Pergantian pucuk kekhalifahan yg memimpin kaum muslimin dr satu shahabat pada yg yang lain di masa khulafaurrasyidin tentu merupakan sejarah gemilang umat ini.
Betapa tidak, semua khalifah yg terpilih sudah diisyaratkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada saat dia masih hidup.
Dengan demikian kita dapat mengatakan, empat khalifah: Abu Bakar, Umar, Utsman, & Ali yakni pemimpin-pemimpin terbaik umat Islam sepanjang masa sepeninggal Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sebagaimana arahan ihwal kekhalifahan Abu Bakar & Umar disebutkan dlm hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kekhalifahan Utsman pun disebutkan dlm sejumlah hadits.
Di antaranya yakni hadits yg diriwayatkan dr Ummul mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha, ia mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengutus seseorang untuk memanggil Utsman bin Affan.
Maka, Utsman pun datang menyanggupi ajakan & ditemui oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau berkata pada Utsman,
“Wahai Utsman, bahu-membahu Allah akan mengenakan busana kekhalifahan kepadamu. Jika kaum munafik menuntut supaya kau-sekalian menanggalkannya, jangan kau-sekalian tanggalkan hingga kau-sekalian berjumpa denganku.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan hal itu sebanyak tiga kali.
Di samping itu, ada riwayat dr Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu yg menceritakan, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Seorang pria shalih tadi malam berkhayal bahwa Abu Bakar dipautkan pada Rasulullah, Umar dipautkan pada Abu Bakar, & Utsman dipautkan pada Umar.”
Jabir berkata, “Ketika berdiri dr segi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kami mengatakan,
“Laki-laki shalih itu ialah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sedangkan ucapan ia ihwal keterpautan mereka satu sama lain artinya mereka yaitu para pemimpin masalah Islam yg dibawa oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Abdullah bin Umar menyampaikan, “Kami biasa mengatakan pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam masih hidup, ‘Abu Bakar, Umar, & Utsman.” Yaitu terkait dgn kekhalifahan.
Ketika Umar Al-Faruq melakukan hajinya yg terakhir, ia memerhatikan takbir, doa, & tindakan orang-orang, semua itu menjadikannya kagum. Maka ia berkata pada Hudzaifah yg ketika itu berada di sampingnya,
“Wahai Hudzaifah, seperti yg kamu-sekalian lihat, apakah ini akan tetap ada pada diri orang-orang?”
Hudzaifah berkata, “Fitnah itu memiliki pintu, bila pintu itu dirusak atau dibuka, fitnah itu akan keluar.”
Umar bertanya, “Apa yg menjadi pintunya? Apa yg membuatnya rusak atau terbuka?”
Hudzaifah menjawab, “Seseorang mati atau terbunuh.”
Umar bertanya, “Wahai Hudzaifah, menurutmu siapa yg akan diangkat sebagai pemimpin oleh kaummu setelahku?”
Hudzaifah menjawab, “Saya melihat orang-orang mempercayakan problem mereka pada Utsman.”
Haritsah bin Mudhrab mengatakan, “Saya pernah melaksanakan haji bersama Umar, saya tak menyaksikan keraguan pada orang-orang bahwa khalifah setelahnya adalah Utsman.”
Demikian dikutip dr buku 10 Shahabat yg Dijanjikan Masuk Surga karya Abdus Sattar Asy-Syaikh.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]