Hinata cuma mampu menatap Naruto dari jauh. Dia tidak bisa meluncurkan kata-kata dari bibirnya. Yang beliau lakukan cuma bisa menitikkan air matanya. Ketika melihat seseorang yng Amat dicintainya menyatakan cintanya terhadap Sakura. Hinata hanya mampu menangis sambil menyeka air matanya yng terbuang hampa.
“Hinata, sabar saja, sebuah dikala nanti Naruto akan memahami perasaanmu” kata gadis itu berupaya menghentikan tangis Hinata. “A-saya ini bodoh Nasume-chan…Ka-kalau sa-saja a-saya berani me-menyatakan cintaku pada Naruto-kun…Pa-niscaya se-kini Naruto-kun tak akan menyatakan perasaannya pada Sakura-chan…..”sesal Hinata sambil menangis di pundak Nasume.
“Itu tidak benar Hinata-chan…Aku tahu kamu mampu menyatakan cintamu pada Naruto, kamu hanya belum siap dan mungkin belum waktunya kamu menyatakan cintamu padanya, sudahlah jangan menangis, aku akan ikut murung jikalau kamu bersedih.” hibur Nasume tidak banyak tersenyum. “Arigatou, Nasume memang sahabat yang bagus.” ucap Hinata sambil memeluk Nasume.
“Aku pulang dulu ya …”kata Hinata. Nasume melihat Hinata yng berjalan pulang dengan menghela nafasnya…
***
Seseorang yng dianggap spesial oleh Hinata sekarang menghancurkan hati Hinata. Sakura hanya tahu, bergotong-royong selama ini Naruto sudah menyukai dirinya sejak masuk akademi ninja. Sudah beberapa kali Naruto menyatakan cintanya pada Sakura, akan namun tetap saja Sakura tidak bisa mendapatkan cintanya. Sakura hanya menganggap Naruto menjdai temannya saja.