan bumi serta bergantinya siang serta malam.
4. Apa yang dimaksud ulul albab diterangkan dengan lengkap di dalam Surat Ali-Imran ayat 191 ini.
Seorang yang tergolong ulul albab cirinya yakni orang tersebut senantiasa mengenang Allah subhanahu wa ta’ala baik dalam keadaan bangkit, duduk maupun berbaring. Termasuk pula orang tersebut berkenan memikirkan wacana penciptaan langit dan bumi ini.
5. Bila seseorang mau memakai akalnya dengan baik maka segala sesuatu mampu diambil pelajarannya. Termasuk dalam hal ini tentang penciptaan alam semesta. Orang tersebut pasti akan melaksanakan tafakkur. Dimana dengan melakukan tafakkur ini maka seseorang akan menjadi lebih dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Seorang yang bertafakur dengan benar maka ia akan mengakui kelemahan dirinya. Ia menyadari bahwa dirinya hanyalah hamba Allah yang tak punya daya dan upaya melainkan dari pinjaman-Nya.
6. Dalam apa saja yang Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan di alam semesta ini semuanya tidak ada yang tidak berguna. Semuanya mengandung pesan yang tersirat yang hebat besar.
7. Orang yang beriman senantiasa mengagungkan dan mensucikan Allah subhanahu wa ta’ala dari tindakan sia-sia. Ia juga akan memohon Allah subhanahu wa ta’ala semoga dijauhkan dari azab api neraka. Masalah neraka ini bukan masalah yang ringan dan sepele. Neraka menjadi azab yang berat lagi pedih. Maka sudah selayaknya orang yang beriman memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala supaya diselamatkan dari neraka.
Demikianlah beberapa isi kandungan dari Surat Ali-Imran Ayat 190-191. Apabila ada kurang dan lebihnya kami mohon maaf sebesar-besarnya. Wallahu a’lam. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.