Inilah Jenis-Jenis Kufur yang Harus Diketahui (Bagian 3)

Lanjutan dr Inilah Jenis-Jenis Kufur yg Harus Diketahui (Bagian 2)

Allah Ta’ala menyebut orang Islam yg melakukan dosa besar tetap sebagai mukmin mirip dinyatakan dlm firman-Nya,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَى بِالْأُنْثَى

“Wahai orang-orang yg beriman! Diwajibkan atas ananda (melaksanakan) qi،±، berkenaan dgn orang yg dibunuh. Orang merdeka dgn orang merdeka, hamba sahaya dgn hamba sahaya, perempuan dgn perempuan. (QS. Al-Baqarah: 178).

Dalam ayat ini, seorang pembunuh tak dikeluarkan dr keumuman lafazh “Wahai orang-orang yg beriman” bahkan membuatnya kerabat bagi wali korban. Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Barangsiapa memperoleh maaf dr saudaranya, hendaklah ia mengikutinya dgn baik, & mengeluarkan uang diat (tebusan) kepadanya dgn baik (pula). Yang demikian itu yaitu keringanan & rahmat dr Tuhanmu. Barangsiapa melebihi batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yg sangat pedih. (QS. Al-Baqarah: 178).

Tentu saja yg dimaksud di sini yaitu saudara dlm agama. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ – إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dr keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yg lain, maka perangilah (kelompok) yg berbuat zalim itu, sehingga kelompok itu kembali pada perintah Allah.

Jika kalangan itu telah kembali (terhadap perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dgn adil, & berlakulah adil. Sungguh, Allah mengasihi orang-orang yg berlaku adil.

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, alasannya itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) & bertakwalah pada Allah biar ananda menerima rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 9-10).

  “Makan Saat lapar, Berhenti Sebelum Kenyang” Adalah Hadits Palsu

Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dr kekufuran. Aamiin.

Demikian dikutip dr kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]