Inilah Keutamaan Umat Islam yang Perlu Diketahui (Bagian 5)

Lanjutan dr Inilah Keutamaan Umat Islam yg Perlu Diketahui (Bagian 4)

Adakah pada umat lain orang seperti Thalhah & Zubair yg merupakan dua shahabat karib, atau Sa’ad & Sa’id. Atau orang mirip Ibnu Auf & Abu Ubaidah.

Atau orang yg tak bisa digambarkan, kecuali dgn dirinya sendiri?

Adakah pada umat lain, andal zuhud mirip Uwais, atau para hebat ibadah seperti Amir bin Abdu Qais, atau orang yg takut pada Allah mirip Umar bin Abdul Aziz? Mereka mirip sinar matahari yg tak mampu diukur.

Ataukah ada pemuka agama lain seperti ulama-ulama Islam semisal Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i yg sudah menempuh jalan yg lurus?

Bagaimana cara kau-sekalian memujinya, sedangkan dirinya lebih terhormat dr kebanggaan tersebut. Sungguh tepat bangunan & fondasi Islam.

Apakah terdapat pada umat lain orang yg mulia daripada Hasan Al-Bashri & Anbal?

Atau Ibnu Sirin yg mengambil sikap wara’ (menjauhi kemaksiatan & perkara yg syubhat), atau Sufyan Ats-Tsauri yg mengenakan busana takut & ilmu?

Atau seperti Imam Ahmad bin Hanbal yg mengorbankan dirinya untuk Allah & jalan-jalan-Nya?

Demi Allah, tak ada pada umat-umat yg lain orang yg seperti Ahmad bin Hanbal. Keraskanlah suaramu mengucapkan firman Allah Ta’ala,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُوْنَ

Kamu (umat Islam) ialah umat terbaik yg dilahirkan untuk insan, (sebab kamu) menyuruh (berbuat) yg makruf, & mencegah dr yg mungkar, & beriman pada Allah.

Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yg beriman, namun pada umumnya mereka adalah orang-orang fasik. (QS. Ali Imran: 110).

  10 Hal yang Menggugurkan Keimanan (Bagian 2)

Oleh alasannya itu, berbanggalah alasannya Anda sudah menjadi seorang muslim. Namun, jangan hanya sampai di situ.

Seorang muslim harus senantiasa mengikuti perintah Allah & menjauhi larangan-Nya, beriman pada Kitab-Nya, mengikuti sunnah Nabi-Nya sesuai pengertian salafush-shalih (pendahulu umat ini yg shalih).

Demikian dikutip dr kitab Latha`if Al-Ma’berilmu Fima Lil Mawasim Min Wazha`if karya Ibnu Rajab Al-Hanbali.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]