Inilah Tawasul yang Disyariatkan dan yang Dilarang (Bagian 2)

Lanjutan dr Inilah Tawasul yg Disyariatkan & yg Dilarang

3. Bertawasul pada Allah dgn mentauhidkan (mengesakan)-Nya, sebagaimana Yunus Alaihissalam bertawasul terhadap-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

Dan (ingatlah cerita) Dzun Nµn (Yunus), tatkala ia pergi dlm keadaan murka, kemudian ia menduga bahwa Kami tak akan menyulitkannya, maka ia berdoa dlm kondisi yg sangat gelap, “Tidak ada dewa selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, gue termasuk orang-orang yg zalim. (QS. Al-Anbiya`: 87).

4. Bertawasul pada Allah dgn menampakkan ketidakberdayaan, kelemahan, kefakiran diri serta menampakkan bahwa kita sangat membutuhkan-Nya.

Hal ini sebagaimana ucapan Ayyub Alaihissalam yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

“Dan (camkan kisah) Ayub, tatkala ia berdoa pada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, gue telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dr semua yg penyayang.” (QS. Al-Anbiya`: 83).

5. Bertawasul pada Allah dgn doa orang-orang shalih yg masih hidup, sebagaimana yg dilaksanakan para shahabat tatkala mengalami kekeringan.

Para shahabat tersebut mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam & memohon supaya ia mendoakan untuk diturunkannya hujan.

Setelah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah meninggal dunia, maka para shahabat meminta pada paman Nabi, Abbas Radhiyallahu Anhu agar berdoa pada Allah untuk mereka.

Dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan, bahwa para shahabat tersebut menyampaikan,

اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا

  Wala` dan Bara`, Makna dan Kedudukannya Dalam Islam (Bagian 2)

“Ya Allah, dulu kami bertawasul kepada-Mu dgn Nabi kami, lalu Engkau menurunkan hujan pada kami, & sekarang kami bertawasul terhadap-Mu dgn paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan pada kami.” (HR. Al-Bukhari).

Setelah Abbas berdoa pada Allah Ta’ala untuk mereka, maka hujan pun turun.

6. Bertawasul pada Allah dgn akreditasi atas dosa-dosa yg telah dikerjakan. Allah Ta’ala berfirman,

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, bahwasanya gue sudah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka ia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Qashash: 16).

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Inilah Tawasul yg Disyariatkan & yg Dilarang (Bagian 3)