Inilah Pelajaran dari Teriknya Matahari

Ketika ekspresi dominan kemarau tiba, panas terik matahari sungguh menyengat & hawanya yg tak bersahabat.

Pada pergantian demam isu & perubahan cuaca terdapat pelajaran bagi orang-orang yg mau berpikir, berakhirnya hari serta pergeseran siang & malam terdapat peringatan ihwal dekatnya akhir hayat & secepatnya akan dimulainya perjalanan gres menuju akhirat.

Pada panas & cuaca yg menyengat terdapat peringatan tentang hari Akhirat & segala kengeriannya.

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

اِشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ، وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ، فَهْوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيْرِ

“Neraka mengadu pada Tuhannya, beliau berkata, ‘Wahai Tuhanku, sebagianku memakan sebagian yg lain’

Maka Allah membolehkan baginya untuk melakukan dua kali nafas, satu nafas di demam isu hambar, & satu lagi di demam isu panas. Panas yg paling menyengat yg kalian rasakan yakni dr asapnya neraka jahannam, sedangkan acuh taacuh menusuk yg kalian rasakan berasal dr dinginnya neraka jahannam.” (HR. Muttafaq Alaih).

Ketika seorang muslim merasakan panas matahari, hendaknya dia segera mengingat akan panas yg dinikmati pada hari insan digiring di hadapan Allah.

Sebab, saat itu matahari didekatkan pada kepala insan kelak di Hari Kiamat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا

  Inilah Dampak Kesedihan Bagi Individu dan Masyarakat

“Pada Hari Kiamat matahari didekatkan pada makhluk, sehingga ada di antara mereka yg jaraknya satu mil. Keringat yg mengucur pada insan saat itu tergantung pada amalan mereka.

Di antara mereka ada yg keringatnya sampai pada dua mata kakinya, ada yg mencapai dua lututnya, ada yg mencapai pinggangnya, & di antara mereka ada pula yg tenggelam oleh keringatnya.” (HR. Muslim).

Oleh sebab itu, hendaknya seorang muslim selalu mengenang dikala insan dikumpulkan di hadapan Allah serta daerah kembalinya setelah itu, yakni surga atau neraka.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Inilah Pelajaran dr Teriknya Matahari (Bagian 2)