Di antara amalan yg gampang untuk dijalankan ialah berdzikir pada Allah Ta’ala. Banyak ayat & hadits yg membuktikan hal itu, baik dzikir dengan-cara sendirian maupun berkelompok. Mari kita simak dalil-dalilnya berikut ini.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ
“Dan bersabarlah kamu-sekalian (Muhammad) bersama orang yg menyeru Tuhannya pada pagi & senja hari dgn mengharap keridaan-Nya; & janganlah kedua matamu berpaling dr mereka” (QS. Al-Kahfi: 28)
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir pada Allah Ta’ala kecuali para Malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan turun pada mereka, Allah menyebut mereka dihadapan siapa yg berada disisi-Nya.”(HR. Muslim)
Diriwayatkan dr Abu Waqid Al-Harits bin `Auf Radhiyallahu Anhu, ia berkata,
“Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk dlm masjid, & para shahabat duduk bersamanya. Pada saat itu terdapat tiga orang, dua orang di antaranya menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam & satu orang pergi dr sana.”
Abu Waqid berkata, “Kedua orang ini bangun menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, salah satu dr mereka berdua melihat ada daerah duduk kosong dlm halaqah (daerah duduk) lalu duduk di sana, & yg satu lagi duduk di belakang orang-orang tersebut, & orang yg ketiga tadi pergi.
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tamat ia bersabda,
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ عَنْ النَّفَرِ الثَّلاثَةِ؟ أَمَّا أَحَدُهُمْ فَأَوَى إِلَى اللهِ فَآوَاهُ اللهُ، وَأَمَّا اْلآخَرُ فَاسْتَحْيَا فَاسْتَحْيَا اللهُ مِنْهُ، وَأَمَّا اْلآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللهُ عَنْهُ
“Maukah kalian gue beritakan siapa tiga orang tadi? Adapun yg satu orang itu ia tiba pada Allah maka Allah melindunginya, & yg lain merasa aib pada Allah maka Allah malu padanya, ada pun yg berpaling maka Allah pula berpaling darinya”(Muttafaq Alaih)
Ibnul Qayyim Rahimahullah dlm bukunya Al-Wabil Ash-Shayyib menyampaikan,
“Sesungguhnya majelis-majelis zikir yakni majelisnya para malaikat, adapun majelis yg berbicara dilema dunia di dalamnya bukanlah majelis mereka kecuali disebutkan nama Allah Ta’ala di dalamnya. Sebuah hadits diriwayatkan oleh Abu Sa`id Al-Khudri, ia berkata,
“Mu’awiyah keluar menemui suatu halaqah (perkumpulan) dlm masjid & berkata, “Apa yg menciptakan kalian duduk di sini?”
Orang-orang menjawab, “Kami duduk di sini untuk berdzikir pada Allah Ta’ala.”
Mua’wiyah berkata, “Demi Allah? Apakah kalian duduk di sini cuma untuk itu?”
Mereka menjawab, “ Demi Allah, kami duduk di sini hanya untuk itu.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Bersambung ke Inilah Keutamaan Majelis Dzikir yg Harus Diketahui (Bagian 2)