Puluhan pasang mata berkaca-kaca. Haru, besar hati, takjub bercampur jadi satu ketika menyaksikan Yasin menyetorkan hafalan juz terakhirnya, Jum’at (27/3/2015) lalu. Tak sedikit hadirin yg menyeka air matanya, mengiringi ayat demi ayat yg mengalir syahdu dr bocah yg baru berusia sembilan tahun itu.
“Hafalannya lancar, sungguh tanpa gangguan. Bagaikan air yg mengalir. Tenang & tartil. Dan memang santri yg baru masuk ke usia 9 tahun ini selalu lancar bila tasmi’”, tulis Ustadz Adam Ibrahim Aql di akun Facebooknya.
Ahmad Yasin menuntaskan hafalan Qur’an-nya lengkap 30 juz di usia yg termasuk kanak-kanak. Baru menginjak sembilan tahun.
Keharuan semakin menjadi alasannya dikala Yasin menyetorkan hafalan terakhirnya, kedua orangtunya –Rahmat Kartolo & Nuri Wasisaningsih- hadir di sana tanpa sepengetahuan santri Al Hikmah Bogor itu. Saat mereka datang, Yasin sedang tasmi’ menghadap kiblat di hadapan musyrifnya. Suasana haru & khusyu’ menciptakan Rahmat & Nuri tak sempat memfoto anaknya. Mereka larut dlm syahdu.
Begitu Yasin selesai menyetorkan hafalan juz terakhirnya, tangis mereka meledak.
“Subhanallah wal hamdulillah.. Allahu Akbar… rasanya begitu meledak-ledak dada ini saat memeluknya. Terbayang lintasan torehan dongeng saat kelas satu Sekolah Dasar semester dua mesti kami lepas. Nyantri di pesantren DQ-DT bandung. Saat ia baru mampu Iqro 3, namun 3 bulan berselang sudah mampu baca Qur’an & hafal juz 30,” tutur orangtua Yasin seperti dikutip Adam.
Pada potensi itu, Rahmat & Nuri pula diminta mengatakan selaku orangtua Yasin. Keduanya tak bisa menahan haru & ikut meneteskan air mata. Sementara Yasin yg duduk di tengah orang tuanya, ia cuma terisak dlm tangisnya. [Ibnu K/wargamasyarakat]