Investasi Syariah Pengertian dan Cara Berinvestasi Bagi Pemula

Saat ini bertambah banyak penduduk yg sadar untuk berinvestasi. Investasi bukan lagi dipandang sebagai sesuatu yg abnormal, bahkan bagi sebagian orang sudah dimasukkan selaku kebutuhannya.

Investasi lebih dr sekedar simpanan karena akan berfaedah untuk jangka panjang. Masyarakat kita mengenal dua jenis metode investasi, yaitu konvensional & syariah.

Cara-Investasi-Syariah

Investasi syariah sekarang kian dilirik lantaran beberapa hal. Bagi yg belum familiar dgn investasi ini, cari tahu lebih lanjut tentang cara berinvestasi untuk pemulanya di sini.

Jika dibandingkan dr sisi laba, bergotong-royong investasi syariah pun cukup menjanjikan. Bahkan tak sedikit yg menawarkan untung di luar bayangan sebelumnya.

Sebab yg namanya berinvestasi itu tergantung bagaimana seseorang mengendalikan resiko, update dgn keadaan keuangan global, serta melihat potensi .

Maka, goresan pena yg akan membahas tentang cara berinvestasi ini mampu dijadikan referensi bagi yg baru mengenal investasi, khususnya yg versi syariah.

Apa Itu Investasi Syariah?

Untuk mengawali diskusi kali ini, sebaiknya dimulai dgn memahami apa itu investasi Syariah. 

Sesuai dgn namanya, maka investasi ini dijalankan dgn prinsip Syariah, yakni menganut hukum-aturan Islam dlm pelaksanaannya. Modal yg ditanam bermaksud untuk memperoleh keuntungan tetapi melalui cara yg halal lewat prinsip-prinsip selaku berikut:

1. Halal

Prinsip pertama pada investasi syariah ini yakni prinsip yg paling mendasar bagi umat Muslim, yakni kehalalan.

Segala sesuatu yg dijalankan & dimakan mesti halal, yakni tak mengandung unsur babi, alkohol, prostitusi, & sebagainya. Intinya, segala hal yg haram pasti bertentangan dgn prinsip halal dlm Islam.

Maka modal yg diinvestasikan pun tak boleh mengandung unsur riba, judi, suap, & sejenisnya.

2. Bebas Riba

Riba pun menjadi salah satu fokus dikala membicarakan investasi syariah.

Karena kadang-kadang tak disadari bahwa bidang investasinya tergolong halal namun di dalamnya masih mengandung praktik riba. Riba bersahabat relevansinya dgn bunga dr hasil laba berinvestasi.

Bunga ini tak hanya bunga bank saja, tetapi keuntungan apa pun yg dijanjikan tanpa menanggung resiko kedua belah pihak.

Prinsip bebas riba sebetulnya menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, bila perjuangan berjalan untung maka akan sama-sama untung.

Sedangkan, jika sedang rugi, pebisnis tak perlu mengeluarkan uang pada investor atau besarannya disesuaikan dgn persetujuan permulaan.

Ini menyingkir dari potensi ketidakadilan, baik bagi usahawan maupun investor. Ditambah praktik riba ini sangat kuat dikontrol dlm Al-Qur’an & Hadist.

  Periode Pandemi Kesempatan Berinvestasi Bagi Generasi Muda, Ini Usahanya!

3. Tidak Ada Grahar & Masyir

Grahar ialah perilaku menutup-nutupi, artinya investasi Syariah harus bersifat terbuka antara kedua belah pihak, utamanya dlm duduk perkara penyaluran modal.

Dana harus terperinci dipakai untuk kegiatan apa atau digunakan untuk berbelanja apa.

Transparansi ini berkaitan dgn prinsip sebelumnya, yakni keadilan. Apabila salah satu pihak tak oke, maka investasi yg dijalankan sudah keluar dr prinsip Syariah.

Sedangkan masyir sendiri adalah mendapatkan sesatu tanpa adanya perjuangan. Sikap spekulasi atau menebak-nebak termasuk dlm pola masyir.

Karena ini tergolong dlm aktivitas judi, yakni menerima sesuatu dr yg kalah untuk yg menang lewat aktivitas menebak-nebak.

Dalam Investasi syariah dlm berinvestasi pun mesti memperhatikan cara memperoleh keuntungannya.

Dulu orang-orang menilai investasi Syariah hanya bagi umat Muslim saja. Namun sebetulnya investasi ini tak dikhususkan bagi umat Muslim, siapa saja boleh berinvestasi dengan-cara Syariah asalkan baiklah dgn prinsip-prinsip pelaksanaannya.

Kini dgn keterbukaan keterangan & makin open-minded-nya para penanam modal, investasi Syariah mulai dilirik & banyak disukai, tergolong oleh belum dewasa muda.

Perbedaan Investasi Syariah & Konvensional

Di atas, dikala awal diskusi investasi syariah, telah disebutkan bahwa ada dua jenis investasi, yaitu konvensional & Syariah.

Beberapa orang sudah mengetahui perbedaannya, namun buat yg belum tahu tak usah bingung. Di bawah ini ada sejumlah perbandingan antara investasi konvensional & Syariah:

1. Badan Pengawas

Investasi yg ketika ini biasa dilaksanakan oleh banyak orang adalah investasi konvensional. Kegiatan investasi mereka diawasi eksklusif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sedangkan untuk investasi yg bersifat Syariah tubuh pengawasnya ialah Majelis Ulama Indonesia lewat dewannya yg bernama Dewan Syariah Nasional & Dewan Pengawas Syariah.

Kedua tubuh ini resmi & legal untuk mengawasi kegiatan investasi di ranahnya masing-masing tanpa tumpang tindih.

2. Melalui Akad

Membahas investasi syariah pemahaman, cara, & tips berinvestasi tak akan terlepas dr aturan-hukum Islam, salah satunya yakni komitmen. Akad dlm berinvestasi Syariah merupakan tahap yg tak boleh dilewati.

Jika tak melaksanakan akad, maka sama saja dgn investasi konvensional.

Akad merupakan kesepakatan yg dilakukan di awal, yakni kolaborasi (musyarakah), sewa-menyewa (ijarah), serta bagi hasil (mudharabah).

Mungkin prosesnya tak sesimpel produk konvensional, tetapi ini yakni bentuk transparansi antara kedua belah pihak.

3. Tujuan Investasi

Setiap orang yg berinvestasi memang ingin menerima keuntungan. Namun jika telah menetapkan untuk berinvetasi Syariah, maka laba bukanlah satu-satunya yg dikejar.

Tujuan utama orang-orang yg berinvestasi Syariah yakni memperlihatkan faedah untuk sesama. Karena sesuai dgn fatwa Islam yakni sebaik-baiknya insan yakni seseorang yg menunjukkan manfaat bagi orang lain.

Oleh alasannya adalah itu, selain return, dlm membahas investasi syariah pemahaman, cara, & tips berinvestasi dikenal pula dgn Socially Responsible Investment (SRI).

SRI adalah strategi investasi yg mengkombinasikan perolehan untung (return) sebesar-besarnya lewat kebajikan sosial, yakni aktivitas-aktivitas yg senantiasa mempunyai unsur ibadah & sedekah.

Berbanding terbalik dgn investasi konvensional yg berfokus pada laba tinggi & kemajian ekonomi, namun mengenyampingkan faedah sosial bagi masyarakat.

4. Instrumen Investasi

Dalam pembahasan investasi syariah kali ini akan diberi tahu pula perbedaan instrumen investasi konvensional & Syariah.

Melihat dr pengertian & prinsip praktiknya, tentu saja instrument investasi akan sangat berbeda. Instrumen investasi yg paling familiar ialah sistem konvensional, yaitu saham, reksa dana, obligasi, warrant, valas, & lainnya.

Namun untuk instrumen Syariah pun tak kalah banyak. Beberapa yg serupa dgn instrumen konvensional tetapi dijalankan dgn prinsip Syariah yaitu saham, pasar modal, obligasi, & reksa dana.

Bagi yg tertarik untuk membeli saham Syariah, obligasi, & reksa dananya, sekarang tak perlu pusing menyeleksi . Karena sudah banyak pihak yg memisahkan instrumen-instrumen Syariah sehingga kandidat penanam modal tinggal menganalisisnya saja.

5. Jual-Beli Saham

Bagi yg gres akan menggeluti ke pasar modal, jual-beli saham Syariah sungguh diusulkan karena jauh dr spekulasi & manipulasi pasar.

Seluruh saham yg dijual di pasar modal Syariah sudah menyanggupi syarat-syarat Syariah. Transaksi di sini bebas bunga sehingga keadilan bagi semua orang, baik untuk si pembeli & si pedagang .

Bedanya dgn pasar modal konvensional yaitu transaksi melibatkan perlindungan bunga. Adanya bunga membuat transaksi menjadi spekulatif & manipulatif.

Saham beredar dgn bebas tanpa mengamati keuntungan & kerugian si pemilik usaha.

Selain itu, para pelaku pasar modal konvensional tak memperhatikan status halal atau haram saham yg diperjualbelikan.

Inilah menjadi poin penting pula dlm pembahasan investasi syariah bagi semua orang.

6. Obligasi

Selain berinvestasi di pasar modal, obligasi pun banyak dipilih selaku instrumen investasi. Obligasi konvensional menganut prinsip bunga & menempatkan posisi pemegang obligasi sebagai kreditur.

Perkembangan suku bunga sungguh besar lengan berkuasa di sini. Sedangkan untuk obligasi Syariah telah diatur dlm fatwa DSN – MUI No.7/DSN-MUI/IV/2000.

Aturan yg membahas ihwal pembiayaan mudharabah tersebut menempatkan pemegang obligasi selaku pemodal (shihibul mal), adapun pengelolanya adalah emiten kalau pada obligasi konvensional.

Di atas pun dijelaskan sekilas bahwa harus ada persetujuan antara pemilik modal & pengurus.

Maka dlm acara investasi obligasi, penggunaan modal akan disebutkan di awal saat akad transaksi dilakukan.

Dari sini pemilik modal tahu apakah uangnya akan dialokasikan sesuai dgn aturan-aturan syariat atau tidak.

Cara Berinvestasi Syariah yg Benar & Menguntungkan

Sebenarnya tak ada cara khusus untuk melakukan investasi Syariah, seluruhnya sama saja dgn investasi konvensional.

Memang ada beberapa hal yg mesti diperhatikan, tetapi itu tak menjadi hambatan yg sukar untuk investasi ini.

Pembahasan selanjutnya pada investasi syariah yaitu cara melakukannya, simak poin-poin berikut:

1. Luruskan Niat

Ingat, tujuan dr berinvestasi Syariah ialah memberikan faedah pada orang banyak.

Kaprikornus sejak awal luruskan niat untuk menjadi seseorang yg berfaedah, bukan meraup keuntungan semata.

Sebab jikalau niat awalnya sudah tak sesuai dgn prinsip Syariah, maka akan tergoda untuk menentukan instrumen & praktik yg tak Islami nantinya.

2. Memilih Instrumen yg Sesuai Syariah

Mengetahui investasi syariah akan percuma jika jadinya menanamkan modal bukan diinstrumen yg Syariah.

Agar tak salah pilih daerah menanamkan modal, hindari usaha-usaha yg bersinggungan dgn babi, alkohol, penipuan, atau pun rokok. Jika ingin berinvestasi di pasar modal, langsung saja masuk ke pasar modal Syariah.

Ini akan sangat memudahkan & niscaya terhindar dr usaha-usaha yg tak sesuai syariat. Sebab semua pelaku perjuangan di pasar modal Syariah sudah sesuai dgn aturan Islam.

3. Pilih Perusahaan Sekuritas yg Tepat

Pembahasan investasi syariah selanjutnya akan berhubungan dgn perusahaan sekuritas yg dipilih.

Ada banyak perusahaan sekuritas yg mampu menjadi fasilitas berinvestasi, tetapi tak semuanya memfasilitasi investasi Syariah.

Oleh alasannya adalah itu, kunjungi perusahaan sekuritas terpercaya & diakui oleh OJK, sekaligus yg menjual saham Syariah.

Jika sudah memperoleh perusahaan sekuritas yg sempurna & diandalkan, eksklusif isi formulir & mengikuti prosedurnya. Apabila masih merasa ragu, jangan segan untuk bertanya soal investasi Syariah pada mereka.

4. Kenali Bidang Usaha

Apabila berinvestasi dlm pasar modal akan ada banyak bidang usaha di sana. Meski pasar modal Syariah sudah dipilih, bukan bermakna pilihannya tak variatif.

  5 Asuransi Syariah Terbaik 2021 Di Indonesia

Oleh alasannya adalah itu, semoga investasi tetap menguntungkan, identifikasi bidang usaha yg akan ditekuni. Caranya bisa dgn membaca portofolio perusahaan tersebut, laporan keuangannya, serta info-info terkait bidang bisnisnya.

Selain menyaksikan prinsip kebermanfaatan, hal-hal tadi pun perlu dikerjakan lantaran bagaimana pun kalau laba didapat mampu menunjukkan faedah yg lebih banyak.

Tips Berinvestasi Syariah Bagi Pemula

Dalam Investasi syariah ada empat cara, & kiat berinvestasi yg menarik untuk dibahas.

Apalagi saat ini investasi menjadi tren di kelompok belum dewasa muda, termasuk untuk berinvestasi Syariah. Banyaknya kampanye terkait pentingnya investasi, membuka mata & pikiran mereka untuk menyiapkan masa depan.

Namun investasi Syariah menyadarkan mereka bahwa harus menjadi seseorang yg bermanfaat bagi sesama juga. Buat para pemula, ini lah tipsnya jikalau ingin berinvestasi Syariah:

1. Memahami Makna Investasi Syariah

Saat membahas investasi syariah, di atas telah banyak dijelaskan banyak sekali hal. Dari penjabaran tersebut bisa ditarik kesimpulan bagaimana investasi Syariah itu.

Jika masih resah atau merasa ada yg kurang jelas, maka sebaiknya berdiskusi dgn orang yg berpengalaman berinvestasi Syariah atau andal di bidang ekonomi Syariah.

Diskusi dgn mereka akan menambah perspektif serta pertimbangan ketika menentukan instrumen investasi nantinya.

Baca juga: Hal penting yg perlu dijalankan sebelum Investasi

2. Menyisihkan Dana

Hal lain yg perlu diperhitungkan ketika akan berinvestasi yaitu dananya. Pastikan sudah mempunyai dana yg cukup untuk instrumen yg dipilih.

Jika tak ada dananya, bagaimana bisa untuk melaksanakan investasi? Oleh karena itu, cek dahulu keuangan pribadi & pastikan ada dana yg mampu digunakan untuk berinvestasi.

Beberapa orang mendisiplinkan dirinya untuk berinvestasi dgn cara memisahkan pribadi honor mereka. Namun cara ini belum tentu cocok di semua orang karena kebutuhan masing-masing pribadi berlainan.

Ada yg sedang mengutamakan membayar hutang, ada pula yg penghasilannya berlebih sehingga bisa digunakan untuk berinvestasi.

Pada dasarnya, postingan investasi syariah ini pun ingin mengingatkan kandidat penanam modal pemula untuk menertibkan keuangannya.

3. Menahan Gaya Hidup

Lebih jauh kalau membicarakan pemahaman investasi, maka akan berkaitan pula dgn pola hidup seseorang.

Jika ingin berinvestasi, maka mesti mampu menahan pola hidup. Hindari hidup berfoya-foya atau boros, kemudian uangnya disisihkan untuk berinvestasi.

Tidak banyak pemula yg mampu berinvestasi & hidup mewah dlm waktu berbarengan. Oleh karena itu, selaku pemula seharusnya menahan diri sejenak agar mempunyai dana lebih banyak untuk diinvestasikan.

4. Memilih Instrumen yg Tepat Bagi Pemula

Ada banyak instrumen investasi seperti yg disebutkan di atas, tetapi hati-hati lantaran tak seluruhnya cocok bagi pemula, kecuali sudah betul-betul paham ihwal instrumen tersebut.

Misalnya, investasi saham di pasar modal Syariah, ini perlu perjuangan khusus, seperti memantau pertumbuhan pasar, menganalisis perusahaan yg tepat, & sebagainya.

Beberapa pemula menentukan investasi emas selaku langkah pertama. Investasi ini pun banyak dibahas dlm diskusi mengenai investasi syariah.

Emas digolongkan selaku salah satu bentuk investasi Syariah selama proses mendapatkannya sesuai dgn syariat Islam. Adapun sebagian yang lain menentukan investasi dlm bentuk properti.

Namun kepemilikan ini pun harus diamati lokasinya, pemanfaatan properti tersebut, serta dr janji transaksinya.

Dalam Investasi syariah di atas, ada tiga hal tentang prinsip syariah yg harus diperhatikan dengan-cara berbarengan. Sebab jika didiskusikan dengan-cara terpisah akan terjadi missing link sehingga miskonsepsi pun terbentuk.

Kalau ini terjadi, praktik investasi bisa salah & jauh dr prinsip Syariah. Tujuan awalnya ingin menerapkan hukum-hukum Islam, jadinya malah tak sesuai. Oleh alasannya itu, goresan pena ini berfokus pada ketiga hal di atas.

Ingat, investasi Syariah tak mengkhususkan pasarnya bagi umat Muslim saja. Siapa pun yg ingin bermanfaat bagi orang banyak & ingin mendapatkan keuntungan dr kegiatan sosialnya, maka bisa ikut terjun dlm investasi Syariah ini.

Semoga pemahaman & cara investasi syariah pengertian ini bisa menjadi referensi yg komprehensif bagi pemula maupun pembelajar ekonomi.

Dengan adanya sistem investasi Syariah, setiap orang mampu membantu sesama untuk periode yg lebih panjang & berkelanjutan.