Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat setelah Abu Bakar, Umar, & Utsman, menempati posisi yg mulia di segi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam alasannya adalah banyak kebajikannya, besar jasanya, & banyak sekali keutamaannya serta hubungan kekerabatannya dgn Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Banyak hadits yg menyatakan hal tersebut, sehingga Imam Ahmad berkata,
“Tidak ada riwayat ihwal keutamaan seorang shahabat dgn sanad yg baik seperti apa yg diriwayatkan tentang keutamaan Ali Radhiyallahu Anhu.”
Hal itu terjadi alasannya adalah Ali Radhiyallahu Anhu hidup lebih usang dr pada para khalifah pendahulunya, ditambah lagi adanya pertengkaran di masanya & adanya kelompok yg membelot darinya.
Para shahabat pun memberitakan keistimewaan Ali sebagai akibat atas mereka yg melawannya & orang-orang berusaha mencari banyak sekali keutamaan tersebut hingga riwayatnya tersebar di golongan masyarakat lazim.
Bukti yg paling kasatmata ihwal keistimewaan kedudukan Ali di hati Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yaitu ia menikahkannya dgn putri beliau Fatimah, pemimpin kaum wanita jago surga & keluarga yg paling ia cintai.
Ali pun menjadi menantu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam & termasuk keluarga dia. Tatkala turun ayat yg berbunyi,
فَمَنْ حَاجَّكَ فِيْهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِيْنَ
“Siapa yg membantahmu dlm hal ini setelah kamu-sekalian memperoleh ilmu, katakanlah (Muhammad),
“Marilah kita panggil anak-anak kami & belum dewasa kamu, istri-istri kami & istri-istrimu, kami sendiri & ananda juga, kemudian marilah kita ber-mubahalah agar laknat Allah ditimpakan pada orang-orang yg dusta.” (QS. Ali Imran: 61).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengundang Ali, Fatimah, Hasan, & Husain lalu berkata, “Ya Allah, mereka yakni keluargaku.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengambil pakaiannya & meletakkannya di atas Ali, Fathimah, Hasan, & Husain kemudian membaca ayat,
إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا
“Sesungguhnya Allah berencana hendak menetralisir dosa dr kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan ananda sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata,
اَللَّهُمَّ هَؤُلَاءِ أَهْلِي
“Mereka ialah keluargaku, Ya Allah, keluargaku lebih berhak.” (HR. Muslim & At-Tirmidzi).
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Inilah Kedudukan Ali di Sisi Rasulullah (Bagian 2)