Di atas dipan kayu, Siti tergolek tak berdaya. Sudah dua minggu di rumah sakit, sekarang ia dibawa ke tempat tinggal. Kondisi kesehatannya kian memburuk. Tetangga berdatangan, memberi penguatan. Diminta membaca bacaan kebaikan. Nafasnya kembang kempis. Cenderung kesulitan untuk bernafas. Semua orang pasrah, tak usang ia kehilangan nafas. Allah mencabut nyawanya.
Itu sedikit ilustrasi dr kenyataan. Tentang ajal, dlm Al-Quran, Allah SWT sudah menyampaikan bagaimana malaikat didatangkan pada manusia yg akan dipisahkan nyawa dr jasadnya. Perlakuan khusus pun diberikan pada orang yg zalim: malaikat mencabut cukup garang & menciutkan nyali.
Daftar Isi
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آَيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Sungguh alangkah dahsyat sekiranya kita menyaksikan detik-detik tatkala orang-orang yg zalim dlm posisi sakratul maut, sementara para malaikat memukul dgn tangannya seraya berkata,:“Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini ananda dibalas bersama siksa yg sangat menghinadinakan, karena ananda selalu mengatakan kepada Allah yg tak benar & ananda selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.(QS. Al-An’am: 93 ).
Sementara pada mukmin atau orang yg beriman pada Allah SWT, perlakukan malaikat justru terbalik 180 derajat. Mereka begitu ramah & baik hati. Pada mereka Allah SWT mengatakan:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ . ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً . فَادْخُلِي فِي عِبَادِي . وَادْخُلِي جَنَّتِي
Duhai jiwa yg damai, Kembalilah pada Tuhanmu dgn hati yg puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dlm jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dlm surga-Ku.(QS. Al-Fajr: 27 -30).
Sementara dengan-cara umum pula dr tampilan fisik, hadits Rasulullah SAW mengatakan bagaimana kondisi orang yg sedang dicabut nyawanya:
Sesungguhnya persepsi seorang mayyit mengikuti ruhnya tatkala dicabut (HR. Muslim 920).
Ya Allah, mudah-mudahan kita masuk dlm penggalan dr orang beriman yg menerima perlakuan istimewa tatkala diri terpisah raga.
Wallahua’lam. [Paramuda/ Wargamasyarakat]